Eun Sang masuk ke bandara dan melihat Ra Hael yang sedang memeluk Kim Tan. Sempat tertegun, namun Eun Sang memutuskan untuk menjauh, dia berbalik dan baru saja ia menarik kopernya, Kim Tan melihatnya dan berteriak “Cha Eun Sang, berhanti disana”. Spontan langkah Eun Sang terhenti, Ra Hael pun melepaskan pelukannya, Ra Hael tak menyangka akan bertemu Eun Sang lagi.


Eun Sang sempat ragu, namun akhirnya dia menoleh ke arah
mereka. Kim Tan cepat-cepat mengucapkan kata-kata perpisahannya pada Ra Hael
“hati-hati dan kabari aku jika sudah sampai” dia pun langsung menghampiri Eun
Sang. Kim Tan kesal kenapa Eun Sang kemarin tidak meneleponnya, dia pun meminta
Eun Sang memberikan nomor ponselnya sambil mengulurkan ponselnya agar Eun Sang
sendiri yang memasukan nommor nya, Eun Sang melirik Ra Hael dengan ragu, lalu
mengucapkan terima kasih pada Kim Tan dan menyarankan untuk tidak meninggalkan
tunangannya sendirian hanya untuk bertanya seperti itu pada Eun Sang. Eun Sang
akhirnya pergi meninggalkan Kim Tan dan melewati Ra Hael.
Didalam pesawat, Ra Hael masih kesal dengan kejadian tadi,
seorang pramugari memberikannya form dokumen kedatangan, sepertinya dia
mempunyai rencana yang buruk. Dai berdiri dan mendatangi tempat duduk Eun Sang
di kelas ekonomi. Eun Sang yang sedang
mengisi formulirnya bertanya apa yang diiinginkan Ra Hael. Ra Hael merasa Kim
Tan dan Eun Sang akan bertemu lagi. Walaupun Eun Sang sudah meyakinkan Ra Hael
itu tidak akan terjadi tapi Ra Hael merasa dia harus menghubungi Eun Sang jika
ada sesuatu yang menyedihkan terjadi dan karena Ra Hael tidak tau apa-apa
tentang Eun Sang jadi dia merebut formulir Eun Sang untuk mengetahui identitas
Eun Sang dan membawanya ketempat duduknya di kelas eksekutif. Eun Sang
memanggilnya “hei” dan hendak menyusulnya tapi seorang pramugari menahannya
karena Eun Sang dilarang masuk ke ruang eksekutif, Eun Sang menjelaskan
kejadian tadi pramugari meminta Eun Sang menunggu. Pramugari kedalam untuk
mengkonfirmasi, namun ketika pramugari itu dating lagi dia berkata bahwa Ra
Hael mengatakn tidak terjadi apa-apa. Eun Sang hanya bisa menahan diri.
Ra Hael tiba dibandara Incheon, dia melihat Young Do
menjemputnya dengan membawa spanduk bertuliskan “welcome, adik tiriku” disertai
gambar aneh yang membuat orang-orang di sebelah Young Do juga merasa aneh
dengan tingkah Young Do, hihihi. Ra hael tersenyum kecut dan berjalan menjauhi
Young Do. Young Do menghampiri Ra Hael yang langsung diambut gerutuan Ra Hael
“jika kau bosan, pergilah mencuci piring, kau bilang tak akan dataang, tapi kau
bertingkah seperti itu”. Young Do membalasnya dengan berkata bahwa Ra Hael lah
yang membuatnya dataang kesini dengan menagatakn pada ibunya soal perubahan
jadwal pulangnya, tidak bisakan Ra Hael pulang tanpa membawa masalah.
Ra Hael :”kau seharusnya tidak kalah dari ayahmu”
Young Do :”jika kau tidak ingin pulang dengan jalan kaki,
mari kita pergi dengan diaam, tanpa bicara”
Ra Hael akan memberitahukan ibunya bahwa Yong Do
menjemputnya, jadi dia meminta Young Do mendorong troli barangnya, lalu dia
berjalan mendahului Young Do. Young Do dengan terpaksa mendorongnya, setelah
mereka pergi, Eun Sang tiba disitu.
Di mobil dalam perjalanan pulang, Young Do and Ra Hael masih
melanjutkan “obrolan hangat” mereka. Music rock yang sedang dinikmati oleh
Young Do tiba-tiba dimatkan oleh Ra Hael. Young Do mengambil remote dan
menyalakan music kembali, dan kejadian it uterus terulang beberapakali. Samapai
akhirnya Ra Hael berkata “aku yakin kau ingin tau tentang Kim Tan, tan
baik-baik saja, dia juga menanyakan apa kau baik-baik saja, aku mengatakan
bahwa kau jahat seperti biasa, kau pun makan dan hidup dengan baik seperti
seekor rubah yang bertindak seperti raja saat gua kosong ditinggalkan harimau”.
Young Do meminta supirnya menghentikan mobil, saat mobil berhenti Yong Do
berkata “apa kau pernah tau kenapa harimau tidak ada di dalam guanya? Apa dia
hanya berpura-pura menjadi harimau? Apa dia takut kebenarannya akan terungkap?
Apa karena itu dia melarikan diri?”. Ra HAel ingin mengajukan pertanyaan, tapi
ucapannya dipotong oleh Young Do yang mengatakan bahwa sambutannya berakhir
disini, dia pun keluar dari mobil sambil menahan emosinya, meninggalkan Ra Hael
yang kebingungan. Jadi Young Do tau
alasan Kim Tan pergi keluar negeri itu karena diasingkan.
Eun Sang tiba dirumahnya. Eun Sang terlihat berat untuk
masuk, mungkin dia bingung harus mengatakan apa pada ibunya soal Eun Suk. Namun
Eun Sang terkejut saat mendapati rumahnya yang sudah kosong, ibunya pun tidak
ada disitu. seorang ahjuma dating dan memberitahukan pada Eun Sang bahwa ibunya
sekarang tinggal dirumah majikannya, tentu saja Eun Sang kaget, Eun Sang
meminjam telepon ahjuma tersebut untuk menghubungi ibunya. Ibu Eun Sang menjelaskan
bahwa presdir Kim sedang sakit jadi keadaan di rumah majikannya itu sedang
tidak bagus dan menyuruh Eun Sang untuk menginap saja semalam ditempat sauna
dan datang kerumah majikannya besok pagi. Eun Sang hanya bisa termenung sendiri
dirumah yang kosong itu.
Berbeda dengan rumah Kim Tan yang ramai dikunjungi
teman-temannya, namun sama dengan Eun Sang yang termenung, Kim Tan pun terdiam
di pinggir kolam merasa kesepian walaupun teman-temannya sedang asyik berenang.
Dia memandangi foto Eun Sang yang sedang bersama Chan Young di account SNS nya.
Lee Hyo Sin sampai dirumahnya. Saat dia membuka pintu, dia
mendengar ibunya yang sedang berbicara dengan seseorang. Orang tersebut adalah
Jeon Hyun Joo, tutor atau guru les Hyo Sin. Ibu Hyo Sin memberitahukan peraturan
atau ketidak sukaan nya pada Hyun Joo, seperti minggu lalu, Hyun Joo dating
menggunakan Jeans dan dengan bertelanjang kaki, sekarang Hyun Joo memakai rok
selutut dan sebelumnya juga pernah memakai celana pendek. Dia juga keberatan
kalau Hyun Joo memakai baju-baju yang memperlihatkan kulit seperti V-neck. Hyun Joo juga dilarang memakai parfum dan
memanikur kukunya. Walaupun begitu, Hyun Joo tersenyum dan menyanggupinya.
Hyun Joo masuk ke ruang belajar, dia terkejut saat mendapati
Hyo Sin sudah duduk disitu. Hyo Sin
bertanya apa keluarganya membuat Hyun Joo terganggu, Hyun Joo mengakuinya
tapi dia membutuhkan uang dan ibu Hyo
Sin membayarnya lebih. Hyo Sin mengatakan bawhwa semua yang dilarang ibunya
disukai oleh Hyo Sin. Hyun Joo juga demikian, menyukai semuanya tapi dia tidak
akan melakukannya karena orang yang membayar selalu benar, jadi dia merasa apa
yang disukai Hyo Sin itu tidak membantu pendapatannya.
Saat mereka akan memulai pelajaran, ponsel Hyun Joo
berbunyi, dari Kim Won (hmm.. jadi ini kekasihnya Kim Won), tapi Hyun Joo
menekan tombol reject. Hyun Joo menjelaskan bahwa sekarang mereka sedang
belajar saat Hyo Sin bertanya kenapa Hyun Joo tidak menerima teleponnya. Hyo
Sin mencoba menyelidiki siapa yang menelepon tapi Hyun Joo mengabaikannya dan
memnita Hyo Sin memperhatikan bukunya.
Kim Won yang masih di Amerika sedang berada di toko
perhiasan, dia merasa kecewa karena teleponnya tidak dijawab. sepertinya dia
ingin membelikan cincin untuk Hyun Joo namun karena teleponnya tidak dijawab
jadi dia memutuskan membeli kalung. Kim Won memilih kalung dengan liontin
wishbone yang menurut penjaga toko kalung itu dapat mewujudkan mimpinya
(benarkah?? Saya ragu, Heheheh).
Sesuai permintaan ibunya, Eun Sang menemui ibunya dirumah majikannya yang tak lain adalah rumah presdir Kim alias rumah Kim Tan. Eun Sang akhirya tau kalau uang nya ibu berikan untuk Eun Suk adalah uang deposit untuk rumah mereka jadi mereka tidak bisa tinggal disana lagi. Eun Sang lebih kaget lagi saat ibunya menjelaskan bahwa Eun Suk sudah menelepon ibunya dan menceritakan tentang kebohongan pernikahahannya. Eun Sang tidak percaya kalau ibunya membiarkan Eun Suk begitu saja. Tapi ibu punya alasan, dia memang hanya bisa membiarkan Eun Suk begitu saja karena ibu hanya bisa mengetuk telepon. Eun Sang semakin tak karuan, dia berkata dasar gadis jahat membiarkan ibu dan adiknya demi hidupnya sendiri. Ibu memukul Eun Sang karena menyebut kakaknya sebagai wanita jahat, lalu Eun Sang bertanya apa yang akan mereka lakukan, apa mereka akan tingaal dijalan, ibu meminta Eun Sang menunggu sebentar, lalu ibu masuk kerumah.
Sesuai permintaan ibunya, Eun Sang menemui ibunya dirumah majikannya yang tak lain adalah rumah presdir Kim alias rumah Kim Tan. Eun Sang akhirya tau kalau uang nya ibu berikan untuk Eun Suk adalah uang deposit untuk rumah mereka jadi mereka tidak bisa tinggal disana lagi. Eun Sang lebih kaget lagi saat ibunya menjelaskan bahwa Eun Suk sudah menelepon ibunya dan menceritakan tentang kebohongan pernikahahannya. Eun Sang tidak percaya kalau ibunya membiarkan Eun Suk begitu saja. Tapi ibu punya alasan, dia memang hanya bisa membiarkan Eun Suk begitu saja karena ibu hanya bisa mengetuk telepon. Eun Sang semakin tak karuan, dia berkata dasar gadis jahat membiarkan ibu dan adiknya demi hidupnya sendiri. Ibu memukul Eun Sang karena menyebut kakaknya sebagai wanita jahat, lalu Eun Sang bertanya apa yang akan mereka lakukan, apa mereka akan tingaal dijalan, ibu meminta Eun Sang menunggu sebentar, lalu ibu masuk kerumah.
Sesuai permintaan ibunya, Eun Sang menemui ibunya dirumah majikannya yang tak lain adalah rumah presdir Kim alias rumah Kim Tan. Eun Sang akhirya tau kalau uang nya ibu berikan untuk Eun Suk adalah uang deposit untuk rumah mereka jadi mereka tidak bisa tinggal disana lagi. Eun Sang lebih kaget lagi saat ibunya menjelaskan bahwa Eun Suk sudah menelepon ibunya dan menceritakan tentang kebohongan pernikahahannya. Eun Sang tidak percaya kalau ibunya membiarkan Eun Suk begitu saja. Tapi ibu punya alasan, dia memang hanya bisa membiarkan Eun Suk begitu saja karena ibu hanya bisa mengetuk telepon. Eun Sang semakin tak karuan, dia berkata dasar gadis jahat membiarkan ibu dan adiknya demi hidupnya sendiri. Ibu memukul Eun Sang karena menyebut kakaknya sebagai wanita jahat, lalu Eun Sang bertanya apa yang akan mereka lakukan, apa mereka akan tingaal dijalan, ibu meminta Eun Sang menunggu sebentar, lalu ibu masuk kerumah.
Sesuai permintaan ibunya, Eun Sang menemui ibunya dirumah majikannya yang tak lain adalah rumah presdir Kim alias rumah Kim Tan. Eun Sang akhirya tau kalau uang nya ibu berikan untuk Eun Suk adalah uang deposit untuk rumah mereka jadi mereka tidak bisa tinggal disana lagi. Eun Sang lebih kaget lagi saat ibunya menjelaskan bahwa Eun Suk sudah menelepon ibunya dan menceritakan tentang kebohongan pernikahahannya. Eun Sang tidak percaya kalau ibunya membiarkan Eun Suk begitu saja. Tapi ibu punya alasan, dia memang hanya bisa membiarkan Eun Suk begitu saja karena ibu hanya bisa mengetuk telepon. Eun Sang semakin tak karuan, dia berkata dasar gadis jahat membiarkan ibu dan adiknya demi hidupnya sendiri. Ibu memukul Eun Sang karena menyebut kakaknya sebagai wanita jahat, lalu Eun Sang bertanya apa yang akan mereka lakukan, apa mereka akan tingaal dijalan, ibu meminta Eun Sang menunggu sebentar, lalu ibu masuk kerumah.
Eun Sang sudah berganti pakaian, ibu mengajaknya untuk
menemui nyonya Han, saat berjalan menuju ke ruangan nyonya Han, Eun Sang
kembali terkesima melihat rumah Kim Tan di Korea, hanya saja Eun Sang belum tau
bahwa ini tempat tinggal Kim Tan juga. Di ruangan nyonya Han, Eun Sang harus
menyaksikan pertengkaran nyonya Jung dan nyonya Han yang sebenarnya hal yang
biasa untuk ibunya.
Nyonya Jung memarahi nyonya Han karena dia tidak diberitau
kalau presdir Kim sakit. Nyonya Han beralasan kalu presdir Kim hampir setiap
hari sakit jadi tidak mungkin dirinya melapor terus menerus. Nyonya Han
bertanya apa yang sedang nyonya Jung harapkan, apa kematian presdir Kim atau
dia ingin presdir Kim tetap hidup. Mereka terus bertangkar dan seperti biasa
nyonya Jung mempermasalahkan daftar keluarga. Nyonya Han mengejek walaupun ada
dalam daftar keluarga, tetap saja nyonya Jung tidak mempunyai anak. Nyonya Jung
membalas justru karena daftar keluarga itu maka nyonya Han pun tidak bisa
mengakui Kim Tan sebagai anaknya yang sah. Nyonya Han mengingatkan bahwa darah
lebih kental daripada air jadi lebih baik nyonya Jung keluar sendiri dari
daftar keluarga sebelum diseret keluar. Nyonya Jung tak than lagi, dia pun
menampar nyonya Han, Eun Sang dan ibu shock melihatnya. Nyonya Jung akan
menampar nyonya Han lagi jika ida terus bicara, untunglah pelayan mengabarkan
kedatangan Kim Won, kedua nyonya itu merapikan penampilan mereka sehingga saat
Kim Won dataang mereka tidak terlihat sedang bertengkar.

Kim Won dataang, nyonya Han menyapanya, nyonya Jung juga menanyakan bagaimana perjalanan Won ke Amerika, nyonya Han baru tau bahwa Won dari Amerika. Namun dengan tatapan dingin yang seperti biasa, Won mengacuhkan mereka. Sebelum Won lelamarnya, dia sempat melirik kearah Eun Sang.Eun Sang dengan takut-takut melirik juga ke arah Kim Won (Oh ya, waktu di perkebunan almond itu, Eun Sang ga liat Kim Won ya karena terhalang daun). Setelah Kim Won tidak ada nyonya-nyonya itu melanjutkan kembali perdebatan mereka. Nyonya Jung mengatakan kalau hidup itu panjang, darah lebih kental daripada air, Nyonya Han menanyakan apa maksudnya, Nyonya Jung bilang bahwa Kim Won dan presdir Kim juga dihubungkan oleh darah jadi dia ingin melihat bagaimana Tan melindungi ibunya dari kakaknya. Nyonya Jung menyenggol nyonya Han sampai terjatuh ke kursi lalu dia pergi. Nyonya Han kesal dan meminta ibu Eun Sang mengambilkan es.

Kim Won dataang, nyonya Han menyapanya, nyonya Jung juga menanyakan bagaimana perjalanan Won ke Amerika, nyonya Han baru tau bahwa Won dari Amerika. Namun dengan tatapan dingin yang seperti biasa, Won mengacuhkan mereka. Sebelum Won lelamarnya, dia sempat melirik kearah Eun Sang.Eun Sang dengan takut-takut melirik juga ke arah Kim Won (Oh ya, waktu di perkebunan almond itu, Eun Sang ga liat Kim Won ya karena terhalang daun). Setelah Kim Won tidak ada nyonya-nyonya itu melanjutkan kembali perdebatan mereka. Nyonya Jung mengatakan kalau hidup itu panjang, darah lebih kental daripada air, Nyonya Han menanyakan apa maksudnya, Nyonya Jung bilang bahwa Kim Won dan presdir Kim juga dihubungkan oleh darah jadi dia ingin melihat bagaimana Tan melindungi ibunya dari kakaknya. Nyonya Jung menyenggol nyonya Han sampai terjatuh ke kursi lalu dia pergi. Nyonya Han kesal dan meminta ibu Eun Sang mengambilkan es.
Alarm ibu Eun Sang berbunyi, itu tanda pengingat bahwa
waktunya presdir Kim untuk minum obat. Karena ibu Eun Sang harus mengambilkan
es untuk nyonya Han, maka ibu Eun Sang menyuruh Eun Sang untuk mengantarkan
obat ke kamar presdir Kim. Eun Sang kebingungan karena tidak tahu dimana kamar
presdir Kim. Won melihat Eun Sang membawa baki berisi obat, dengan isyarat dia
menunjukan kamar ayahnya. Eun Sang menaruh baki diatas meja, dia memberi salam
dan menjelaskan bahwa ibunya sedang membantu nyonya Han jadi dia yang
membawakan obat. Presdir Kim bertanya apa Eun Sang putri Park Gwi Nam, Eun Sang
membenarkan, kemudian dia pamit keluar kamar.
Presdir Kim meminta Won duduk, tapi Won beralasan dia akan
kekantor. Presdir Kim merasa itu alasan yang dibuat-buat. Kim Won akhirnya
menceritakan bahwa dia bertemu dengan Kim Tan, tapi ayahnya tidak percaya
karena tak ada satupun dari orang-orang yang ada dipesta membicarakan Tan .
presdir merasa semua ini sudah cukup, dia meminta Won mengeluarkan Tan dari
tempat pengasingannya. Kalau Won tidak bisa, maka dia yang akan
membawanya. Presdir Kim berkata bahwa dia tahu kalau Won terluka,
jadi presdir Kim bertindak adil dengan membiarkan Won melukai Kim Tan, tapi Won
bertindak terlalu jauh dari apa yang dia pikirkan. Won berpendapat bahwa dengan
membuat keduanya terluka justru ini tidak adil.
Presdir Kim mengaku dia sampai tidak ingat kapan terakhir
kali memluk Tan, karena dia berhati-hati untuk tidak menyakiti perasaan Won dan
jika ini terjadi terus maka ayahnya akan menyesal.won berkata bahwa ayah nya
seolah-olah membesarkannya dengan cinta dan bertanya apa ayahnya yakin tidak
ada yang disesali untuk dirinya. Presdir Kim membalas, apa saat ini dia meminta
pendapat Won, Won tidak menjawab dia pamit meninggalkan ayahnya.
Nyonya Han masih merasa kesal dengan kejadian tadi. Sambil
mengompres pipinya dengan es dai menggerutu bahwa diantara dia dan nyonya Jung
juga sama-sama bukan istri pertama. Ibu Eun sang menulis membnarkan kata-kata
nyonya Han, dia juga menulis ada buku berjudul “ini menyakitkan karena itu aku
wanita simpanan”. Nyonya Han merasa bahkan didepan ibu Eun Sang pun apa yang
terjadi dirumah ini sangat menggelikan. Ibu Eun Sang mengangguk. Menurut Nyonya
Han, ibu Eun Sang beruntung karena dia orang miskin, dia tidak perlu mengalami
hal seperti ini. Ibu Eun Sang menggeleng kali ini.
Tiba-tiba Nyonya Han ingat kalau Won baru saja pulang dari
Amerika, itu artinya dia bertemu dengan Tan. Nyonya Han menemui Won dikamarnya,
dia menanyakan tentang Won. Won malah balik bertanya bukankah nyonya Han punya
nomor telepon Tan, nyonya Han mengeluh Tan tidak pernah menjawab telepon
darinya. Nyonya Han melanjutkan pertanyaannya, sampai kapan Won akan membiarkan
Tan pulang, apa Won harus sekejam ini, apa yang bisa dilakukan oleh seorang
anak berusia 18 tahun. Won memotong ucapan Nyony Han dan mengatakan bahwa saat
dia berusia 18 tahun, dia sudah ditunjuk sebagai pewaris Empire Group, pemegang
saham 8% perusahaan dan dia berpengaruh dalam membuat keputusan. Nyonya Han mengakuinya,
dia kemudian mengeluarkan unek-uneknya kalau dia tidak bisa melihat Tan dan
membiarkan Han sendirian. Lagi-lagi Won memotong ucapan nyonya Han dengan
mengatakan jika nyonya Han ingin melakukan pengakuan jangan dikamranya karena
ini bukan gereja Katholik. Nyonya Han kesal dan berkata bahwa dia beragama
Budha dan pergi dari kamar Won, wkwkwk.


Sepertinya Won tidak sekejam apa yang dia perlihatkankepada orang lain. Di kamarnya dia memajang foto Tan. Setela kepergian nyonya Han tadi, dia memandangi foto Tan yang sedang berada dipantai.


Sepertinya Won tidak sekejam apa yang dia perlihatkankepada orang lain. Di kamarnya dia memajang foto Tan. Setela kepergian nyonya Han tadi, dia memandangi foto Tan yang sedang berada dipantai.
Ternyata tak hanya dalam foto, saat itu, Tan memang sedang
berada di pantai. Seolah sedang menikmati sunset, namun sebenarnya dia sedang
mengingat pertemuannya denga Won saat di perkebunan Almond beberapa waktu lalu.
Dia menghela nafas dengan wajah yang terlihat sedih.
Tiba-tiba Eun Sang mengalihkan pembicaraan dengan membicarakan
Chan Young karena dia melihat nyonya Han ke dapur. Ibunya sempat bingung namun
dia akhirnya mengerti saat nyonya Han menghampirinya. Eun Sang memberi salam
pada dan memberitau bahwa Eun Sang kelas sebelas saat Nyonya Han bertanya.
Nyonya Han memperingatkan EUn Sang untuk menjaga semua yang terjadi dirumah
ini. Eun Sang mengerti. Nyonya Han melanjutkan ucapannya dengan berkata bahwa
selama ini dia percaya ibu Eun Sang tidak akan pernah menceritakan kejadian
dirumah ini karena ibu Eun Sang yang
bisu. Sebenarnya Eun Sang tersinggung dengan kata-kata nyonya Han tapi dia
menahan dirikarena ibunya memberti isyarat untuk menjaga sikapnya. Eun Sang
akhirnya mengucapkan terima kasih pada nyonya Han dan dia akan pindah secepat
mungkin yang dia bisa, dia juga akan bersikap seolah-olah dia tidak ada disini,
dan jika nyonya Han merasa tidak nyaman, tinggal bilang saja padanya. Nyonya
Han senang dengan janji Eun Sang itu, dia melihat makan malam Eun Sang dan
menyaran kan ibu Eun Sang untuk memberikan makanan yang lebih enak pada Eun
Sang. Ibu Eun Sang hendak merapikan makan malam mereka, namun EUn Sang
mencegahnya dan berkata bahwa dia yang akan mencuci piringnya. Nyonya Han
meminta ibu Eun Sang untuk mengambilkan wine. Sebelum pergi ibu mengingatkan
Eun Sang agar menjaga sikap. EUn Sang mengerti. Nyonya Han penasaran dengan apa
yang dikatakan ibu Eun Sang, Eun Sang bilang kalau ibunya berkata bahwa nyonya
Han orang yang baik. Nyonya Han tau Eun Sang berbohong karena nyonya Han tak
pernah bersikap baik, sambil berjalan pergi, nyonya Han berkata “bahkan
putrinya pun pintar”. Eun Sang hanya bisa menghela nafas dan menahan tangisnya.
Eun Sang sedang makan malam bersama ibunya didapur. Ibu Eun
Sang menceritakan kondisi keluarga yang ada dirumah ini. Eun Sang bertanya
siapa yang lebih kuat diantara istri dan wanita simpanan itu. Ibu Eun Sang
menjelaskan bahwa dua-duanya bukan istri pertama melainkan istri kedua dan
wanita simpanan, istri pertama sudah meninggal
dan orang yang Eun Sang liaht tadi adalah anak dari istri pertama . Eun
Sang terkejut karena Presdir Kim kelihatannya baik tapi mendengar ini semua,
dia jadi tidak yakin.
Setelah Eun Sang mencuci piring, eun Sang masuk kamar. Dia
mendapati ibunya yang sedang menyetrika sambil terkantuk-kantuk. Eun Sang
menyuruh ibunya istirahat tidur dan dia yang akan melanjutkan pekerjaan ibunya.
Eun Sang membantu ibunya tidur yang hanya bisa membuka mulut untuk mengucapkan
gomawo (terima kasih) tanpa suara. Eun Sang semakin sedih melihat kamarnya yang
sempit.
Pagi hari, EUn Sang merapikan kamarnya, ibunya masuk dan Eun
Sang memberikan kacang Almond sebagai oleh-oleh dari Amerika. Ibu Eun Sang berkomunikasi dengan bahasa
isyarat “apa kau menyuruhku makan kacang dan minum-minum sambil memikirkan
kakakmu?”. Eun Sang berkata ini bagus untuk diet, mulai sekarang ketika dia
kerja paruh waktu, ibunya harus memakan kacang ini dan menurunkan berat badan
untuk memikat pria kayak arena itu adalah cara tercepat agar tidak dapat mereka
bisa keluar dari tempat ini. Ibu menyetujuinya, mereka tersenyum tapi Eun Sang
menahan tangisnya. Dia meminta maaf karena telah meninggalkan ibunya, ibunya
mengerti dan memeluk Eun Sang yang menangis tersedu-sedu.
Eun Sang kembali disibukan dengan pekerjaan paruh waktunya di café dan mengantar delivery. Sementara Kim Tan yang berada jauh di Amerika sana merindukannya. Kim Tan mendatangi tempat yang ia dan Eun Sang kunjungi, seperti saat dia melihat bukit Hollywood dan Kim Tan juga melihat-lihat papan pengumuman, sayangnya Kim Tan tidak melihat catatan Eun Sang yang ditempelkan di papan itu sebelum dia pulanh ke Korea. Sepertinya sinyal rindu Kim Tan sampai ke kamar Eun Sang, karena Eun Sang juga tersenyum mengingat Kim Tan saat melihat kaos California nya. Tan juga memandangi dream catcher pemberian Eun Sang.
Eun Sang kembali disibukan dengan pekerjaan paruh waktunya di café dan mengantar delivery. Sementara Kim Tan yang berada jauh di Amerika sana merindukannya. Kim Tan mendatangi tempat yang ia dan Eun Sang kunjungi, seperti saat dia melihat bukit Hollywood dan Kim Tan juga melihat-lihat papan pengumuman, sayangnya Kim Tan tidak melihat catatan Eun Sang yang ditempelkan di papan itu sebelum dia pulanh ke Korea. Sepertinya sinyal rindu Kim Tan sampai ke kamar Eun Sang, karena Eun Sang juga tersenyum mengingat Kim Tan saat melihat kaos California nya. Tan juga memandangi dream catcher pemberian Eun Sang.
Eun Sang mengecek buku tabungannya. Akhirnya dia berhasil
mengumpulkan uang untuk membayar hutang nya pada Chan Young yang dia gunakan
untuk membayar tiket dulu. Dia menelepon Chan Young untuk meminta nomor
rekeningnya, Eun Sang senang karena Chan Young akan segera kembali ke Korea.
Dikamarnya yang mewah, nyonya Han baru bangun. Walaupun satu
kamar, dia tidur terpisah dengan presdir Kim. Presdir Kim menanyakan apakah
nyonya Han tidur nyenyak semalam, nyonya Han menjawab bahwa dia tidak tidur
dengan baikkarena memikirkan Tan. Tapi
pesdir Kim mengatakn bahwa nyonya Han semalam mendengkur, wkwkwk. Nyonya Han
berdalih itu karena udara dikamar ini kering. Nyonya Han bediri hendak
mengambil minum, presdir Kim bertanya apa Tan sudah siap untuk pulang, Nyonya
Han berkata bahwa Tan pergi bukan karena keinginannya, dan jika Tan tidak mau
pulang, Nyonya Han akan memaksanya. Nyonya Han juga menambahkan kalau selama 3
tahun ini dia sudah cukup berhati-hati kepada Won.
Nyonya Han :”Kau bahkan tidak merindukan Tan?”
Presdir Kim : “tentu saja aku merindukannya”
Nyonya Han :”jadi, Won bukan satu-satunya yang kau
butuhkan?”
Presdir Kim :”jika aku memiliki keduanya, itu akan lebih
baik”
Nyonya Han tak percaya, “benarkah? Kau mengijinkannya? Kau
harus menjaga Won”. Presdir Kim menjawab, jika Tan tidak mau kembali karena
takut pada kakaknya, maka lebih baik Tan jangan kembali. Nyonya Han tidak
perduli dia langsung menelepon Tan , tapi seperti biasa tan tidak menjawab
teleponnya.


Tan sedang duduk di taman sekolah, dia sedang melamun, dalam hatinya dia berkata : “aku selalu berkhayal, orang-orang yang kesepian disekitarku, untuk sekali saja, aku berharap ketidak hadiranku membuat mereka merasa sepi, aku ingin pulahg ayah, aku merindukanmu ibu” Kim Tan membayangkan ayahnya yang menunggu kedatangan dekat jendela, dan ibunya yang berada dikamar Kim Tan yang juga merindukannya. Kim Tan juga membayangkan kakaknya “setelah mengirimku pergi jauh dengan begitu kejam, aku ingin percaya bahwa hal ini benar-benar membuatmu terluka”. Tan kemudian menghubungi sekretaris Yoon , menyerahkan tugas essay nya pada gurunya dan mengucapkan terima kasih. Gurunya membaca tugas Tan yang ditulis dengan tulisan tangan “One Who Wants To Wear The Crown, Bears The Crown” (Dia Yang Ingin Menggunakan Mahkota, Menanggung Beban Mahkota Itu). Kim Tan pun pergi meninggalkan Redlands, sekolahnya di California.


Tan sedang duduk di taman sekolah, dia sedang melamun, dalam hatinya dia berkata : “aku selalu berkhayal, orang-orang yang kesepian disekitarku, untuk sekali saja, aku berharap ketidak hadiranku membuat mereka merasa sepi, aku ingin pulahg ayah, aku merindukanmu ibu” Kim Tan membayangkan ayahnya yang menunggu kedatangan dekat jendela, dan ibunya yang berada dikamar Kim Tan yang juga merindukannya. Kim Tan juga membayangkan kakaknya “setelah mengirimku pergi jauh dengan begitu kejam, aku ingin percaya bahwa hal ini benar-benar membuatmu terluka”. Tan kemudian menghubungi sekretaris Yoon , menyerahkan tugas essay nya pada gurunya dan mengucapkan terima kasih. Gurunya membaca tugas Tan yang ditulis dengan tulisan tangan “One Who Wants To Wear The Crown, Bears The Crown” (Dia Yang Ingin Menggunakan Mahkota, Menanggung Beban Mahkota Itu). Kim Tan pun pergi meninggalkan Redlands, sekolahnya di California.
Kim Tan pulang ke Korea (Horeeee… :D), dia tiba di bandara
yang disambut oleh senyuman (yang sama manisnya dengan senyuman Chan Young,
heheh) Sekretaris Yoon. Sekretaris Yoon mengucapkan selamat dataang, dia hampir
tidak mengenali Kim Tan karena sejak acara pertunangan dulu, dia terlihat
berbeda sekarang. Sekretaris Yoon bilang kalau ayahnya Tan sangat senang, ibu
nya juga menelepon beberapa kali jadi sekretaris Yoon menyarankan untuk
menghubungi ibunya jika Tan sempat. Namun Kim Tan jadi terlihat murung, dia
mengajak sekretaris Yoon untuk menemui kakaknya terlebih dahulu.
Diruangan Won, sekretarisnya ingin memberitau kedatangan Kim
Tan, namun sebelum sekretarisnya bicara, Kim Tan dan sekretaris Yoon sudah
memasuki ruangannya. Won terkejut melihat kedatangan Tan. Tan menyapa Won. Won
bertanya berapa lama Tan berkunjung, Tan menjawab dia berencana akan tinggal.
Won mengulanig pertanyaannya lagi “aku bilang berapa lama kau berkunjung?”. Tan
terlihat sedih. Won melanjutkan kata-katanya “apa kau tidak ingat apa yang
telah kukatakan padamu saat kau pergi ke Amerika? Apa kau tidak mengerti?” Tan
menjawab bahwa dia tau kalau Won khawatrir tentang…, Won memotong ucapan Tan
“kau tau tapi kau tetap dataang”
Kim Tan :”aku benar-benar ingin melihat keluargaku dan aku
ingin pulang”
Kim Won :”untuk menangis?”
Kim Tan :”kau boleh mengatakan apapun, tapi aku tetap tidak
akan kembali (ke Amerika) aku hanya akan makan dan bermain disini, jadi biarkan
aku tinggal, hal yang kau khawatirkan, itu tidak akan terjadi”
Kim Won :”apa? Orang sepertimu tidak bisa mengatakan hal
yang aku khawatirkan akan terjadi atau tidak. Berhentilah mengganggu dan
dengarkan aku, yan terpenting, kau sudah menghilangkan kesempatan yang
kuberikan padamu, kesempatan untuk membina hubungan baik antara saudara tiri,
itulah yang terjadi jika kau pulang kerumah”
Won berdiri dan melanjutkan kata-katanya “kau ingin tinggal?
Tinggalah, apa yang aku bisa lakukan? Semua orang berada disampingmu” sambil
melirik tajam pada sekretaris Yoon. Won pergi meninggalkan Tan yang mematung.
Sekretaris Yoon menghampiri Tan dan mengatakan kalau ayah
Tan menunggunya, sekretaris Yoon tidak bisa mengantar Tan, dia pun pamit pergi
untuk menyusul Won.
Sambil berjalan, Won memarahi sekretaris Yoon yang tidak
memberitau nya saat menjemput Tan, sekretaris Yoon membela diri, dia kira Won
sudah mendengarnya dari ayahnya. Won ingin meneruskan amarahnya tapi karena
sedang dikantor, dia menahannya dan menyuruh sekretaris Yoon untuk memesan
kamar Hotel, dia tidak mau pulang kerumah jika ada KimTAn. Sekretaris Yoon
bertanya bagaimana jika ayahnya menanyakannya. Kim Won menjawab, biarkan
ayahnya berasumsi sendri dengan apa yang terjadi.
Tan tiba dirumahnya, nyonya Han senang sekali dan
memeluknya, Tan pun tersenyum bisa melihat ibunya lagi. Tan beralih ke ayahnya,
presdir Kim tidak menyambut Tan seperti nyonya Han, dia menyuruh Tan duduk
tanpa menoleh pada Tan. Tan terlihat kecewa.
Nyonya Han mengeluh kenapa Tan tak pernah menjawab
teleponnya, Tan bilang kalau ibu terlalu sering menelepon, apa ayah tidak
memperlakukan ibu dengan baik, tanya Tan. Nyonya Han langsung mengadu kalau
ayahnya suka memarahinya jika ibunya mendengkur dan itu membuat ibunya sedih.
Presdir Kim :”ibumu terlalu berlebihan, bagaimana dengan
rumah (di Amerika)? Apakah cukup untuk ku kau tempati? Aku meminta mereka untuk
membuat yang besar”
Kim Tan :”sebenarnya…terlalu besar, pada pagi hari terlihat
terlalu terang dan saat malam hari terasa terlalu gelap”
Presdir Kim :”jika disana gelap, kau dapat melihat bintang
dengan baik, bagaimana sekolahmu? Apa kau mempelajari sesuatu?
Dengan wajah sedih Tan menjawab bahwa dia hanya bermain-main
disana. Kedua orang tuanya terlihat kecewa. Presdir Kim kemudian menyuruh tan
pergi untuk beristirahat (sepertinya ayah Tan ini memang berpura-pura cuek jika
sedang berada didepan anak-anaknya, di depan Won dia membela Tan, didepan Tan
juga dia tidak memperlihatkan sikap yang hangat, entah apa maksudnya tapi saya
yakin dia sebenarnya menyayangi keduanya, mungkin dia tidak mau terlihat berat
sebelah dengan memihak pada siapa).

Paginya, Kim Tan berjalan-jalan dihalaman rumahnya, ketika melewati jemuran, dia melihat sepatu keds merah yang sedang dijemur, dia merasa kenal dengan sepatu itu, Kim Tan sempat berhenti tapi kemudian dia menggelengkan kepalanya dan berjalan pergi.

Kim Tan sedang makan, dia mendengar suara music film horror, Kim Tan segera membuka pintu, namun dia hanya melihat punggung seorang wanita berambut panjang.
Eun Sang juga melihat ada seorang laki-laki dirumah itu, tapi Eun Sang tidak sempat melihat wajahnya karena Kim Tan menutupi kepalanya dengan hoodie jacket, padahal Kim Tan sempat menundukan kepala saat melihat ibu Eun Sang yang sedang mengepel disitu, saat Kim Tan naik ke kamarnya, EUn Sang mendekati ibunya dan bertanya apakah itu anak kedua? Ibu mengangguk.
Myung Soo dan young Do pulang bersama dengan menggunakan
taksi. Rumah Myung Soo berdekatan dengan rumah kim Tan. Myung Soo turun didepan
rumah Kim Tan dan mengatakan pada Young Do bahwa dia akan menunjukan wajahnya
saja pada ayahnya lalu akan pergi lagi. Ayah Myung Soo tidak menyukai Young Do
jadi Myung Soo menolak saat Young Do menawarkan untuk menunggunya didepan rumah
Kim Tan saja. Young Do bilang jika ada kesalah fahaman antara dirinya dan ayah
Nyung Soo maka mereka harus menyelesaikannya. Myung Soo nyengir, akan lebih
baik jika ada kesalahfahaman tapi ayah Myung Soo memang tidak menyukai Young Do
tanpa alasan dan Myung Soo pun meminta Young Do untuk menunggunya di minimarket
dekat sini.

Myung Soo berjalan kearah rumahnya, dia mengganti jacketnya, menyemprotkan parfum dan berkumur dengan penyegar mulut, pasti supaya ga ketauan habis party :D. Saat melewati pintu samping rumah Kim Tan, Myung Soo dikejutkan dengan kehadiran Eun Sang yang baru saja keluar dari pagar. Myung Soo bertanya pada Eun Sang apa dia tinggal dirumah ini, namun Eun Sang yang masih mengantuk hanya membuka matanya sedikit dan berjalan pergi. Myung Soo bingung, apa keluarga Kim pindah rumah.

Young Do sedang membuat membuat ramen di mini market, dia meliaht Eun Sang yang berjalan menuju mini market itu juga dengan terkantuk-kantuk. Eun Sang nyaris terlihat seperti orang tidur yang berjalan.

Eun Sang masuk, mengambil minuman, membayarnya dan menenggak minuman itu sampai habis. Eun Sang berjalan keluar dan menuju ke satu meja, lalu dia merebahkan kepalanya dimeja dan melanjutkan tidurnya.
Young Do yang sedari tadi memperhatikan Eun Sang menghampiri meja Eun Sang dan duduk dihadapan Eun Sang. Young Do mengayun-ayunkan tangannya di depan wajah Eun Sang namun Eun Sang tidak bereaksi, sepertinya Eun Sang memang pulas tidurnya. Young Do tersenyum geli dan mulai memakan ramennya.


Tan masuk kekamarnya, dia tampak senang bisa kembali kesana.
Nyonya Han juga ikut ke kamar Tan.
Nyonya Han :”lihatlah, putraku sudah besar, ibu selalu sedih
karena kau tumbuh tanpa ibumu, apa kau mempunyai banyak teman di Amerika?
Anak-anak berambut pirang?”
Kim Tan :”anak-anak dengan dada yang besar” (weww..)
Nyonya Han jadi khawatir, kau tidak memakai obat-obat
terlarang kan?”
Kim Tan :”itu mahal”
Nyonya Han mengelus-elus dada, dia lega. Dia juga menanyakan
Ra HAel yang mengunjungi Tan di Amerika, kali ini Tan tidak menjawabnya, Tan
hanya bilang bahwa dia ingin mandi dan aka menceritakannya nanti. Nyonya Han
mengerti dan menyuruh pelayan yang sedang
mengambil pakaian kotor dikamar Tan untuk keluar juga. Pelayan itu mengiyakan,
dia pun mambawa keranjang baju kotor dari kamar Tan. Pelayan itu heran ketika
ada kaos kaki wanita yang terjatuh dari tumpukan baju kotor Tan, itu kaos kaki
Eun Sang, heheh. Tan mengeluarkan barang-barangnya dari tas. Ternyata dia juga
membawa dream catchernya dan menggantungkannya dekat jendela.
Eun Sang sedang berada ditaman halaman rumah Kim Tan, dia memotret tiket pesawat dan meng-uploadnya
di account SNS nya, dia juga menuliskan “seperti tidak ada cara untukku, untuk
membuktikan bahwa aku bermimpi. Bagiku, tempat itu seperti mimpi juga, apakah
aku benar-benar pernah berada disana?”. Eun Sang dan Kim Tan sama-sama menatap
langit, tanpa mereka sadari bahwa keduanya berada ditempat yang sama.

Paginya, Kim Tan berjalan-jalan dihalaman rumahnya, ketika melewati jemuran, dia melihat sepatu keds merah yang sedang dijemur, dia merasa kenal dengan sepatu itu, Kim Tan sempat berhenti tapi kemudian dia menggelengkan kepalanya dan berjalan pergi.

Kim Tan sedang makan, dia mendengar suara music film horror, Kim Tan segera membuka pintu, namun dia hanya melihat punggung seorang wanita berambut panjang.
Eun Sang juga melihat ada seorang laki-laki dirumah itu, tapi Eun Sang tidak sempat melihat wajahnya karena Kim Tan menutupi kepalanya dengan hoodie jacket, padahal Kim Tan sempat menundukan kepala saat melihat ibu Eun Sang yang sedang mengepel disitu, saat Kim Tan naik ke kamarnya, EUn Sang mendekati ibunya dan bertanya apakah itu anak kedua? Ibu mengangguk.

Eun Sang dibangunkan oleh ibunya pagi-pagi sekali, ibu
memint Eun Sang untuk keluar rumah dulu
dan kembali lagi nanti malam, sebab suasana dirumah ini sedang tidak bagus. Ibu
menjelaskan karena putra kedua kembali kerumah, putra sulung tidak pulang
kerumah beberapa hari ini. Eun Sang yang masih mengantuk menggerutu, katakan
saja padanya untuk pulang, ada apa diantara mereka dan aku, aku baru saja tidur
3 jam, EUn Sang pun menjatuhkan dirinya dikasur wkwkwk. Ibu memukul Eun Sang
sehingga EUn Sang pun bangun lagi. Ibu menjelaskan kembali bahwa presdir Kim
suasanan hatinya sedang jelek, begitu pula nyonya Han yang selalu histeris
dibandingkan biasanya jadi ibu tidak mau Eun Sang terjebak dalam situasi yang
tidak baik ini. Eun Sang mengeluh karena tidak tau apa yang akan dia lakukan
pagi-pagi buta seperti ini.

Myung Soo berjalan kearah rumahnya, dia mengganti jacketnya, menyemprotkan parfum dan berkumur dengan penyegar mulut, pasti supaya ga ketauan habis party :D. Saat melewati pintu samping rumah Kim Tan, Myung Soo dikejutkan dengan kehadiran Eun Sang yang baru saja keluar dari pagar. Myung Soo bertanya pada Eun Sang apa dia tinggal dirumah ini, namun Eun Sang yang masih mengantuk hanya membuka matanya sedikit dan berjalan pergi. Myung Soo bingung, apa keluarga Kim pindah rumah.

Young Do sedang membuat membuat ramen di mini market, dia meliaht Eun Sang yang berjalan menuju mini market itu juga dengan terkantuk-kantuk. Eun Sang nyaris terlihat seperti orang tidur yang berjalan.

Eun Sang masuk, mengambil minuman, membayarnya dan menenggak minuman itu sampai habis. Eun Sang berjalan keluar dan menuju ke satu meja, lalu dia merebahkan kepalanya dimeja dan melanjutkan tidurnya.
Young Do yang sedari tadi memperhatikan Eun Sang menghampiri meja Eun Sang dan duduk dihadapan Eun Sang. Young Do mengayun-ayunkan tangannya di depan wajah Eun Sang namun Eun Sang tidak bereaksi, sepertinya Eun Sang memang pulas tidurnya. Young Do tersenyum geli dan mulai memakan ramennya.

Tiba-tiba
ada dua anak kecil yang berebutan mainan didekat mereka. Young Do tak mau tidur
Eun Sanga terganggu jadi dia meminta kedua anak itu untuk tidak berteriak
didekat mereka. Tapi kedua anak itu malah menangis dan membuat Eun Sang
terbangun. Eun Sang berdiri dan pergi dari meja, dia tidak menyadari kehadiran
Young Do.

Young Do :”anak-anak ini mengajakku berkelahi, mereka
mengejek ku karena tidak punya ibu”
Myung Soo :”hari yang menakutkan, apa kau terluka?” (hahaha)
Yuobg Do berjalan ke arah Myung Soo dan menoleh kea rah EUn
Sang yang menjauh sambil berkata “hatiku yang terluka” (wuiiihhh)

Bo Na sedang berada di gedung Mega Entertainment. Dia tampak menyapa para peersonil girl band yang berpapasan dengannya, dia melongokkan kepalanya ke suatu ruangan, dia bertanya pada group boyband VIXX (cameo) yang ada disitu “hay, oppa , apa kalian melihat ayahku?”, salah seorang dari mereka memberitahukan bahwa ayahnya sedang dipanggung tadi. Bo Na kemudian memuji lagu boyband itu, dia bilang “your OST is awesome” (boyband ini yang bawain OST nya the heirs, wkwkw), dia pun mencoba menyanyikan lirik lagunya, tapi yang dia nyanyikan malah OST the heirs yang lain, tentu saja mereka protes, mereka bilang itu lagunya Lee Hong Ki, wkwkwkw. Bo Na yang malu langsung pamit, hihihi. Bo Na pergi ke ruangan lain, dia memuji aksi panggung boyband yang berada diruang itu tapi lagi-lagi Bo Na salah, karena salah seorang personil boyband itu bilang kalau mereka belum tampil dan Bo Na pun langsung kabur, hhahaa..


Bo Na sedang berada di gedung Mega Entertainment. Dia tampak menyapa para peersonil girl band yang berpapasan dengannya, dia melongokkan kepalanya ke suatu ruangan, dia bertanya pada group boyband VIXX (cameo) yang ada disitu “hay, oppa , apa kalian melihat ayahku?”, salah seorang dari mereka memberitahukan bahwa ayahnya sedang dipanggung tadi. Bo Na kemudian memuji lagu boyband itu, dia bilang “your OST is awesome” (boyband ini yang bawain OST nya the heirs, wkwkw), dia pun mencoba menyanyikan lirik lagunya, tapi yang dia nyanyikan malah OST the heirs yang lain, tentu saja mereka protes, mereka bilang itu lagunya Lee Hong Ki, wkwkwkw. Bo Na yang malu langsung pamit, hihihi. Bo Na pergi ke ruangan lain, dia memuji aksi panggung boyband yang berada diruang itu tapi lagi-lagi Bo Na salah, karena salah seorang personil boyband itu bilang kalau mereka belum tampil dan Bo Na pun langsung kabur, hhahaa..

Dipanggung tampak sekelompok boyband baru selesai tampil
(latihan atau rekaman ya, kurang tau :D). Hee Chul (cameo juga) naik ke
panggung dan menyapa mereka. Bo Na muncul dan menyapa Hee Chul, mereka tampak
akrab. Hee Chul bertanya pada Bo Na siapa yang paling dia sukai diantara
Kyuhyun dan Hee Chul, Bo Na menjawab “Chan Young”. Haa…!!
Hee Chul :”aahh.. benar.. Chan Young!”
Bo Na :”apa kau mengenal Chan Young?”
Hee Chul :”tentu saja tidak, apa dia kekasihmu? Dia
kekasihmu atau tawanan mu?”
Bo Na :”oh my.. kau seperti kakek tua saja, permisi kakek,
apa kau melihat ayah ku?”
Hee Chul :”hey, bagaimana kau bisa memanggil oppa mu dengan
sebutan kakek? Di Taiwan aku mendapat posisi pertama selama 60 minggu”
Tiba-tiba Bo Na mendapat sms “apa yang kau lakukan dengan pria itu?”. Bo Na menoleh ke kiri dan kekanan. “Bo Na, kau harus melihat pada oppa mu” seru Hee chul dari panggung menggunakan mike, Bo Na mengacuhkannya, apalagi saat Bo Na melihat Chan Young dikursi penonton yang melambaikan tangan padanya, Bo Na langsung berlari menghampiri Chan Young tak perduli pada Hee Chul yang terus memanggilnya.

Tiba-tiba Bo Na mendapat sms “apa yang kau lakukan dengan pria itu?”. Bo Na menoleh ke kiri dan kekanan. “Bo Na, kau harus melihat pada oppa mu” seru Hee chul dari panggung menggunakan mike, Bo Na mengacuhkannya, apalagi saat Bo Na melihat Chan Young dikursi penonton yang melambaikan tangan padanya, Bo Na langsung berlari menghampiri Chan Young tak perduli pada Hee Chul yang terus memanggilnya.

Seperti biasa, Bo Na yang cerewet langsung menghujani Chan
Young dengan banyak pertanyaan tentang kembalinya Chan Young dari Amerika, Chan
Young bilang dia ingin memberi kejutan pada Bo Na, karena itu dia tidak
memberitau kalau akan pulang hari ini. Masih menggunakan mike dari atas
panggung, Hee Chul memanggil Bo Na dan bilang kalau Bo Na ada dalam bahaya
panggil saja dia, tapi Bo Na mengabaikannya, hihiihi.
Bo Na :”aku merindukanmu”
Chan Young :”aku juga”
Bo Na :”aku lebuih merindukanmu”
Chan Young :”aku tidak bisa kalah dalam hal ini, I missed
you”
Chan Young memeluk Bo Na. Bo Na tersenyum dan meminta Chan
Young untuk tidak pergi jauh lagi. “baiklah mulai sekarang kita akan pergi
bersama”. Bo Na menanyakan Eun Sang, dengan santai Chan Young menjawab “mengapa
aku meninggalkan kekasih yang cantik demi seorang teman?” (weehhh meleleh deh
Bo Na :D, Bo Na tersenyum dan mengajak
Chan Young makan. Tapi Chan Young mengingatkan bukankah Bo Na tadi mencari
ayahnya, Bo Na merasa hal itu tidak penting lagi. Chan Young langsung berpikir
tidak mau memiliki anak perempuan karena dia takut anak perempuannya seperti Bo
Na yang merasa ayahnya tak penting dan lebih mementingkan kekasihnya,
heuheuheu… Bo Na pun menggerutu ‘siapa bilang kau akan punya anak?” tapi dia
akhirnya berbalik pergi menemui ayahnya.
Bo Na makan malam dirumah Chan Young. Bo Na kagum melihat
sekretaris Yooon yang memasak makan malam bersama Chan Young dengan kompak. Makanan segera dihidangkan, sekretaris Yoon
bilang kalau ini makanan kesukaan Chan Young, Bo Na heran karena setahu Bo Na,
Chan Young menyukai sushi. Sekretaris Yoon memuji putranya dengan mengatakan
bahwa Chan Young benar-benar tau cara berpacaran, padahal Chan Young itu
sebenarnya tidak menyukai ikan selain ikan yang dibakar. Bo Na menoleh kearah
Chan Young dan berkomentar “benarkah? Lihatlah dirimu terkihat sangat keren
didepan ayahmu” ^0^ Chan Young dan ayahnya tersenyum.
Chan Young menyarankan agar ayahnya mempunyai kekasih, dan
dia juga harus sperti Chan Young jika nanti sudah mempunyai kekasih. Tapi Bo Na
menolaknya, dia meminta sekretaris Yoon untuk focus saja pada Chan Young sampai
kuliah. Sekretaris Yoon berkomentar, kalau begitu karena Chan Young harus
kuliah maka Bo Na putus saja dengan Chan Young, wkwkwk.

Bo Na memuji masakan sekretaris Yoon, dan sekretaris Yoon menggodanya dengan meminta uang tip yang banyak :D. Chan Young menceritakan pengalamannya ketika di LA, dia selalu gugup jika akan membayar. Karena mendengar LA, sekretaris Yoon menanyakan pertemuan Kim Tan dan Chan Young di LA. Chan Young membenarkan, dia memang bertemu Kim Tan tapi karena dia dan Tan bertemu saat masih kecil, jadi Tan hampir tidak mengenali Chan Young. Bo Na bertanya apakah yang mereka bicarakan itu Kim Tan. Sekretaris Yoon balik bertanya apakah Bo Na mengenal Kim Tan, Bo Na tidak mengakuinya. “kupikir kau mengenalnya” kata Chan Young. Sekretaris Yoon pun menambahkan kalau melihat dari reaksinya chan Young seperti merasa Bo Na mengenal Tan (waahh emang bukan kenal lagi, heheh). Bo Na gugup dan terus menyangkal, Chan Young yang tau apa yang terjadi hanya tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu


Lagi-lagi Eun Sang terpana dengan kemewahan rumah itu. Eun Sang menghela nafas dan berkata “bahkan, anngur pun hidup dengan mewah”. Kim Tan masih berada di taman rumahnya, dia kesal karena Eun Sang tidak juga membalas komentarnya. Dia tidak tahu kalau Eun Sang yang baru saja dari gudang anggur melintas dibelakangnya. Saat Eun Sang melewati pintu, saat itu pula Kim Tan berbalik, tapi dia hanya melihat punggung Eun Sang.
, Tan mengambil ponsel nya dan memeriksa status Eun Sang di account nya yang menulis “aku tidak suka ibuku yang selalu bekerja keras, aku berharap Empire Group bangkrut”. Untuk memastikan semuanya, Kim Tan mengirim pesan pada account Eun Sang “apa yang sedang kau lakukan? Cepat, jawablah”. Kim Tan mengetuk-ngetuk ponselnya dengan tidak sabar menunggu balasan dari Eun Sang. Setelah beberapa menit, Akhirnya EUn Sang menjawab dengan mengatakan bahwa dia sedang minum.

Kim Tan segera berlari menuju dapur, ketika sampai disana , Kim Tan terlihat ragu untuk membuka pintu dapur. Dia memejamkan mata dan menarik nafas untuk memberanikan diri.

Bo Na memuji masakan sekretaris Yoon, dan sekretaris Yoon menggodanya dengan meminta uang tip yang banyak :D. Chan Young menceritakan pengalamannya ketika di LA, dia selalu gugup jika akan membayar. Karena mendengar LA, sekretaris Yoon menanyakan pertemuan Kim Tan dan Chan Young di LA. Chan Young membenarkan, dia memang bertemu Kim Tan tapi karena dia dan Tan bertemu saat masih kecil, jadi Tan hampir tidak mengenali Chan Young. Bo Na bertanya apakah yang mereka bicarakan itu Kim Tan. Sekretaris Yoon balik bertanya apakah Bo Na mengenal Kim Tan, Bo Na tidak mengakuinya. “kupikir kau mengenalnya” kata Chan Young. Sekretaris Yoon pun menambahkan kalau melihat dari reaksinya chan Young seperti merasa Bo Na mengenal Tan (waahh emang bukan kenal lagi, heheh). Bo Na gugup dan terus menyangkal, Chan Young yang tau apa yang terjadi hanya tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu
Bo Na menemui Myung Soo, lagi-lagi Bo Na galau. Myung Soo
bertanya sekarang ada apa lagi, apa Chan Young belum kembali. Bo Na bercerita
kalau Chan Young bertemu dengan Kim Tan di LA jadi Bo Na takut kalau Chan Young
tahu bahwa Bo Na adalah mantan pacar Kim Tan. Bo Na khawatir Chan Young akan
mencampakkan nya. Bo Na merasa Kim Tan belu melupakannya. Myung Soo melongo
melihat kegeeran temannya yang satu ini.
Bo Na :”apa mungkin Kim Tan akan menuntut Chan Young dengan
mengatakan Chan Young akan memukulnya?”
Myung Soo :”hey, Kim Tan yang mungkin akan memukul Chan
Young”
Bo Na tidak terima, menurutnya, Chan Young yang lebiha baik
dalam berkelahi dan dia memarahi Myung Soo untuk tidak berada di pihak Kim Tan dan
Ra Hael. Myung Soo Cuma nyengir, xixixi kalau sama Bo Na sih mending iya iya
aja ya :D

Selain Bo Na yang galau, Kim Tan juga galau. Galau karena kangen sama Eun Sang, buktinya saat ini dia sedang memandangi dream catcher dikamarnya. Dia pun memeriksa account SNS Eun Sang di ponselnya. Dia melihat foto tiket yang Eun Sang posting dengan menuliskan bahwa dia merasa saat ke Amerika itu tidak nyata. Kim Tan memberikan komentar “kau benar-benar berada disana, aku saksinya”.
Eun Sang yang sedang berjalan dihalaman rumah Kim Tan melihat komentar Kim Tan, awalnya dia bingung, dia baru ingat kalau Kim Tan yang menggunakan account SNS nya. Eun Sang langsung membalasnya “kau belum log out juga? kau ingin log out dari kehidupan?”
kim Tan senang Eun Sang membalasnya, dia mengetik komentarnya lagi “yeah, I won’t, apa aku terlihat sopan padamu saat aku menjadi penjual narkoba? Kau dimana? Apa ginjalmu masih sehat?”. Mereka saling membalas komentar sambil berjalan di sekitar rumah. Kim Tan menuruni tangga hendak keluar menuju halaman, Eun Sang yang berada dihalaman, berjalan menuju rumah. Eun Sang membalas “ginjal ku sehat, kenapa? Jika kau menginginkannya, dataang dan ambillah”. Kim tan semakin menggodanya, dia kembali menuliskan “katakana sejujurnya, kau ingin aku menemuimu kan?”
kim Tan memegang pegangan pintu, ia hendak keluar, Eun Sang pun memegang pegangan pintu, dia hendak masuk kerumah, akan kah ketika membuka pintu mereka bertemu??? Dannnnn… saat membuka pintu…. Mereka tidak bertemu, wkwkwkw… karena ternyata Eun Sang masuk rumah lewat pintu belakang, Kim Tan lewat pintu depan. (aaahh geregetan nontonnya, padahal udah teriak-teriak juga, xixixi).

Eun Sang masuk ke dapur dan memberikan keju yang dia beli pada seorang pelayan. Kim Tan berjalan-jalan dihalaman, dia kesal karena Eun Sang belum membalas komentarnya tadi. Kim Tan berpapasan dengan ibu Eun Sang yang sedang membawa wine, awalnya Kim Tan hanya membalas anggukan ibu Eun Sang, tapi begitu ibu Eun Sang berjalan menjauh, dia menyadari sesuatu, ibu Eun Sang memakai kaus I love California milik Eun Sang. Kim Tan merasa aneh dengan kebetulan ini.



Selain Bo Na yang galau, Kim Tan juga galau. Galau karena kangen sama Eun Sang, buktinya saat ini dia sedang memandangi dream catcher dikamarnya. Dia pun memeriksa account SNS Eun Sang di ponselnya. Dia melihat foto tiket yang Eun Sang posting dengan menuliskan bahwa dia merasa saat ke Amerika itu tidak nyata. Kim Tan memberikan komentar “kau benar-benar berada disana, aku saksinya”.
Eun Sang yang sedang berjalan dihalaman rumah Kim Tan melihat komentar Kim Tan, awalnya dia bingung, dia baru ingat kalau Kim Tan yang menggunakan account SNS nya. Eun Sang langsung membalasnya “kau belum log out juga? kau ingin log out dari kehidupan?”
kim Tan senang Eun Sang membalasnya, dia mengetik komentarnya lagi “yeah, I won’t, apa aku terlihat sopan padamu saat aku menjadi penjual narkoba? Kau dimana? Apa ginjalmu masih sehat?”. Mereka saling membalas komentar sambil berjalan di sekitar rumah. Kim Tan menuruni tangga hendak keluar menuju halaman, Eun Sang yang berada dihalaman, berjalan menuju rumah. Eun Sang membalas “ginjal ku sehat, kenapa? Jika kau menginginkannya, dataang dan ambillah”. Kim tan semakin menggodanya, dia kembali menuliskan “katakana sejujurnya, kau ingin aku menemuimu kan?”
kim Tan memegang pegangan pintu, ia hendak keluar, Eun Sang pun memegang pegangan pintu, dia hendak masuk kerumah, akan kah ketika membuka pintu mereka bertemu??? Dannnnn… saat membuka pintu…. Mereka tidak bertemu, wkwkwkw… karena ternyata Eun Sang masuk rumah lewat pintu belakang, Kim Tan lewat pintu depan. (aaahh geregetan nontonnya, padahal udah teriak-teriak juga, xixixi).

Eun Sang masuk ke dapur dan memberikan keju yang dia beli pada seorang pelayan. Kim Tan berjalan-jalan dihalaman, dia kesal karena Eun Sang belum membalas komentarnya tadi. Kim Tan berpapasan dengan ibu Eun Sang yang sedang membawa wine, awalnya Kim Tan hanya membalas anggukan ibu Eun Sang, tapi begitu ibu Eun Sang berjalan menjauh, dia menyadari sesuatu, ibu Eun Sang memakai kaus I love California milik Eun Sang. Kim Tan merasa aneh dengan kebetulan ini.


Eun Sang membawakan keju kepada nyonya Han yang sedang
belajar bahasa inggris dengan tabletnya. Eun Sang juga bingung saat melihat
kaus kaki yang sama dengan kaus kaki miliknya (itukan emang kaus kakinya Eun
Sang, hihihi). Ibu EUn Sang dating membawakan wine, nyonya Han menegur ibu Eun
Sang dengan kasar, dia bilang kalau wine yang dia ambil salah, Eun Sang sedih
melihatnya jadi mulai sekarang dia yang akan mengambil wine. Dengan sinis
nyonya Han menyetujuinya, menurutnya Eun Sang memang harus membayar sewa kamar.
Dengan bahasa isyarat, ibu menyuruh Eun Sang belajar saja, Eun Sang membalas
dengan bahasa isyarat juga “bagaimana aku bisa belajar, bahkan membayar sewa
kamarpun aku tidak bisa”. Eun Sang berjalan pergi.


Lagi-lagi Eun Sang terpana dengan kemewahan rumah itu. Eun Sang menghela nafas dan berkata “bahkan, anngur pun hidup dengan mewah”. Kim Tan masih berada di taman rumahnya, dia kesal karena Eun Sang tidak juga membalas komentarnya. Dia tidak tahu kalau Eun Sang yang baru saja dari gudang anggur melintas dibelakangnya. Saat Eun Sang melewati pintu, saat itu pula Kim Tan berbalik, tapi dia hanya melihat punggung Eun Sang.
Kim Tan masuk ke ruangan nyonya Han sambil menatap terus
ponselnya, saat dia menoleh, lagi-lagi dia melihat bayangan seorang gadis. Dia
pun bertanya pada ibunya “mom, pernahkah kau merasa lumpuh saat tidur? Dirumah
ini?” (waahh Kim Tan mulai ketularan Eun Sang yang suka menghubungkan kejadian
yang dialaminya dengan film horror, heheh) nyonya Han heran, “lumpuh saat
tidur? Apa kau mimpi buruk?”. Kim Tan bercerita kalau dirumahnya ini dia selalu
melihat punggung wanita berambut panjang. Ibunya menjelaskan kalau itu adalah
putri dari pelayan dirumah ini “anak perempuan itu seumuran dengan mu, dia
bernama Cha.. Eun Sung?” spontan Kim Tan menoleh pada ibunya, dan mendengarkan
baik-baik cerita ibunya. Nyonya Han melanjutkan ceritanya, dia memang megizini
kan Eun Sang tinggal disini seolah-olah tidak ada disini, tapi bukan berarti
seperti hantu. Kim Tan bertanya kenapa dia tinggal disini. Nyonya Han bilang
mereka diusir dari rumah mereka karena uang jaminan untuk sewa rumahnya
digunakan untuk pernikahan anak pertamanya.
Kim Tan semakin resah, dia mondar-mandir dikamarnya,
apa yang diceritakan ibunya mirip dengan kisah Eun Sang, Kim Tan ingat
pertengkaran antara Eun Sang dan kakaknya., Tan mengambil ponsel nya dan memeriksa status Eun Sang di account nya yang menulis “aku tidak suka ibuku yang selalu bekerja keras, aku berharap Empire Group bangkrut”. Untuk memastikan semuanya, Kim Tan mengirim pesan pada account Eun Sang “apa yang sedang kau lakukan? Cepat, jawablah”. Kim Tan mengetuk-ngetuk ponselnya dengan tidak sabar menunggu balasan dari Eun Sang. Setelah beberapa menit, Akhirnya EUn Sang menjawab dengan mengatakan bahwa dia sedang minum.

Kim Tan segera berlari menuju dapur, ketika sampai disana , Kim Tan terlihat ragu untuk membuka pintu dapur. Dia memejamkan mata dan menarik nafas untuk memberanikan diri.

Kim Tan membuka pintu perlahan-lahan, dia mengintip dan
mulai melihat tangan Eun Sang yang sedang memegang ponsel, saat pintu terbuka
sedikit lebar, terlihatlah dengan jelas bahwa itu benar-benar Eun Sang, wajah
Kim Tan terlihat shock, dia pun berbalik, tidak berani menampakan dirinya
dihadapan Eun Sang.
To Be Continue
Comment:
Fuiihh... setelah berkali-kali
berpapasan tapi ga pernah ketemu, akhirnya terkuak juga keberadaan mereka,
walaupun baru Kim Tan aja sih yang tau. Kim Tan terlihat amat sangat shock,
mungkin dia takut menerima kenyataan bahwa Eun Sang benar-benar seorang pelayan
dirumah nya sendiri.
masih penasaran dengan sikap Kim Won
dan presdir Kim yang membuat seolah Kim Tan ditolak oleh keluarga nya sendiri.
kalau didepan Kim Won, jelas-jelas presdir Kim membela Tan, foto-foto Kim Won
dan Tang juga membuktikan kalau mereka pernah berhubungan baik. memang harus
sabar nunggu tiap episode nya. Oia di episode ini bertabur cameo :)
Beberapa hari ini jaringan nya error, jadi baaru bisa diposting sekarang, Alhasil, telat banget banget :(
Terima kasih buat yang sudah
membaca, maaf telat terus postingnya, banyak kerjaan rumah soalnya, hehehe dan
jangan lupa untuk tidak
mengcopy tulisan ini tanpa menyertakan link hidup dari blog ini,
mohon dihargai ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar