Kim Tan bertanya di account SNS Eun Sang apa yang sedang Eun
Sang lakukan, “aku sedang minum” jawab Eun Sang. Kim Tan langsung berlari
keluar kamar menuju dapur, Kim Tan terlihat cemas. Ketika sampai dipintu dapur,
dia ragu. Kim Tan memejamkan mata, menarik nafas, mengumpulkan keberaniannya.
Perlahan Kim Tan memegang pegangan pintu, membukanya sedikit demi sedikit, dan jelaslah
sudah bahwa anak perempuan yang diceritakan ibunya itu memang gadis yang dia
sukai. Namun Kim Tan tidak berani menampakkan dirinya di depan Eun Sang, dia
berbalik, wajahnya terlihat shock. Dia mengintip lagi dari celah pintu, seolah
meyakinkan diri bahwa itu benar Eun Sang. Dia harus menerima kenyataan bahwa
gadis yang dia cintai adalah seorang anak pelayan dirumahnya,
Eun Sang minum sambil melihat ponselnya, dia bergumam kenapa
Kim Tan rewel sekali tentang apa yang sedang dilakukannya. Eun Sang menutup
ponsel, mengikat rambutnya, membuang air rendaman daging yang ada dihadapannya
dan menambahkan air. Dia pun mematikan lampu dapur dan keluar tanpa dia tahu
Kim Tan mengamatinya sejak tadi.
Kim Tan masih terpaku disana. Dia berjalan masuk menuju
kamarnya dengan langkah gontai. Dia duduk terpaku di kasurnya, dia juga
teringat dengan pelayan dirumahnya yang memakai kaus Eun Sang yang bertulisakan
I Love California, yang ternyata itu adalah ibunya Eun Sang, dia juga ingat
dengan status Eun Sang yang membenci Empire Grup. Wajah Kim Tan pucat,
perasaannya tak karuan, dia harus menerima kenyataan bahwa gadis yang dia
cintai adalah seorang anak pelayan dirumahnya dan tak ada yang bisa dia lakukan
untuk merubah yang terjadi.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Kim Tan dari jendela
kamarnya melihat Eun Sang yang berlari-lari kecil dihalaman rumahnya hendak
pergi kesekolah. Dia meyakinkan dirirnya lagi bahwa itu benar-benar Cha Eun
Sang. Kim Tan pergi kekamar Eun Sang, dia terlihat sedih saat melihat kamar Eun
Sang yang sempit.
Kim Tan masuk ke dapur, dia melihat pesan yang ditempelkan
ibu Eun Sang di kulkas. Nyonya Han datang hendak meminta kopi pada ibu Eun
Sang, dia terkejut saat mendapati
putranya didapur dan menanyakan kenapa Kim Tan berada didapur, Kim Tan
menjelaskan bahwa dia haus dan ahjuma sedang pergi kepasar. Nyonya Han membaca
pesan ibu Eun Sang, dia mengeluh seharusnya ibu Eun Sang pergi ke pasar malam
hari bukan pagi-pagi seperti ini.
kim Tan heran karena tidak melihat kakaknya dirumah beberapa
hari ini, nyonya Han bilang mungkin Kim Won sedang melakukan perjalanan bisnis,
kim Tan terlihat kecewa, dia pikir ketika dia kembali ke Korea akan lebih
sering melihat kakaknya. Nyonya Han mengatakan kalau Kim Tan terlalu mellow,
padahal Kim Won sangat membencinya, Kim Tan tersenyum dan mengatakan bahwa dia
menyukai kakaknya, lalu dia pamit untuk mandi. Nyonya Han mengajak Kim Tan
untuk pergi belanja bersamanya tapi Kim Tan berkata kalau dia akan pergi ke
suatu tempat.
Kim
Tan pergi menemui nyonya Jung yang merupakan kepala sekolah SMU Jeguk. Dikantor
kepala sekolah nyonya Jung mengatakan bahwa dia sudah mengurus kepindahan Kim
Tan, dia berharap Kim Tan tidak bertingkah seperti waktu dia SMP dulu, Kim Tan
pun mengiyakan. Nyonya Jung bertanya siapa yang meminta Tan pulang ke Korea,
ayahnya atau ibunya, Kim Tan menjelaskan kalau dia pulang atas keinginannya
sendiri, nyonya Jung menyindir kalau kepulangan Kim Tan membuat Kim Won
meninggalkan rumah dan tinggal di hotel, Tan terkejut mendengarnya (ga suka deh
sama nyonya ini -_-).
Kim Won sedang bertemu dengan Hyun Joo. Sebenarnya Kim Won
ingin mengajak Hyun Joo makan, tapi Hyun Joo sedang sibuk saat ini, jadi dia
hanya memberikan Kim Won waktu 20 menit untuk berbicara. Kim Won memberikan
sebuah amplop yang terlihat rusak, oleh-oleh yang dia beli di Amerika. Hyun Joo
mengeluarkan benda dari dalam amplop itu, benda itu terlihat seperti tulang. Kim
Won menjelaskan kalau itu adalah wishbone, orang-orang Amerika menyukainya
karena menurut mereka jika ada 2 orang yang menarik sisinya secara bersamaan,
orang yang mendapat bagian paling panjang keinginannya akan terwujud. Hyun Joo
mengatakan kalau ini seperti ssang-ssang bar (es krim yang dibagi
2 ditengah nya). Kim Won malah tidak tau apa itu ssang-ssang bar, Hyun Joo
menjelaskan bahwa itu adalah es krim yang banyak dijual di supermarket. Hyun
Joo meminta Won untuk menyimpan wishbone itu sampai Hyun Joo mempunyai
keinginan. Won heran apa Hyun Joo saat ini tidak mempunyai keinginan, Hyun Joo
menggelang. Won bertanya bagaimana bisa Hyun Joo tidak mempunyai hal yang
diinginkan. Hyun Joo bilang kalau dia sudah bisa masuk universitas, punya kamar
sendiri dan punya tabungan sendiri, jadi,,,. Won memotong perkataan Hyun Joo
dengan mengatakan untuk menjadikan wishbone itu sebagai keberuntungan saja. Won
pun mengeluarkan kotak yang berisi kalung dengan liontin berbentuk wishbone,
oleh-oleh atau hadiah yang ingin diberikan Won sebenarnya. Won ingin Hyun Joo
memakainya.
Hyun Joo : “sepanjang hidupku, aku
sudah tumbuh dengan dukungan dari keluargamu, sekarang aku sudah punya
pekerjaan dan uang yang cukup, jadi….”
Kim Won :”dukungan?? Tidak bisakah
apa yang aku lakukan untuk mu dianggap hadiah saja?”
Hyun Joo :”aku harus pergi sekarang,
jika aku terlambat memberikan les, aku akan dipecat”
Kim Won kesal :”haruskah aku membuang hadiah ini?”
Hyun Joo :”baiklah aku akan menerima
ini”
Kim Won sudah mengira kalau Hyun Joo
akan menerimanya dan tidak akan memakainya, jadi Won memakaikannya. Tapi raut
wajah Hyun Joo terlihat tidak suka. Hyun Joo tanya apakah itu cocok untuknya,
Won bilang “yeah, kenapa susah sekali memakaikannya dilehermu?” Hyun Joo
tersenyum sedikit. Kim Won menghela nafas. Entah kenapa keduanya terlihat
mempunyai beban dengan hubungan mereka.
.
.
Kim Won kembali ke hotel. Seorang
pegawai meberitaukan bahwa ada tamu yang menunggu Won dikamar. Won menghubungi
sekretaris Yoon dan menanyakan sudah berapa lama ayahnya berada dikamarnya, tapi
sekretaris Yoon mengatakan bahwa presdir Kim berada dirumah dan tidak menemui
Kim Won saat ini. Kim Won pun menanyakan kepada pegawai tadi siapa orang yang
mengunjunginya. Begitu tau kalau orang yang menunggunya itu adalah Kim Tan, Won
langsung komplen bahwa Hotel ini bebas membiarkan orang memasuki kamarnya tanpa
izin. Pegawai tadi berdalih bahwa presdir Kim sendiri yang menelepon dan
mengijinkan adiknya menunggu didalam. Won kesal dan pergi dari hotel itu, tak
memperdulikan Kim Tan yang telah lama menunggu. Won terlihat sedih karena
kakaknya tak ingin menemuinya.
Malamnya, Kim Tan makan malam
bersama nyonya Han. Nyonya Han menanyakan siapa yang ditemui Kim Tan
sampai-sampai dia terlambat makan malam, kim Tan tiadak menjawab pertanyaan
ibunya, namun dia mengatakan bahwa makanan nya enak, apakah ini masakan ibunya,
nyonya Han menjawab bahwa dia yang memesannya. Tan kesal, tapi dia berusaha
bicara dengan baik sambil memandangi ibunya dia berkata “bagaimana bisa ibu
memesan sesuatu yang sangat enak?” nyonya Han tidak mengerti bahwa Kim Tan
menyindir nya yang hanya bisa memesan, dia malah menjawab kalau dia akan
memesan masakan itu setiap hari, wkwkwkk. Ibu Eun Sang datang menyajikan
makanan. Setelah ibu Eun sang pergi, Tan bertanya pada ibunya apa itu ibu nya
gadis yang tinggal disini, nyonya Han membenarkan dan merasa kasihan pada Eun
Sang dan ibunya, karena itulah nyonya Han memperlakukan keduanya dengan baik
(baik? Heheheh, ya mendingan lah masih mau nolong Eun Sang tinggal disitu). Tan
bertanya lagi, sejak kapan mereka tinggal dirumahnya. Nyonya Han bilang kalau
ibu EUn Sang sudah bekerja disini selama 3 tahun, sementara putrinya belum lama
tinggal disini dan untungnya Eun Sang bisa berbicara dengan baik. Nyonya Han
melihat gelasnya, ternyata anggurnya habis jadi dia memanggil Eun Sang untuk
meminta mengambilkan anggur, nyonya Han berdiri dan menuju pintu mencari Eun
Sang. Tentu saja hal itu membuat Kim Tan panic. Kim Tan kebingungan, bahkan dia
sempat berniat sembunyi dibawah meja makan. Tepat saat Eun Sang menghampiri
nyonya Han, Kim Tan berhasil kabur dari tempat itu, nyonya Han heran kemana Kim
Tan pergi, namun dia cepat-cepat menyuruh Eun Sang untuk mengambilkan
anggurnya.
Eun Sang
berjalan melewati halaman yang gelap menuju tempat penyimpanan anggur. Dia
menyalakan ponselnya untuk menerangi jalannya. Setelah berhasil mengambil
anggur, dia kembali melewati halaman itu, namun kali ini dia dikejutkan dengan
lampu-lampu dan air mancur ditaman yang menyala tiba-tiba. Eun Sang sempat
kagum dan merasa heran namun tak lama dia pun kembali berjalan masuk, dia tidak
tahu kalau Kim Tan yang melakukan itu semua dan memperhatikan dibelakangnya.
Sekretaris
Yoon sedang minum-minum di bar, pertemuannya dengan presdir Lee masih membekas
dalam ingatannya. Tiba-tiba Kim Won datang dan meminta minuman juga. Sekretaris
Yoon langsung menanyakan tentang orang yang menunggu Won di hotel, dia yakin
bahwa itu adalah KimTan. Won takr menjawab, dia meminum minumannya, dan balik
bertanya, karena sekretaris Yoon dekat dengan Kim Tan maka jika Tan sudah
mengambil alih perusahaan, sekretaris Yoon akan bekerja dengan Tan bukan?
Sekretaris Yoon juga balik bertanya, saat Tan besar nanti apa anda akan
meninggalkan perusahaan dan membiarkan Tan mengurusnya? Won memuji sekretaris
Yoon yang tak pernah lengah baik saat mabuk atau pun tidak (ayah Chan Young ini
emang bener-bener pinter ya J ). Sekretaris Yoon tertawa namun
tiba-tiba dia terkejut saat melihat kedatangan presdir Lee dan calon suaminya,
presdir Choi. Presdir Choi menyapa Kim Won, mereka berdua pun bersalaman
sementara sekretaris Yoon dan presdir Lee hanya berpandangan dengan canggung. Presdir
Choi langsung menanyakan kenapa Kim Won tidak menginap di hotelnya saat di
Amerika, Kim Won beralasan kalau hotel Zeus terlalu jauh dengan tempat
pertemuan Kim Won disana. Kim Won bercerita kepada presdir Lee bahwa dia
bertemu Ra Hael saat di Amerika. Presdir Choi menanyakan siapa orang yang ada
di sebelah Won, Won pun mengenalkan sekretris Yoon pada presdir Choi yang
tatapannya langsung berubah merendahkan saat tau jabatan sekretaris Yoon.
Presdir Choi pun mengajak mereka minum bersama tanpa menyadari kecanggungan
antara sekretaris Yoon dan calon istrinya itu. Mereka berempat duduk satu meja.
Presdir Choi membicarakan ekonomi di Eropa yang sedang memburuk, dia ingin tahu
pasar mana yang menarik bagi Won. Won tertarik dengan pasar di Afrika namun
seketaris Yoon tidak menyetujuinya. Sekretaris Yoon beralasan itu karena dia
khawatir Afrika tidak stabil seperti Negara Brazil, Cina, India dan Rusia. Presdir
Choi langsung mengataka bahwa orang yang mengatakan hal seperti itu biasanya berasal dari kalangan bawah yang
tidak mempunyai sikap positif dan tidak mau mengambil resiko, menurutnya
karyawan yang berani bebuat begitu terlihat lancang. Dan kata-kata itu membuat
ketiga orang lainnya yang berada disitu merasa tidak nyaman. Sekretaris Yoon
membalas perkataan presdir Choi dengan mengatakan bahwa karyawan yang berani
berbuat seperti itu sebenarnya sedang menunjukan keberaniannya, dia pun pamit
untuk menelepon putranya dulu. Presdir Choi terlihat kesal, dia menanyakan
posisi sekretaris Yoon di perusahaan, presdir Lee tidak tertarik dengan
pembicaraan itu, dia pun pamit untuk meninggalkan meja. Presdir Choi merasa
sekretaris Yoon tidak takut pada apapun. Won tersenyum dan menjelaskan bahwa
sekretaris Yoon adalah orang yang selalu bisa membuat dirinya marah dan
terluka, dia juga bisa melakukan hal itu pada presdir Choi. Presdir Choi
tertawa meremehkan, dia tidak percaya, bagaimana orang yang berasal dari
kalangan rendah bisa melakukan hal itu padanya. Won tersenyum bahwa dia juga
tidak tau, yang jelas Won tau sekretaris Yoon tidak bisa diremehkan.
Sekretaris
Yoon selesai menelepon Chan Young, begitu dia berbalik, ternyata di belakangnya
sudah ada presdir Lee. Presdir Lee meminta maaf atas sikap presdir Choi tadi.
Sekretaris Yoon juga meminta maaf. Presdir Lee bingung, dia bertanya sekretaris
Yoon minta maaf untuk apa, sekretaris Yoon langsung menarik presdir Lee dan
menciumnya, bukannya marah, presdir Lee malah membalas ciuman tersebut (bener
kata Won, sekretaris Yoon akan membuat marah dan melukai presdir Choi, hehehe).
Di kelas Eun Sang sedang belajar bahasa Inggris, gurunya
sedang membacakan sebuah kalimat yang didalamnya terdapat kata Holywood.
Kata-kata itu mengingatkan dia pada Kim Tan. Gurunya melihat Eun Sang sedang
melamun, namun ketika gurunya mengajukan pertanyaan pada Eun Sang, Eun Sang pun
menjawab dengan benar. Kelas usai, Eun Sang langsung terkulai lemas diatas
meja, temannya mengatakan apa Eun Sang sakit, EUn sang menjelaskan bahawa dia
sudah pindah rumah dan membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai ke sekolah jadia
dia hendak tidur dan meminta temannya untuk membangunkannya jika guru sudah
datang. Tapi Eun Sang bukannya tidur, dia malah membayangkan saat-saat bersama
Kim Tan.
Saatnya pulang, tampak siswi di sekolahan Eun Sang berkerumun,
Eun Sang dan temannya ingin tahu apa yang membuat mereka heboh. Eun Sang kaget
karena Kim Tan dengan percaya diri nya bersandar dimobil mewahnya. Bahkan saat
Tan membuka kacamatanya, siswi-siswi itu bersorak (Kim Tan narsis banget sih,
mana bajunya gitu lagi, *tepok jidat), Kim Tan menunjuk Eun Sang dan berkata
“disana tampaknya ada gadis yang memiliki ginjal bagus, bisakah kalian
mendorongnya kesini?”teman-teman Eun Sang menatapnya. Eun Sang menghampiri Kim
Tan yang tersenyum.
Kim Tan :”nanti, aku akan memberitaukan padamu tentang apa maksud perkataanku tadi (kata-kata yang Tan kutip dari film horror tadi), aku juga akan log out dari account SNS mu, aku pergi”
Kim Tan : “kau kelihatan senang melihat ku, aku yakin kau
banyak memikirkanku”
Eun Sang :”aku bukan senang melihat mu, aku hanya terkejut.
Bagaimana kau bisa ada disni? Apa kau baru tiba di Korea?
Kim Tan :”seperti yang kau lihat, aku mengenal seseorang
disekolah ini jadi aku datang untuk melihatnya dan aku ada dihadapannya
sekarang.
Teman-teman Eun Sang bersorak lagi, wkwkwkw. Berbeda dengan
Kim Tan, Eun Sang terlihat malu.
Eun Sang :”apa alasan mu datang kesini?”
Kim Tan :”aku ingin menanyakan sesuatu”
Eun Sang :”kenapa kau mempunyai banyak pertanyaan?”
Kim Tan:”ini bukan tentangmu”
Eun Sang :”lalu apa?”
Kim Tan :”beri aku nomor telepon Chan Young di Korea”
Eun Sang :”Chan Young? Kenapa?
Kim Tan :”karena aku tertarik padanya”
Eun Sang berkata bahwa itu yang ingin dia tanyakan, kenapa
Kim Tan tertarik pada Chan Young. Kim Tan nyengir dan bilang kenapa dia
tertarik pada Chan Young, karena Chan Young cantik dan Kim Tan hampir saja mati
karena Chan Young tak bisa beranjak dalam pikirannya, hahahaaa. Eun Sang kesal
dan meminta Kim Tan untuk menghentikan rasa ingin taunya terhadap Chan Young
karena Chan Young sudah mempunyai pacar dan Kim Tan juga tau pacar Chan Young
adalah Lee Bo Na yang juga mantan kekasih Kim Tan, lalu EUn Sang pamit karena
dia sibuk dan berjalan meninggalkan Kim Tan. Kim Tan kaget ditinggalkan Eun
Sang begitu saja, dia berteriak “berhentilah saat aku bertanya dengan sopan”
tapi Eun Sang mengabaikannya, Kim Tan berteriak lagi meminta Eun Sang berhenti
namun Eun Sang menoleh pun tidak, Kim Tan terlihat kesal.
Seperti
biasa, sepulang sekolah Eun Sang langsung ke tempat kerja. Sepertinya
pertemuannya dengan Kim Tan tadi memang membuatnya senang karena kali ini
senyum menghiasi wajahnya saat dia sedang sibuk membuat minuman untuk
pelanggan. Ponsel Eun Sang berderring, telepon dari Chan Young. Eun Sang
mengingatkan Chan Young bahwa sekarang dia sedang bekerja. Chan Young heran
jika Eun Sang sedang sibuk bekerja kenapa bisa meng-update account SNS nya,
Chan Young juga heran dengan foto yang Eun Sang upload. Eun Sang bingung namun
sedetik kemudian dia ingat, pasti account nya dibajak, Eun Sang cepat-cepat
menutup telepon dan mengecek SNS nya. Siapa lagi yang membajak account Eun Sang
kalau bukan Kim Tan, dan wow… Kim Tan memang benar-benar narsis karena dia
memposting fotonya sendiri yang sedang berpose genit dengan caption “Kim Tan is
really handsome” yang tentu saja terkesan seolah Eun Sang sendiri yang
meng-uploadnya, wkwkww.
Eun Sang menggerutu, “aiihh yang benar saja”, tak hanya
sampai disitu, Eun Sang juga mengenali dimana foto itu diambil, tempat itu
adalah café ini. Eun Sang langsung melihat ke sekeliling café dan benar saja,
dia mendapati Kim Tan yang sedang duduk manis dan melambaikan tangannya ke arah
Eun Sang. Eun Sang yang kesal langsung menegur Kim Tan yang belum log out juga
dari account nya. Kim Tan malah balik bertanya apa Eun Sang akan log out juga
kalau dia ada di posisi Kim Tan? Hehehe. Eun Sang bertambah kesal, laki-laki
macam apa Kim Tan ini namun dia bilang terserah Kim Tan saja karena kalau Kim
Tan tidak mau log out, maka Eun Sang akan menghapus accountnya, Eun Sang pun
berbalik hendak pergi tapi Kim tan cepat bertindak dengan mengangkat tangan dan
berteriak dengan mengatakan bahwa dia sudah siap untuk memesan yang membuat Eun
Sang terpaksa menghampiri Kim Tan lagi karena dia takut pada bosnya yang sedang
memperhatikannya, heheheh.
Eun Sang (dengan senyum yang dipaksakan) :”kau seharusnya
memesan langsung didepan counter”
Kim Tan :”please.. tolong ambilkan pesanan ku, aku
pesaann…nomor telepon Chan Young dengan tambahan es” wkwkwkw
Eun Sang menyerah, dia menghela nafas “baiklah aku akan
memberikannya”. Kim Tan tersenyum senang, Eun Sang mengambil ponsel Kim Tan dan
memasukan nomor Chan Young. Dengan ketus Eun Sang mengatakan dia sudah selesai
dan akan pergi. KimTan menyindirnya bahwa waktu di Amerika dulu Eun Sang bilang
dia tidak ingat nomor telepon Chan Young tapi sepertinya kali ini Eun Sang
hafal betul. Kim Tan mengambil ponselnya dan langsung menelepon seseorang. Eun
Sang bingung apa yang sedang dilakukan Kim Tan. Ternyata Kim Tan menghubungi
Chan Young.
Kim Tan : “Yoon Chan Young? Aah ini aku, Kim Tan, ada
sesuatu yang ingin kutanyakan… bisakah kau memberiku nomor telepon Cha Eun
Sang? (haa?? Wkwkwkw) jika aku bisa bertanya langsung padanya, aku tidak akan
meminta padamu”
Kim Tan melirik genit pada Eun Sang tak perduli pada
ekspresi Eun Sang yang speechless :D. Chan Young tidak mau memberikan nomor Eun
Sang, Kim Tan protes kenapa Chan Young tidak mau memberikannya sementara Eun
Sang dengan mudahnya memberikan nomor Chan Young padanya. Eun Sang langsung
merebut ponsel Kim Tan dan bicara pada Chan Young, dia meminta maaf dan akan
mennghubungi Chan Young nanti.
Eun Sang marah, apa yang kau lakukan. Kim Tan mengatakan
selama Eun Sang di Amerika dulu, Eun Sang tak berhenti mengucapkan terima kasih
padanya, saat di Korea Eun Sang terlihat berbeda. Kim Tan merasa perlu
mengontak Eun Sang, jadi dia harus tau nomor telepon Eun Sang. Eun Sang tanya
kenapa juga mereka harus saling mengontak. Kim Tan bilang siapa tau, lalu Tan
mengutip kata-kata yang ada di film horror yang Eun Sang tonton seperti
“lihatlah dilantai 2” “berbalik dan lihatlah”, hal seperti itu bisa saja
terjadi. Eun Sang menoleh kebelakang, dia menanyakan maksud perkataan Kim Tan.
Kim Tan berkata apa kau ingin tau, kemudian dia berdiri dan merebut ponsel dari
tangan Eun Sang sambil berjalan keluar. Eun sang beteriak memanggil Kim Tan dan
mengikuti Kim Tan keluar café. Kim Tan mengacuhkannya dia memasukan nomor
ponsel Eun Sang.
Kim Tan :”nanti, aku akan memberitaukan padamu tentang apa maksud perkataanku tadi (kata-kata yang Tan kutip dari film horror tadi), aku juga akan log out dari account SNS mu, aku pergi”
Eun Sang :”hey, berhenti disana saat aku memintanya dengan
sopan”
Hehehe sekarang kejadiannya sama seperti saat disekolah Eun
Sang, namun kali ini terbalik, Eun Sang yang ditinggal pergi dan diabaikan oleh
Kim Tan walaupun Eun Sang sudah berteriak-teriak meminta Tan untuk berhenti.
Eun Sang dikejutkan dengan ponselnya yang berdering, ternyata Kim Tan yang
telepon, Kim Tan bilang dia akan menghubungi Eun Sang lagi nanti karena dia
harus menemui seseorang hari ini.
Eun Sang :”berapa lama kau akan tinggal di Korea?”
Kim Tan :”kenapa? Apa kau mengharapkanku untuk tidak pergi?”
Eun Sang :”aku ingin mentraktirmu makan sebelum kau pergi’
Kim Tan :”itu berarti kaulah yang membuat aku tetap tinggal”
Kim Tan yang dari tadi senyum-senyum terus kaget karena
tidak ada jawaban dari Eun Sang, dia berbalik, ternyata EUn Sang sudah menutup
teleponnya dan masuk kembali kedalam café, Kim Tan mendesis kesal, hiiissshhh.
:D
Orang yang ingin Kim Tan temui hari ini adalah sekretaris
Yoon. Kim Tan menemani sekretaris Yoon belanja.
Kim Tan :” apa anda selalu belanja bahan makanan sendiri?’
Sekretaris Yoon :”sekarang pukul 7.30 malam adalah jadwalku
untuk melakukan aktifitas sebagai ayah tunggal”
Kim Tan menceritakan tentang dia yang tidak berhasil menemui
Kim Won dihotel kemarin. Sekretaris Yoon mengatakan bahwa bosnya itu bukanlah
orang yang mudah. Tan meminta maaf karena membuat sekretaris Yoon tidak nyaman
berada ditengah sItuasi seperti ini. Sekretaris Yoon menyangkal, dia tidak
berada dalam posisi yang tidak nyaman karena dia bukan pria yang suka mengikuti
perintah orang lain. Kim Tan mengatakan dia tidak tau apa yang harus dia
lakukan. Sekretaris Ypon menanggapinya bahwa hal yang wajar jika Tan tidak tau
apa yang harus dilakukan karena ini bukan kesalahan Tan. Dan menurut Tan, ini
juga bukan kesalahan kakaknya. Sekretaris Yoon membenarkan dan dia merasa ini
semua adalah kesalahan presdir Kim, ayah Kim Tan dan Kim Won. Kim Tan sempat
terkejut mendengarnya namun dia kemudian tertawa geli, dia merasa ayahnya haus
mendengar perkataan sekretaris Yoon tadi. Sekretaris Yoon meminta Tan untuk
menunda laporannya pada presdir Kim karena Chan Young masih SMU. Tan tersenyum,
dia merasa Chan Young beruntung mempunyai ayah seperti sekretaris Yoon, tapi
sekretaris Yoon mengatakan kalau Chan Young selalu bilang Kim Tan orang yang
beruntung karena Kim Tan adalah putra dari seorang presdir. Kim Tan tidak
percaya itu. (rumput tetangga kan selalu terlihat lebih hijau ya, hehehe).
Kim Tan pulang, dia masuk ke ruangan ayahnya dan memberi
salam, melihat ada orang lain di ruangan itu, Kim Tan pun pamit prergi. Setelah
Kim Tan keluar, presdir Kim menyuruh orang itu yang ternyata asistennya untuk
mengeluarkan barang yang dia bawa, asistennya itu mengeluarkan foto-foto kedua
putranya. Foto Kim Won yang sedang bersama Hyun Joo dan foto-foto Kim Tan
bersama Eun Sang sewaktu berada di Amerika. Presdir Kim berkomentar, aku hanya
memiliki dua orang putra, tetapi kenapa sikap mereka seperti itu. Presdir Kim
menunjuk foto Hyun Joo dan bertanya apa yang dilakukan gadis itu. Asisten itu
menjelaskan bahwa Hyun Joo seorang tutor, mengajar les dikawasan Kangnam. Presdir
Kim juga minta penjelasan soal kebersamaan Kim Tan dan Eun sang yang ada difoto
itu. Asisten itu menjelaskan kalau itu memang suatu kebetulan, saat di Amerika
nona EUn Sang sempat tinggal beberapa hari di tempat Kim Tan. Presdir Kim agak
terkejut mendengarnya “tinggal bersama? Hanya mereka berdua??” asisten nya
membenarkan, lalu asisten itu menunjukan foto yang diambilnya tadi pagi, itu
adalah foto Kim Tan saat menemui Eun Sang di sekolah. Presdir Kim tidak
percaya, dia bilang yang benar saja, aku merasa malu untuk melihat wajah mu
asisten Jung, aku tidak membesarkan anak-anak ku dengan baik (kan kalau urusan
hati ga bisa diatur dengan uang pak, heheh). Presdir Kim menatap lama foto Eun
Sang dan Kim Tan, sepertinya dia memikirkan sesuatu.
Eun Sang yang sedang belajar tertidur karena kelelahan. Saat
ibu merapikan alat tulis Eun Sang, dia melihat formulir kuliah untuk Eun Sang.
Pada kolom universitas yang dituju dan minat utama yang dinginkan, Eun Sang
menuliskan “tidak ada”. Eun Sang hanya mengisi kolom impian masa depan dengan
menuliskan “ a job” sebuah pekerjaan. Ibu Eun Sang merasa sedih dengan hal itu.
Kim Tan jalan-jalan pagi disekitar rumahnya. Myung Soo yang
hendak pergi ke sekolah terkejut melihat Kim Tan, diapun memanggil Kim Tan dan
langusng turun dari mobilnya.
Myung Soo :”Kim Tan? Ini benar kau!”
Kim Tan :”kau mengenalku? Apa kau pernah aku bully?”
Myung Soo mengira Kim Tan sudah lupa padanya :”kau tidak
ingat padaku?”
Kim Tan :”kenapa aku tidak mengenalmu? Itu hanya salam
sapaan, apa kabar Jo Myung Soo?”
Myung Soo :”hey, kau menakutkanku, meskipun aku menjadi
tampan saat masa pubertas, aku merasa kesal jika kau tidak mengenaliku (wkwkw,
I love your style), kapan kau datang ke Korea, apa kau akan menetap disini?”
Kim Tan :”ya, seperti yang kau lihat, aku masih merasa
jet-lag dan sedang mencoba menyesuaikan perbedaan waktu, apa kau akan berangkat
ke ssekolah?”
Myung Soo :”sekolah? Aaiisshhh seperti yang kau lihat aku
akan terlambat pada hari pertama aku sekolah”
Myung Soo cepat-cepat naik ke mobilnya, dia sempat
menanyakan “kau tidak pindah rumah kan?”. Kim Tan heran “pindah?”. Myung Soo
menjelaskan bahwa dia pernah melihat anak lain (itu kan EUn Sang) yang keluar
dari rumah Kim Tan tapi Myung Soo lega kalau ternyata Kim Tan memang tidak pindah.
Myung Soo pun pamit pergi.
Kim Tan hendak masuk ke rumahnya, tapi ketika dia menuju
pagar, Eun Sang juga keluar, Kim Tan berniat bersembunyi, tapi terlambat, Eun
Sang sudah melihatnya. Tentu saja Eun Sang kaget, dia bertanya apa yang sedang
dilakukan Kim Tan disini. Kim Tan juga pura-pura kaget “oh, Cha Eun Sang,
bagaimana bisa kita bertemu seperti ini?” seru Kim Tan sambil mengeluarkan
senyum jahilnya. “kau bermimpi naga semalam, benarkan?” lanjut Kim Tan
(bermimpi naga artinya mendapat keberuntungan).
Eun Sang heran mengapa Kim Tan tau dia tinggal disini. Kim
Tan melanjutkan aktingnya “ah kau tinggal disini?” Eun Sang kesal dan bertanya
memangnya Kim Tan pikir ini tempat apa, Eun Sang mearik tangan Kim Tan dan
menyuruh Kim Tan mengikutinya. Eun Sang memberitau bahwa ditempat ini dipasang
banyak CCTV mulai dari pintu depan. Eun Sang berjalan menjauhi rumah sambil
terus menyeret Kim Tan. Kim Tan tersenyum geli.
Kim Tan : “kenapa kita harus menjauh?”
Eun Sang :”ini waktu yang tidak tepat, kita harus bersembunyi
dari putra kedua yang tinggal dirumah ini, aku diberitau bahwa dia selalu
datang pada jam-jam seperti ini” (hehehe… bener banget, putra kedua emang
selalu datang jam segini)
Kim Tan mulai GR :”aahh, putra kedua itu pasti benar-benar
tampan kan?”
Eun Sang kesal dan menghentikan langkahnya, dia menatap Kim
Tan dan begitu menyadari tangannya masih memegang tangan Kim Tan, dia langsung
melepasknnya. Kim Tan mengangka tangannya dan bilang kalau Eun Sang bisa
menarik tangannya lebih lama lagi. Namun Eun Sang malah curiga kalu Kim Tan
tinggal dilingkungan sekitar sini. Kim Tan membenarkan ucapan Eun Sang,
heheheh. Eun Sang minta ditunjukan yang mana rumah Kim Tan, Kim Tan nyengir,
dia bertanya “kenapa? Apa kau benar-benar ingin tau rumahku? Kau pasti akan terkejut
jika tau dimana rumahku”
Eun Sang :”sudahlah, aku hanya ingin tahu apakah ada rumor
yang tersebar di lingkungan sekitar sini”
Kim Tan :”rumor apa?”
EUn Sang :”aku memberitaumu lebih dulu karena aku khawatir
terjadi salah faham, kau sudah tau kondisi ku saat di Amerika dulu, jadi aku
yakin kau juga tau bagaimana aku bisa tinggal dirumah seperti ini”
Kim Tan :”aku tidak ingin tau, aku ingin tau tentang hal
yang lain”
Eun Sang :”sesuatu yang lain? Tentang apa?”
Kim Tan mendekatkan wajahnya pada Eun Sang yang membuat Eun
Sang mundur, Kim Tan bertanya kapan Eun Sang akan mentraktir dia makan. Eun
Sang menjawab nanti jika saatnya tiba. Kim Tan kesal dia bilang kapan itu, Kim
Tan tidak mendengar Eun Sng menjawab dengan kata-kata disaat yang tepat dan
situasi yang tepat.
Eun Sang :”kau bilang kau akan meneleponku, tapi .. kau
tidak juga meneleponku”
Kim Tan mulai GR lagi :”ooh rupanya sangat menantikan
telepon dariku”
Sepertinya Eun Sang malu, dia pun cepat-cepat pamit pergi ke
sekolah diringi pandangan Kim Tan yang awalnya tersenyum namun lama-lama
menjadi muram, mungkin Kim Tan ingat lagi kenyataan yang harus dihadapi mereka
berdua.
Di sekolah, Myung Soo tergesa-gesa menuruni tangga, dia
membawa kamera sambil berteriak-teriak memanggil Lee Bo Na. Setelah berada
dihadapan Lee Bo Na yang sedang bersama Chan Young, Myung Soo dengan nafas
ngos-ngosan memperingatkan Bo Na untuk tidak terkejut, kemudian Myung Soo
langsung berkata kalau Kim Tan berada di Korea. So pasti Bo Na terkejut, dia
menutup mulutnya, dan ekspresi shock nya Bo Na itu langsung di abadikan oleh
Myung Soo dengan kameranya, sebuah momen yang menentukan, wkwkwkw.
Bo Na kesal,
dia memberi isyarat akan memenggal leher Myung Soo. Myung Soo nyengir dan
bilang kepada Chan Young bahwa Chan Young harus menyaksikan yang satu ini
sambil menepuk bahu Chan Young dan beranjak pergi. Chan Young heran dengan Bo
Na yang tiba-tiba jadi salah tingkah.
Chan Young :”ada apa denganmu?”
Bo Na :”hah?? Aku tadi sedang bernyanyi dikepalaku, apa yang
Myung Soo katakan?”
Chan Young :”dia bilang kalau Kim Tan kembali ke Korea”
Bo Na :”siapa?? Oh, anak yang bertemu denganmu di LA itu?
Ooohh tapi aku lupa judul lagi yang tadi aku nyanyikan, aku benar-benar stress
karena tidak ingat judul lagunya, aku akan pergi dulu menemui Ye Sol, okay??”
Bo
Na berjalan cepat mendahului Chan Young, Chan Young
menggodanya dengan mencoba menebak judul lagu, “lagu apa itu? lagu GOD
yang berjudul Lie?Lagu bigbang yang berjudul Lie? Atau lagu Lie
dariT-ARA?” Bo Na langsung terbirit-birit dengan wajah
pucat, tak peduli pada Chan Young yang memanggilnya. Chan Young hanya
tersenyum
(maniiiiissss banget :D) geli melihat tingkah pacarnya itu, xixixi.
Ternyata Bo Na bukan menemui Ye Sol, tapi yang dia menemui
Ra Hael yang sedang melatih pukulan golf nya. Bo Na mengkonfirmasi kebenaran
tentang berita yang disampaikan Myung Soo tadi bahwa Kim Tan berada di Korea.
Ra Hael tertegun karena dia sendiri juga tidak tau. Namun dia tidak mau
terlihat tidak tau apa-apa tentang tunangannya itu jadi dia menyembunyikan
ketidaktauannya dengan bertanya balik pada Bo Na, Ra Hael bilang memangnya
kenapa kalau Kim Tan kembali, Ra Hael meminta Bo Na untuk tidak menanyakan
keberadaan Kim Tan, lebih baik Bo Na memperhatikan Chan Young saja karena Chan Young bersama gadis lain sewaktu di
Amerika. Tentu saja Bo na menyangkalnya, dia bilang kalau gadis itu adalah
teman Chan Young, Chan Young juga selalu menelepon dan menceritakan pada nya
tentang semuanya dengan baik tidak sepeti tunangan Ra Hael, tidak ada yang
tidak diketahui oleh Bo Na. Ra Hael membalas perkataan Bo Na kalau Bo Na
sepertinya tahu banyak tentang Kim Tan. Ra Hael bertanya apa selama Bo Na
berpacaran dengan Kim Tan, Kim Tan tidak pernah menelepon dan melapor pada Bo
Na. Bo Na kesal, kenapa juga Ra Hael harus membawa-bawa masa lalu dan dia
menegaskan lagi apa benar Kim Tan berada di Korea.
Ra Hael :”dia disini atau tidak, apa hubungannya denganmu?”
Bo Na :”apa terlalu sulit bagimu untuk mengatakannya padaku?
Aku khawatir Kim Tan akan memukuli Yoon Chan Young, jika aku diputuskan, aku
akan menghabiskan uang ku untuk membalas dendam pada tunanganmu” (weww… hahaha).
Ra hael masih tersenyum meremehkan saat Bo Na berada
dihadapannya namun saat Bo Na pergi, dia terlihat kesal dan langsung
menghubungi nomor Kim Tan di Amerika yang tentu saja nomornya tidak aktif. Ra
hael hendak berganti pakaian, namun saat dia akan mengambil barangnya, Young Do
sudah berdiri didepan lokernya. Ra Hael meminta Young Do untuk menyingkir dari
lokernya, tapi Young Do juga malah menanyakan kebenaran tentang kembalinya Kim
Tan. Ra Hael tidak menjawab, dia
menggerutu kenapa semua orang bertanya tentang Kim Tan, sangat mengganggu. Ra
Hael kemudian mendorong Young Do utnuk tidak menutupi lokernya. Young Do
tersenyum dan menyindir dengan mengatakan bahwa adiknya itu belum tau tentang
keberadaan Kim Tan jadi itu terasa mengganggu. Melihat sikap Young Do yang
seperti itu, Ra Hael merasa Young Do takut Kim Tan akan menggantikan posisi
kepopuleran Young Do disekolah. Young Do membenarkan dia malah takut tidak bisa
melihat Kim Tan karena Kim Tan mungkin akan menghindarinya. Ponsel Ra Hael
berdering, dari Kim Tan. Sebelum Ra Hael menjawab teleponnya, dia memberitau
Young Doa bahwa teman yang ingin Young Do lihat, telah kembali ke Korea. Raut
wajah Young Do terlihat tegang.
Ra Hael :”its me”
Kim Tan :”kau meneleponku tadi?”
Ra Hael :”dimana kau?”
Kim Tan :”aku telah kembali ke Korea, jika kau menelepon
tadi untuk mengecek keberadaanku, kau sudah tau sekarang, aku tutup telepon”
Wkwkwk, Kim Tan hanya mengatakan itu pada Ra Hael. Basa-basi
pun tidak. Tapi karena Ra Hael harus menjaga image nya di depan Young Do, dia
tidak segera menutup teleponnya, dia pura-pura Kim Tan mengajaknya bertemu
dengan mengatakan jam berapa? Oke sampai bertemu nanti.
Young Do tersenyum mengejek, Sepertinya Young Do tau dengan kebohongan
Ra Hael. Ra Hael bilang kalau dia akan bertemu Kim Tan sepulang sekolah dan
menanyakan apakah Young Do akan menitipkan pesan untuk Kim Tan. Young Do
menyindir, dia tidak yakin kalau Ra Hael akan bertemu dengan Kim Tan, tapi jika
memang mereka akan bertemu, Yong Do meminta Ra HAel untuk mengatakan kata-kata
ini pada Kim Tan : “apakah ibumu baik-baik saja?”. Young Do pergi meninggalkan
Ra Hael yang merasa bingung dengan kata-kata Young Do itu.
Ibu Eun Sang sedang menyajikan minuman untuk presdir Kim,
presdir Kim menanyakan sudah berapa lama ibu Eun Sang bekerja disini, presdir
Kim pun menyuruh ibu Eun Sang untuk duduk sebentar. Ibu Eun Sang mengambil
notes nya, dia hendak menuliskan jawaban dari pertanyaan presdir Kim tadi,
nyonya Han masuk, melihat ibu Eun Sang akan menuliskan sesuatu, nyonya Han
mengira bahwa ibu Eun Sang akan melaporkan tentang dirinya, dia pun panic. Dia
langsung merengek pada presdir Kim
Nyonya Han :“oppa, oppa, ini semua salah faham, aku akan
menjelaskan semuanya, dengarkan aku”
Presdir Kim :”benarkah?? Ceritakanlah”
Wajah nyonya Han sudah kelihatan pucat, untung saja ibu Eun
Sang sudah menulis di notes nya dan memberikannya pada nyonya Han “tuan Kim
bertanya sudah berapa lama saya bekerja disini”.
Nyonya Han langsung menjawab :”tiga tahun, dia bekerja
sangat baik, tapi dia mengatakan baru 2 tahun, ini pasti salah faham(wkwkwk)
tetapi kenapa?”
Presdir Kim :”apa maksudmu dengan kenapa? Mengingat
tempramen nyonya dirumah ini, pelayan yang lain biasanya tidak bisa bertahan
setahun saja, tetapi nyonya Park ini sudah tinggal untuk waktu yang lama dan
aku ingin berterima kasih padanya ”
Nyonya Han :”itu benar”
Ibu Eun Sang mengangguk, dan dia hendak menuliskan umur Eun
Sang di notes nya ketika presdir Kim menanyakan usia putrinya, tapi malah
nyonya Han yang menjawab dengan mengatakan bahwa Eun Sang berada di kelas 11
SMU. Ibu Eun Sang hanya bisa melihat sikap majikan perempuannya itu. Presdir
Kim berkomentar tentang Eun Sang yang tumbuh besar tanpa ayah, dia juga
menanyakan bagaimana prestasi Eun Sang. Nyonya Han bilang kalau dia tidak tau
soal belajar Eun Sang, dia menuruh ibu Eun Sang menulis jawabannya (ya dari
tadi juga bukan nanya ke nyonya Han kalee, hehehe). Nyonya Han membacakan apa
yan ditulis ibu Eun Sang, Eun Sang selalu mendapat peringkat 5 besar
disekolahnya. Nyonya Han tidak percaya itu dia terlihat tidak suka ketika
presdir Kim memuji ibu Eun Sang yang mempunyai anak yang pintar padahal
situasinya sulit bagi Eun Sang untuk mengerjakan tugas sekolah dan membantu
pekerjaan ibunya. Presdir Kim kemudian menawarkan Eun Sang untuk pindah sekolah
di SMU Jeguk sebagai tanda terima kasih pada ibu Eun Sang. Nyonya Han tambah
melongo, presdir Kim merasa Eun Sang harus memiliki impian. Ibu Eun Sang
menunduk berkali-kali berterima kasih, presdir Kim tersenyum, mengabaikan
istrinya yang ingin protes merasa keberatan, xixixi.
Eun Sang terkejut saat gurunya memberitaukan kalau ibunya
sudah mengurus kepindahan Eun Sang. Kedua nya sama-sama heran bagaimana Eun
Sang bisa pindah ke SMU Jeguk.
Saat dirumah, Eun Sang langsung menghujani ibunya dengan
pertanyaan soal kepindahannya ke SMU Jeguk. Ibu Eun Sang menjelaskan ini semua
karena kebaikan presdir Kim. Tapi Eun Sang tetap tidak setuju karena ibunya
tidak berdiskusi dengannya dulu, Eun Sang menggerutu, apa ibunya itu tidak tau
berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan di sekolah itu, belum
lagi uang makan dan seragam yang harus mereka bayar. Ibu menyuruh Eun Sang untuk mencari tau
berapa harga seragam, ibu akan berusaha membelinya. Eun Sang tetap merasa
keberatan karena uang untuk menyewa rumah saja ibunya tak punya. Eun Sang
merasa lelah dan meminta ibunya tidak membuang tenaga untuk membicarakan
sesuatu yang tidak penting, Eun Sang tidak mau pindah sekolah. Ibu Eun Sang
kesal dengan sikap putrinya itu, dia kemudian memukul Eun Sang. Eun Sang
berteriak kesakitan. Ibu Eun Sang memberikan pengertian pada Eun Sang bahwa
orang lain banyak yang ingin masuk kesekolah Jeguk, dengan kondisi mereka yang
seperti ini, tidak memungkinkan untuk Eun Sang melanjutkan kuliah, tetapi jika
Eun Sang mempunyai ijazah dari sekolah Jeguk, Eun Sang bisa mengaku kalau Eun
Sang berasal dari keluarga kaya tapi jatuh miskin karena bangkrut, dengan
begitu Eun Sang tidak akan dipandang rendah orang lain (weehhh… tujuan sekolah
buat cari ilmu buuuu bukan buat cari popularitas, hehehe… jangan ditiru ya ;)
dan yang penting terpandang dihadapan Alloh bukan manusia *gue bener kan viw?
Jadi Serasa mamah dedeh :D). Eun Sang mau protes (jangan-jangan mau
menyampaikan kata-kata dakwah seperti saya barusan, xixixi) tapi ada seorang
pelayan lain yang datang meminta Eun Sang menemui presdir Kim.
Presdir Kim bilang kalau dirinya sudah banyak
mendengar tentang Eun Sang dari ibunya. Eun Sang berteima kasih atas kebaikan
yang presdir Kim berikan Eun Sang merasa tidak selevel kalau harus sekolah di
Jeguk. Presdir Kim melarang Eun Sang untuk tidak terburu-buru memutuskan berada
di level mana dia seharusnya, ketika seseorang berusaha menuju tempat yang
lebih tinggi, apakah Eun Sang akan mencoba dan menyesuaikan diri dengan level
yang telah ditentukan dengan menghabiskan masa mudanya dikamar pelayan yang
sempit dan gelap. Presdir Kim menjelaskan kalau sekolah Jeguk mempunyai program
beasiswa untuk mengirim siswa berprestasi belajar keluar negeri. Eun Sang
merasa tertarik mendengar belajar diluar negeri. Presdir Kim melanjutkan
penjelasannya bahwa metode seleksinya bukan hanya didasarkan pada nilai,
penilaian biasanya dari hal-hal yang tidak terlihat. Bagi generasi tua yang
memiliki uang lebih sepertinya, melindungi impian naka muda seperti Eun Sang
adalah tugasnya, jadi ia meminta Eun Sang menyerahkan semua padanya.
Young Do pulang kerumahnya. Dia menyapa ramah anjing
peliharaannya. Dia mengajak bicara anjingnya apa sudah makan atau belum. Dia
mengeluh kenapa anjingnya itu tidak menjawab pertanyaannya dan kapan anjingnya
akan mulai bisa bicara, gkgkgkgk…
Pelayannya datang menghampiri Young Do dan memberitaukan
bahwa dia dengar kalau Young Do sudah mempunyai janji, jadi dia tidak menyiapkan
makan malam. Young Do heran karena dia merasa tidak ada jadwal kemana-mana.
Kemudian supir nya juga datang dan memberitaukan kalau mobilnya sudah siap dan
Young Do sudah bisa berangkat sekarang. Young Do jengkel karena spertinya hanya
dia yang tidak tau tentang jadwalnya sendiri. Young Do kemudian menelapon Ra
Hael dan bertanya apakah dirinya akan makan bersama Ra Hael, Ra Hael menjawab
agar Young Do tidak berpikir untuk mencari alasan, dan meminta Young Do untuk
datang tepat waktu karena akan sangat mengesalkan jika dia harus menunggu Young
Do. Young Do menyuruh supitnya pergi saja karena dia akan pergi sendiri, tapi
supirnya mengatakan kalau Young Do dilarang menggunakan motor. Young Do
mengancam supirnya, jika tidak menuruti Young Do, maka anjingnya akan menggigit
supirnya itu, supirnya pun menyerah (huuufth..). young Do pamit pada anjingnya,
Young Do bilang kalau dia akan segera kembali, dia mengeluh kalau ayahnya
memperlakukannya lebih buruk daripada anjingnya itu, haruskah dia bersikap
seperti anjing peliharaan juga (duuhh kasian banget ya curhatnya ko ke
binatang).
Young Do sudah berada di satu ruangan bersama Ra Hael dan
presdir Lee (kenapa Ra Hael and Young Do ga ganti baju dulu ya :D)
Presdir Lee :”ayahmu sepertinya datang terlambat, padahal
biasanya dia adalah orang yang tepat waktu”
Ra Hael :”aku tidak mengerti ayah yang mana yang ibu
bicarakan”
Young Do :”oohh.. jadi ayah biologismu adalah orang yang
tepat waktu”
Presdir Lee menghela nafas melihat kelakuan kedua anak itu
(udah tau anak-anak itu ga pernah setuju sama rencana pernikahan mereka, masih
aja dipaksain ya). Presdir Lee mencoba menghangatkan suasana, dia mengeluarkan
kotak berisi kalung anjing yang terlihat mahal, hadiah untuk Young Do. Presdir
Lee bercerita kalau dia melihat anjing peliharaan Young Do saat dia berkunjung
kerumah Young Do, dia juga mendengar kalau Young Do sangat menyayangi anjingnya
itu, jadi dia membelikan kalung anjing tersebut. Youn Do membuka kotak itu
dengan kasar, presdir Lee menanyakan apa Young Do menyukainya. Young Do malah
bertanya balik, kapan presdir Lee dataang ke rumahnya. Karena Young Do bertanya
dengan raut wajah dan suara yang terkesan tidak suka, presdir Lee menjawabnya
dengan gugup, dia bilang saat menjemput prsedir Choi dang Young Do sepertinya
sangat menyukai anjing. Young Do membenarkan. Presdir Lee bertanya lagi sejak
kapan Young Do memlihara anjing itu.
Young Do :”aku kira… saat ibu pergi dan ayah mulai berhubungan dengan para wanita itu, mungkin
saat aku SMP??”
Presdir Lee :”para wanita?”
Young Do :”aku membeli anjing itu dengan uang yang aku
terima dari semua wanita yang ayahku temui, anjing itu berasal dari keturunan
yang baik dan dia pintar, ketika aku memerintahkan untuk menggigit setiap
wanita yang datang, maka dia benar-benar menggigit mereka, bagaimana aku tidak
menyukai anjing itu?”
Ra Hael marah, dia meminta Young Do untuk berhenti bicara,
tapi Young Do mengacuhkannya dan melanjutkan ucapannya, dengan menatap tajam
pada presdir Lee Young Do bilang “dia tidak akan menggigit orang yang memiliki
saham di perusahaannya, jadi jika anda tidak ingin digigit olehnya, anda bisa
berinvestasi pada perusahaan kami. Ra Hael berteriak menyuruh Yong Do untuk
diam. Kali ini Young Do tak melanjutkan ucapannya karena ayahnya tiba. Presdir
Choi bilang dia terlambat dan apapun yang dia katakan akan dijadikan sebagai
alasan, jadi dia mengajak untuk memulai makan malam mereka. Presdir Lee sudah
terlanjur bad mood karena Young Do, jadi dia mengusir Young Do dengan halus.
Presdir Lee :”apa yang harus kita lakukan? Young Do sudah
memilki janji hari ini, jadi kita tidak bisa makan bersama”
Presdir Choi :’janji apa? Apa kau tidak tau apa arti sebuah
janji?”
Ra Hael :”ada sesuatu yang tidak bisa dia batalkan, aku juga
harus ada disana”
Young Do tersenyum, Ra Hael berdiri dan mengajak Yong Do
pergi, Young Do pamit dan dengan senyum mengejek dia mengatakan bahwa dia
menyukai kalung anjing pemberian presdir Lee. Kedua anak itu pun meninggalkan
pasangan calon pengantin. Presdir Choi bertanya apa yang harus kita lakukan,
pertemuan ini menjadi seperti kencan bagi mereka berdua, presdir Lee membuka
blazernya, memperlihatkan tubuhnya yang dibalut dengan pakaian yang terbuka
“baiklah, daripada menjadi ibu aku lebih
baik menjadi seorang wanita”, presdir Choi menawarkan anggur, presdir Lee pun
mengiyakan.
Young Do akan pergi dengan sepeda motornya, Ra Hael mengeluh
bagaimana bisa Young Do meninggalkannya begitu saja padahal Ra Hael sudah
‘menyelamatkan’ nya dari situasi tadi. Ra Hael meminta tumpangan karena tadi
dia datang dengan mobil bersama ibunya. Ra Hael minta Young Do mengantarkannya
ke Butik, dia ingin membeli seragam baru tapi Young Do tidak percaya kalau Ra
Hael bisa pergi dengannya menggunakan motor. Ra Hael tak ingin berlama-lama,
dia minta Young Do memberikan helm untuknya, Young Do berkomentar kalau Ra Hael
selalu mengejutkannya, lebih dari yang dia perkirakan. Ra Hael memperingatkan Young
Do untuk tidak meminta dirinya berpegangan erat-erat pada Young Do, hehehe.
Eun Sang sedang berada dibutik yang menjual seragam SMU
Jeguk, Eun Sang tercengang saat tau berapa harga seragam itu. Pelayan butik
bilang kalau seragam sekolah tersebut sharganya 998 ribu won karena handmade,
sedangkan untuk seragam musim panas lebih murah, harganya 448 ribu won. Eun
Sang berjalan lemas keluar dari butik. Saat itulah dia bertemu dengan Yoo Ra
Hael yang baru saja turun dari motor. Ra Hael terkejut, dia menghampiri Eun
Sang. Ra Hael heran kenapa Eun Sang tidak mengindari dirinya. Eun Sang menjawab
dengan enteng kalau tak ada alasan baginya untuk melakukan itu.
Ra Hael :”apa kau kehilangan pikiranmu? Kau tidak punya
alasan untuk menghidariku? Meskipun Kim Tan telah kembali ke Korea dan intuisi
ku menjadi kenyataan?”
Melihat reaksi Eun Sang yang diam saja, Ra HAel jadi tahu
bahwa Eun Sang sudah mengetahui kepulangan Kim Tan ke Korea. Ra HAel semakin
kesal dia mengingatkan Eun Sang bahwa dia sudah memberi peringatan pada Eun
Sang berkali-kal saat di Amerika, kenapa otak Eun Sang dak mengerti apa yang
dikatakan olehnya. Berbeda dengan Ra HAel yang bicara penuh emosi, EUn Sang
berkata dengan tenang.
Eun Sang :”apa kau sudah selesai? Jadi aku bisa mengatakan
apa yang aku inginkan, jangan bergarak!”
Ra Hael :”apa??”
Eun Sang lalu mencabut name tag yang ada di baju
Ra Hael, Young Do yang sedari tadi memperhatikan keuda gadis itu terkejut
sekaligus kagum melihat kenberanian Eun Sang, sedangkan Ra Hael tentu sajadia
marah, dia bertanya apa yang Eun Sang lakukan, ternyata ini adalah pembalasan
Eun Sang atas apa yang telah Ra Hael lakukan saat dipesawat beberapa waktu
lalu. Semua data identitas Eun Sang
diambil oleh Ra Hael, namanya, alamat rumah dan nomor teleponnya juga. Tapi
kali ini Eun Sang hanya mengambil name tag Ra HAel saja, dan jika Ra Hael
menginginkan name tag nya kembali, Eun Sang memminta Ra Hael menghubunginya
karena Ra Hael sudah mempunyai nomor telepon Eun Sang.
Eun Sang berjalan pergi mengabaikan Ra Hael yang berteriak
memanggilnya. Saat Eun Sang berjalan Young Do berada didepan Eun Sang, EUn Sang
tanya “siapa kau? Apa kau pendukung gadis itu?” young Do mengangkat bahu dan
membiarkan Eun Sang lewat dengan gaya sperti mempersilakan seorang putri
:D, sementara saat Ra Hael akan mengejar
Eun Sang, Young Do merentangkan tangannya, menghalangi jalan Ra Hael. Ra Hael
tak percaya, bagaimana bisa Young Do membiarkan Eun Sang pergi. Young Do
meminta Ra HAel untuk menerima kenyataan bahwa Ra HAel telah kalah, dan
menyuruh Ra Hael segera membeli seragam baru dan pulang sendiri, karena
sepertinya Yong Do punya janji baru, Young Do pun pergi.
Ternyata Yong Do menyusul Eun Sang. Eun Sang terpaksa
menghentikan langkahnya karena Young Do menghentikan sepeda motornya didepan
EUn Sang.
Eun Sang :”apa?”
Young DO :”biarkan aku memberimu beberapa pertanyaan, ada
hubungan apa kau dengan Kim Tan?”
Eun Sang :”tidak ada”
Young Do :”bagaimana dengan Yoo Ra HAel?”
Eun Sang :”sebenarnya tidak ada hubungan apa-apa dengan
semuanya”
Young Do :”lalu kenapa kau mengambil name tag nya? Dan
kenapa dia mengambil identitasmu?
Eun Sang :”apa semua itu ada hubungannya denganmu?”
Young Do :”aku rasa ada kesalahfahaman, apa aku terlihat
sedang meminta jawaban darimu?”
Eun Sang :”apa itu juga dihitung sebagai pertanyaan lain?”
Young Do meminta EUn Sang menjawab paling tidak satu dari
pertanyaannya tadi, karena dia merasa Eun Sang berada dipihak yang sama seperti
dirinya. Tapi Eun Sang tidak sependapat dengan Young Do karena mereka baru saja
bertemu beberapa menit yang lalu. Young Do tersenyum, dia bilang apa Eun Sang
yakin begitu? Karena Young Do sudah pernah melihat EUn Sang sebelumnya. EUn
Sang tanya dimana, Young Do bilang jika dia mengatakannya apa Eun Sang ingin
bertemu lagi, EUn Sang menjawab tidak.
Young Do :”kenapa?”
Eun Sang :”apa?”
Young Do :”membuat Yoo Ra Hael marah dalam waktu singkat,
kau adalah satu-satunya orang yang bisa melakukannya selain aku, itu adalah
kemampun yang langka, jadi mari………”
Sepertinya Young Do ingin mengajak Eun Sang bekerja sama,
tapi Eun Sang memotong ucapan Young Do, dia meminta maaf karena dia tidak mau
terlibat dengan urusan mereka, Eun Sang juga meminta Young Do untuk tidak
menghalangi jalannya. Young Do merasa tidak menghalangi jalan EUn Sang, karena
jalanan ini luas jadi Eun Sang bisa lewat jalan mana saja, Young DO merentangkan
tangannya “wow, jadi aku menutupi seluruh jalanan ini” seru Young Do. Eun Sang
menatap Young Do dengan kesal, dia berjalan memutar melewati motor, Young Do
masih penasaran, dia bilang kalau dia bisa meminta nomor Eun Sang dari Ra Hael
kan, Eun Sang memandang kesal pada Young Do yang akhirnya melajukan sepeda
motornya. Setelah Young Do pergi, Eun Sang menelepon Chan Young untuk
mengajaknya bertemu besok.
Keesokan harinya, Eun Sang menemui Chan young, EUn Sang
meminta nomor rekening Chan Young agar dia bisa cepat melunasi hutangnya, Chan
Young bilang dia akan mengirimkan nomornya lewat SMS. Chan Young bertanya apa
account SNS Eun Sang ada yang membajak? Haruskah dia mengurusnya untuk Eun
Sang? Eun Sang bilang tidak perlu, dia meminta bantuan Chan Young untuk sesuatu
yang lain, Eun Sang minta informasi tentang SMU Jeguk. Chan Young heran
“sekolah kami? Informasi apa?” tanya Chan Young. Eun Sang meminta pendapat Chan
Young bagaimana jika dia sekolah di SMU Jeguk. Chan Young semakin tidak
mengerti apa yang EUn Sang bicarakan. EUn Sang menjelaskan bahwa majikan
ditempat ibunya bekerja menginginkanku pindah ke sekolah ini ibunya juga sangat senang dan langsung
mengurus kepindahannya tanpa memberitaukan Eun Sang. Chan Young terkejut dan
terlihat tidak senang dengan kabar yang didengarnya. Eun Sang heran melihat
reaksi Chan Young, dia bertanya kenapa? Bukankah ini sekolah mu? Chan Young
balik bertanya, bagaimana dengan Eun Sang apakah Eun Sang menginginkan pindah
juga?. Eun Sang mengaku bahwa sebenarnya dia selalu iri dengan Chan Young yang
bisa bersekolah di SMU Jeguk, sekolah itu bisa menjelaskan apapun hanya dengan
namanya saja, mereka menawarkan untuk mengirim Eun Sang tepatnya merubah ekor
ular nya menjadi ekor naga, jadi benar-benar tidak ada alasan untuk menolak.
Eun Sang :”jadi apa aku tidak boleh menginginkannya?”
Chan Young :”tentu saja boleh”
Eun Sang :”benarkah?”
Chan Young :”ada banyak hal yang mungkin berubah dan gagal,
tetu saja aku tidak dapat menyangkal ada dunia yang lebih luas disini, welcome
Cha Eun Sang!”
Eun Sang :’tampaknya aku sudah mendapatkan izin, gomawo Chan
Young!”
Eun Sang tersenyum tapi raut wajah Chan Young terlihat
khawatir.
Kim Tan sedang berada digudang anggur (bajunya ko
bunga-bunga ya, *tepok jidat lagi). Ketika dia sedang melihat-lihat, matany
terntuk pada tumpukan kotak berisi barang-barang lama yang sudah tidak
dipergunakan, dia tersenyum melihat mobil-mobilan miliknya. Dikotak itu, dia
juga menemukan buku pemberian Lee Bo Na, Tan tersenyum geli saat membaca
tulisan dibuku itu “memperingati hari kedua puluh dua Tan dan Bo Na
(heuheuheu…), Your Love, Bo Na”. Tiba-tiba Tan dikejutkan oleh kedatangan Eun
Sang yang membuka pintu sambil menelepon, Tan cepat-cepat bersembunyi. Eun Sang
menelepon Chan Young untuk memberitaukan bahwa dia sudah mentransfer uangnya,
Eun Sang meminta maaf karena tidak membayar bunganya. Sekarang Eun Sang merasa
bahwa Amerika benar-benar sudah berakhir dan hanya menjadi mimpi di musim panas,
Eun Sang jadi teringat kata-kata yang dia tulis untuk Kim Tan di papan
pengumuman sekolah Kim Tan di Amerika. Kim Tan yang berada dibalik rak anggur
tertegun mendengar perkataan Eun Sang. Masih ditelepon, Eun Sang mengatakan
pada Chan Young bagaimana bisa dia ke Amerika lagi, karena Amerika terlalu jauh
dari kamar seoarang pelayan. Eun Sang menutup telepon dan termenung sedih,
tanpa tahu Kim Tan yang berada didekatnya ikut merasakan kesedihannya juga.
Eun Sang keluar dari gudang anggur, dia berjalan melewati
taman dan melihat semua lampu dan air mancur yang menyala, Eun Sang pun
berkomentar apa keluarga ini tidak khawatir dengan biaya listrik yang harus mereka
bayar. Ponsel Eun Sang berdering, dari Kim Tan.
Eun Sang :”halo?”
Kim Tan :”halo Sidney” (film horror yang sering Eun Sang
tonton)
Eun Sang tersenyum mendengarnya :”jadi untuk ini kau meminta
nomorku, ini tidak menkutkan sama sekali”
Kim Tan :”lihatlah ke lantai 2” (kutipan dari film horror,
dan ini yang Kim Tan janjikan sebelumnya bahwa Eun Sang akan menerima telepon
semacam ini dari Kim Tan)
Eun sang heran :”lantai dua? Dimana?...” Eun Sang melihat
sekeliling dan pandangannya terhenti pada dreamcatcher yang tergantung
dijendela kamar yang ada dilantai dua, tentu saja dia merasa heran.
Kim Tan :”berbaliklah”
Eun Sang menoleh kebelakang dan melihat Kim Tan yang sedang
berbicara padanya lewat ponsel. Eun Sang menurunkan ponselnya, begitu pula
dengan Kim Tan. Mereka saling menatap. Kim Tan jalan mendekati Eun Sang. Eun
Sang terlihat gugup, dia terbata-bata menanyakan bagaiman bisa Kim Tan datang
ketempat ini. Tanpa melepaskan pandangannya dari Eun Sang, Kim Tan meminta Eun
Sang memikirkan jawabannya. Eun Sang berbalik melihat dream catcher diatas, dia
menghela nafas, matanya pun mulai berkaca-kaca. Eun Sang menghadap Tan lagi dan
bertanya “apa mungkin… kau adalah putra kedua dirumah ini?”
Kim Tan :”hmm..”
Eun Sang :”kau… kau adalah putra dari pemilik perusahaan
Empire?”
Kim Tan :”hmm..”
Eun Sang :”lalu.. saat kita bertemu didepan rumah, apa kau
sudah tahu bahwa aku tinggal dirumah ini?”
Kim Tan :”hmm”
Eun Sang menahan tangisnya :”kau tahu… bahwa aku tinggal
dikamar pelayan dirumah ini?”
Kim Tan mengangguk, dia juga sepertinya menahan kesedihan
:”ya”
Eun Sang langsung berbalik, dia menangis dan berjalan
menjauh, Kim Tan memanggilnya,
Kim Tan :”Cha Eun Sang, apa mungkin… aku merindukanmu?”
Eun Sang sempat berhenti terpaku, tapi dia melanjutkan
kembali langkahnya bergegas masuk kekamarnya meninggalkan Kim Tan yang berdiri
mematung ditaman (hmm. Speechless :’( )
Dikamarnya, Eun Sang tak kuasa menahan tangis, dia mengusap
air matanya yang terus mengalir, kini semakin jelas hubungan apa yang harus
mereka berdua jalani.
Kim Tan juga masih melamun sedih dikamarnya. Nyonya Han
masuk dan membawakan seragam sekolah Kim Tan, dia memberitau bahwa mulai besok
Kim Tan sudah harus mulai sekolah. Nyonya Han juga meminta agar Kim Tan
bersekolah dengan baik dan menguasai semuanya.
Kim Tan :”dengan menjadi gangster?”
Nyonya Han :”maksudku menguasai sekolah dengan belajar,
putrid pelayan dirumah ini saja selalu masuk 5 besar dikelasnya, dia sudah
pindah keskolahmu sekarang, jadi apa kau ingin dikalahkan olehnya, padahal kau
adalah pemilik rumah”
Kim Tan terkejut, dia tak percaya Dengan apa yang
didengarnya. Nyonya Han menjelaskan bahwa ayah nya lah yang memberikan
beasiswa, jika Tan melihat Eun Sang disekolah sebaiknya diabaikan saja karena
walaupun hanya mengucapkan salam juga harus dilakukan oleh orang yang statusnya
sama. Kim Tan :”Cha Eun Sang… AKAN PINDAH KE SMU JEGUK???”

Keesokan paginya, Eun Sang terlihat tegang saat memasuki
halaman SMU Jeguk. Dia terkesima melihat murid-murid yang datang dengan diantar
supir pribadi dan mobil mewahnya. Sementara Eun Sang datang kesekolah masih
dengan pakaian biasa karena dia belum bisa membeli seragam. EUn Sang mendengar
obrolan beberapa siswa yang membicarakan saham perusahaan mereka.
Eun Sang bejalan masuk kedalam, dia mendengar para siswa
yang dengan fasih bercakap-cakap menggunakan bahasa Inggris. Seorang siswi yang
sedang mengobrol tadi langsung mencibir ketika melihat Eun Sang, dia berbicara
dengan bahasa Inggris “oh my gosh, Why is she not wearing our school outfit? Is
she a new student?” teman nya yang satu lagi bilang “ is she? Who cares?”
Ra Hael terkejut melihat Eun Sang, Lee Bo Na muncul dan
bertanya apa yang sedang Eun Sang lakukan, apa Eun Sang sedang tour ditempat
ini. Eun Sang menjawab bahwa dia pindah kesekolah ini. Tentu saja Bo Na tidak
percaya. Ra hael juga tidak percaya, dia bertanya pada Eun Sang bukannya Eun
Sang kesini untuk mengembalikan name tag nya. Ra Hael juga menanyakan apa
pekerjaan keluarga Eun Sang. Eun Sang malah balik bertanya apa pekerjaan
keluarg Ra Hael. Ye Sol temannya Bo Na bertanya siapa Eun Sang, Bo Na bilang
kalau Eun Sang adalah murid yang baru saja pindah dan ini tidak bisa dipercaya.
Myung Soo datang, dia juga bertanya, “oh siapa wajah baru ini?” Bo Na kembali
menjelaskan dan lagi-lagi mengatakan kalau dia tidak percaya. Myung Soo
langsung memperkanalkan diri “hay..aku adalah mata air yang segar di Empire
school ini, Jo Myung Soo” myung Soo mengulurkan tangannya, Eun Sang hendak
membalasnya tapi tiba-tiba perhatian mereka teralihkan dengan kehebohan para
siswa yang meributkan seseorang. Mereka berlari menuju pintu depan. Bo Na dan
Ra Hael menyadari siapa yang datang, Myung Soo pun langsung berniat mencari
Young Do. Yup.. siapa lagi yang mereka ributkan kalau bukan kim Tan. Eun Sang
yang tidak mengerti apa-apa tinggal sendiri.
Kim
Tan sudah berdiri dihalaman sekolah dengan dikelilingi oleh para murid, termasuk
Bo Na, Ra Hael, Ye Sol dan Chan Young (deuuh Kim Tan ini, seneng banget ya
dikerubungin banyak orang).
Dan inilah wajah-wajah yang menyambut kedatangan Kim Tan :D
Kim
Tan menyapa Bo Na “lama tidak bertemu”.
Kemudian
Tan menatap Ra Hael “meskipun kau tidak menatapku seperti itu, tidak ada yang
tidak tau kalau kita bertunangan”.
Beralih ke Chan Young, Kim Tan mengatakan “kekasih mantan
pacarku, kenapa kau disini? Dapat tunjangan sebagai karyawan?”. Bo Na
menggerutu, dia bilang kalau Kim Tan masih sama seperti yang dulu.
Dari atap sekolah, Hyo Sin memperhatikan kerumunan dibawah,
dia berkomentar “kemuculan seorang lucifier disekolah setan, ini akan
menyenangkan”
Young
Do datang, mereka akhirnya bertemu, membuat Hyo Sin semakin tertarik. Young Do masuk
ke tengah dan menghampiri Tan. Mereka saling menatap tajam (diiringi dengan
backsound full rock yang menambah ketegangan, hehehe), Myung Soo datang hendak
memberi tau Yong Do tapi dia langsung mundur begitu tau kalau keduanya sudah
bertemu.
Kim Tan memutuskan untuk menyapa terlebih dahulu.
Kim Tan :”aku merindukan mu, teman”
Young Do :”selamat datang”
Kim Tan :”tenang saja, aku tidak akan melakukan apapun
padamu”
Young Do :”tetaplah menyapa agar anak-anak ini tidak
terkejut”
Eun
Sang sedang berjalan sambil menatap ponselnya, dia hendak mengetik pesan pada
Chan Young, dia tidak sadar kalau dia menerobos kerumunan murid-murid yang
mengelilingi Kim Tan dan Young Do. Tentu
saja Ra Hael, Bo Na dan Chan Young heran melihat Eun Sang. Eun Sang baru Saja
mengetik “Chan Young kau ada dimana, aku ada disekolah seka….” Dia merasa ada
keanehan yang terjadi, begitu dia mengangkat pandangannya dari ponselnya, dia
pun terkejut.
.
Dia menoleh kekanan, di dapatinya Kim Tan yang sedang berdiri menatapnya
saat
dia menoleh kekiri, dia juga terkejut melihat Young Do, pria yang menghalangi jalannya
dengan sepeda motor kemarin, yang tersenyum memandangnya.
Eun Sang akhirnya menyadari kalau dia berada ditengah-tengah
kerumunan siswa.
To be continue
Comment :
Yup! seperti dalam kisah hidupnya, Eun Sang tidak sengaja berada
diantara dua laki-laki itu, dan terjebak disekitar para pewaris kelas atas itu.
Sebenernya aku agak meneyesalkan ayah Chan Young yang
mencium ibu nya Ra Hael, karena selama ini aku melihat sekretaris Yoon ini ayah
yang baik, tapi ternyata dia hanya ayah yang baik, bukan pria yang baik, sebab
dia jadi mempunyai affair dengan presdir Lee yang jelas-jelas calon istri orang
lain, hehehe…itu Cuma pendapatku aja looh..
Eun Sang akan satu sekolah dengan
Kim Tan? Hmmm.. Gu Jun Pyo and Geum Jan Di dong.. Jan Di juga pernah kan menjadi pelayan
dirumah Jun Pyo, tapi Eun Sang bakalan seperti Jan Di yang berani melawan kalau
melihat bullying disekolah ga ya? Yang pasti Chan Young dan Kim Tan merasa
khawatir dengan kepindahan Eun Sang disekolah mereka
Dan apa tujuan sebenarnya presdir
Kim memberi beasiswa pada Eun Sang, apa dia tau kalau Eun Sang adalah gadis
yang ada difoto yang asistennya berikan, apa mungkin presdir Kim selalu
membantu gadis-gadis yang disukai oleh putranya, mengingat pernyataan Hyun Joo
yang bilang kalau selama ini dia hidup dengan mendapat dukungan dan bantuan
dari keluarga Kim Won. Atau presdir Kim memang sengaja ‘membantu’ alias
menyingkirkan mereka, dengan membuat mereka sekolah keluar negeri seperti yang
dia jelaskan pada Eun Sang soal beasiswa keluar negeri, belum jelas juga semoga
saja dia memang tulus membantu Eun Sang.
By the way, di episode ini aku sampe tepok jidat dua kali,
abis ilfeel liat bajunya Kim Tan, hahahaaa… yah namanya juga sponsor yak..
Oya, kayanya yang mukanya masih
pantes jadi anak SMU itu Cuma Bo Na and Chan Young aja deh, kalau yang lain aku
ngerasa ketuaan buat jadi anak SMU, apalagi Hyo Sin, untung aja seragamnya
bukan putih abu-abu, wkwkwkw. Satu lagi, aku suka sama gayanya Myung Soo,
heuheuy…
Terima
kasih untuk yang sudah membaca, jangan lupa untuk tidak mengcopy tulisan ini tanpa menyertakan link hidup dari
blog ini, mohon dihargai ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar