Kamis, 17 Oktober 2013

Sinopsis The Heirs Episode 1

Pemandangan di California, Disneyland, Hollywood, Universal Studio dan pantai yang dipenuhi   orang-orang yang sedang menikmati musim panas. Tak ketinggalan, Kim Tan (Lee Min Ho) pun sedang asyik berselancar dengan papan surfingnya. Setelah merasa cukup, Kim Tan dan teman-temannya berniat meninggalkan pantai, tapi sebelumnya Kim Tan mengatakan kepada teman nya yang bernama Jay bahwa ia akan membersihkan diri dulu. Teman-temannya yang lain pun pamit, Jay memberikan kiss pada teman wanitanya, sedangkan Kim Tan hanya memberikan little hug nya :) .


Dibawah pancuran air dari shower, Kim Tan mengingat kejadian sebelum dia berangkat ke Amerika. Kim Won (Choi Jin Hyuk), kaka tirinya, mengucapkan kata-kata perpisahan yang simple, singkat dan to the point. "Study? kau tidak perlu repot-repot untuk itu, English? tak usah kau pelajari jika kau tak mau. Just have fun. Jangan khawatir dan jangan berfikir tentang apapun. Itulah yang harus kau lakukan ketika kau dilahirkan di keluarga kaya, tak perlu mempunyai mimpi. Dan kalau bisa, jangan kembali"

Dan saat itulah Kim Tan menyadarai bahwa dia dikirim ke Amerika bukan untuk sekolah, melainkan diasingkan dan kakak tirinya itu telah mengambil lebih dulu apa yang akan menjadi miliknya di masa depan. 

Setelah dari pantai Kim Tan dan Jay makan di restauran dekat pantai tersebut. Seorang pelayan dating menawarkan isi ulang untuk kopinya. Kelihatannya mereka sudah akrab karena pelayan tersebut berbahasa Korea juga.
 Jay bertanya apa Kim Tan tidak menyalahkan kakaknya yang selalu membencinya, ibunya yang melahirkan atau ayahnya yang tak pernah memihaknya. Kim Tan hanya menjawab dalam hati bahwa ia terlalu malas untuk menyalahkan siapapun.

Beralih ke Korea, Choi Young Do (Kim Woo Bin) sedang melempar-lemparkan bola baseball ke dinding dekat temannya berdiri. Jelas sekali kalau dia sedang membully temannya tersebut. Young Do menanyakan apa rencana temannya itu saat liburan nanti karena Young Do pasti akan ‘merindukan’ nya.
Anak tersebut hanya gemetar ketakutan sedangkan dua teman Young Do yang lain hanya tertaw-tawa melihatnya. Young Do bertanya lagi, “kenapa? Apa kau tak akan merindukan ku? Kau sangat berarti bagiku” . Anak itu teriak kesakitan karena Young Do melemparkan bola dengan keras pada lengannya.




Bukannya merasa bersalah, Young Do dan kedua temannya malah asyik menertawakan anak itu sambil berkata “ I am Sorry, Apakah itu sakit?” *Grrrrhhh ya iyalaaahh >.<  Temannya pun ‘memperingatkan’ Young Do agar hati-hati karena lemparan Young Do mulai kacau dan jika ada seseorang yang melihat, mereka akan dituduh sedang membully *padahal kan emang iya  -_-

 
Tak hanya sampai disitu, Young Do menawarkan temannya yang bicara tadi (belum tau namanya) untuk berdiri dekat dinding itu, temanya heran dan temannya yang satu lagi bertanya kenapa dia yang harus berdiri, tapi Young Do malah balik bertanya, apakah kau yang akan berdiri disitu. Dengan terpaksa temannya yang tadi menuruti Young Do untuk berdiri dekat dinding sambil melemparkan bolanya yang langsung ditangkap oleh Young Do. Young Do tersenyum dan berkata bahwa dia tidak berkata akan melempar bola itu, permainan ini harus adil, sambil melemparkan bola pada anak yang di bully itu, Young do bilang bahwa kini giliran anak itu yang melempar bola. Jelas saja anak itu dilema, Karena dia akan dipukuli kalau dia melemparkan bola pada teman Young Do dan dia juga akan dipukuli kalau dia tidak menuruti perintah Young Do untuk melempar bola. 


Sambil tertawa Young Do mengatakan bahwa kau akan dipukuli oleh orang yang berkuasa (seperti Young Do)  dan kau juga akan dipukuli oleh orang yang sedikit berkuasa (seperti teman nya Young Do itu), dan masalah yang paling besar adalah kau akan terus hidup seperti ini karena saat dewasa nanti kami akan menjadi atasanmu, jadi cepat putuskan siapa yang akan kau pukul. Anak itu terlihat menahan emosinya, dengan tangan gemetar dia melemparkan bola itu ke cermin. Langsung saja kedua teman Young Do mencengkeram baju anak itu dan bertanya, apa kau kehilangan pikiranmu? Masih dengan rasa gembira Young Do berkata “Kau mungkin miskin, tapi kau masih mempunyai harga diri? Kalau begitu jaga dirimu baik-baik, karena kesehatanmu lebih penting”. Young Do berbalik pergi sambil membawa tasnya, dia pun berpura-pura merasa takut dan mengatakan kalau dia akan pergi dan akan bertemu kembali ketika masuk sekolah nanti dengan tak lupa mengucapkan have a great summer. Dan kedua teman Young Do pun memukuli anak itu. Hmm.. mirip Jun pyo di awal-awal episode BOF :D.


Young Do sedang berada di dealer sepeda motor, pemilik dealer tersebut menyebutkan onderdil yang dipesan dari luar negeri seperti racing kit, jok, handle dan head lamp yang masih langka di Korea, dan sudah di setting sesuai dengan keinginan Young Do, semua nya dia lakukan karne Young Do adalah pelanggan tetapnya. Pemilik dealer pun mau melanjutkan tentang service yang Ia berikan tapi Young Do memotongnya dengan mengatakan apa kau menyombongkan diri dengan menghabiskan uangku, hehehehh tentu saja orang itu langsung menyangkal dengan bilang bahwa dia tidak bermaksud begitu.


Obrolan mereka terpotong oleh kedatangan Cha Eun Sang (park Shin Hye) yang mengantarkan chicken delivery, pemilik dealer pun langsung menyuruhnya masuk ke dalam,  Young Do sendiri tak mengalihkan perhatiannya sedikitpun dari sepeda motor barunya.


Cha Eun Sang memberikan makanan itu pada pegawai yang sedang duduk dan berkata bahwa semuanya 16.100 won, peagawai itu bilang kenapa harus dengan 100 won, apa kau akan membeli kue dengan 100 won itu, Eun Sang tak menjawab dia hanya bilang kalau dia punya kembalian dan minta segera dibayar, pegawai yang satu lagi berkata bahwa Eun Sang sangat pintar, apakah dia seorang pelajar SMU, lagi-lagi Eun Sang hanya berkata bahwa tanda terimanya ada didalam kotak, namun pegawai yang pertama tadi (iiissshhh… nyebelin) malah menanyakan jam berapa Eun Sang pulang kerja, apakah mau diantar pulang, Eun Sang menjawab tidak, berikan saja uangnya, eehh orang yang nyebelin itu malah bilang tak perlu malu-malu aku akan menjemputmu, dan akhirnya Eun Sang menggunakan jurus pamungkasnya, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon, pegawai itu kaget saat tau kalau Eunsang menelepon polisi dan mengatakan bahwa dia hanya bercanda saja tadi dan segera memberikan uangnya pada Eun Sang, Jelas ini bukan pertama kalinya Eun Sang menghadapi hal seperti ini, Karena Eun Sang sudah tahu cara mengantisipasi kejadian itu.
Eun Sang pun langsung pamit pergi, Namun kali ini Young Do sempat memperhatikan Eun Sang saat lewat dihadapannya. Ehmm...


Beralih ke pekerjaan paruh waktu lain yang Eun Sang lakukan yaitu bekerja di cafe, Eun Sang terlihat sibuk menerima dan membuatkan pesanan pelanggan. 


Eun Sang terlihat jenuh dan lelah tapi dia tetap beranjak menuju meja yang hendak dibersihkan, namun langkahnya terhent ketika dia melihat seseorang yang dia kenal, Yoon Chan Young (Kang Min Hyuk), sahabatnya dari kecil yang selalu baik padanya. Langsung saja Eun Sang bertanya, sejak kapan kau disini, Chan Young yang sedang menulispun mengangkat wajahnya dan menjawab sudah dari 30 menit yang lalu, 30 menit disini dan kau tidak memesan apa-apa? Eun Sang kembali bertanya, apa kau pikir ini tempat pelayanan umum?, Chan Young tersenyum dan berkata kalau dia akan memesan jika Bo Na sudah dating. Mendengar Chan Young menyebut nama pacaranya, Eun Sang bertambah ketus, dari sekian banyak café di Seoul, kenapa café ini yang selalu kau datangi, omelan Eun Sang terhenti saat Chan Young memberikannya sebuah payung dan berkata setelah Eun Sang pulang kerja akan turun hujan, dan hal itu membuat Eun Sang tersenyum dan menerima payung tersebut, Eun Sang pun duduk dihadapan Chan Young. 

Eun Sang Tanya, “bagaimana dengan pacarmu?” Chan Young mengambil jaketnya dan menutupi kapalanya, “ bagiku Bo Na adalah seorang bintang film”. Hihihi jadi mereka itu lebih suka menggunakan jaket untuk melindungi kepalanya dari hujan seperti dalam film-film romantic, Eun Sang pun langsung mencibir.
Chan Young menyarankan agar Eun Sang segera mempunyai pacar, tapi bagi Eun Sang mempunyai pacar adalah sebuah kemewahan karena Eun Sang tidak akan bisa menghabiskan waktu satu jam pun tanpa dibayar, heheheh. 



Chan Young menghela nafas dan bertanya berapa pekerjaan paruh waktu yang ia lakukan saat ini, Eun Sanag menjawab hanya pekerjaan paruh waktu di surge yang belum ia kerjakan dan ia tak punya pilihan. Chan Young memandangnya dengan rasa khawatir. Tiba-tiba terdengar omelan dari seorang wanita yang meminta Chan Young untuk menurunkan pandangannya dari Eun Sang. Dia adalah Lee Bo Na, pacar  Chan Young.
Eun sang melirik kea rah Bo Na sambil menghela nafas dan Bo Na menatap Eun Sang dengan kesal,  sementara Chan Young tersenyum menyapa Bo Na dan mempersilakannya duduk.


Baru saja duduk, Bo Na meneruskan omelannya kepada Eun Sang “sudah kukatakan untuk berhenti  menggoda pacarku”
“apakah aku terlihat secantik itu?” balas Eun Sang
“aku tidak pernah mengatakan kau cantik” serang Bo Na
Dengan malas Eun Sang berkata tidak, Bo Na memang tidak pernah berkata Eun Sang cantik Karen Bo Na lah yang paling cantik, Jadi berhentilah membuang-buang waktuku, Eun Sang pun menanyakan apa Bo Na mau pesan atau pergi, Bo Na tidak terima dia berkata “wow, apakah kau memperlakukan pelanggan seperti ini?”
Tak mau kalah, Eun Sang pun membalas “oh aku ketauan” dengan ekspresi malas, hahahaha lucu lihat dua perempuan ini saling meledek. Yang satu kelihatan banget kesalnya dan yang satu lagi malah nantangin, dua-duanya ga ada yang mau ngalah :p . Chan Young pun tak bisa berbuat apa-apa, dia hanya memperhatikan keduanya sambil sesekali tersenyum. Sepertinya hal ini sudah sering terjadi diantara mereka.
Bo Na pun mengajak Chan Young bergegas pergi (duh jadi inget Bona si gajah berbelalai panjang ya heheheh). Dia mengingatkan kalau besok Chan Young akan pergi, jadi dia tidak ingin membuang-buang waktu bersma Eun sang.
Eun Sang sempat bertanya apa Chan Young akan pergi ke suatu tempat, ketika Chan Young hendak menjawab, Bo Na langsung menutup mulut Chan Young dan melarang Chan Young untuk mengatakannya pada Eun Sang yang lagi-lagi terlihat malas dengan sikap Bo Na.

Chan Young pun hanya pasrah ditarik oleh Bo Na menuju pintu keluar, namun Bo Na berhenti dan memperhatikan penampilan Chan Young. Dengan cerewetnya Bo Na bilang bukankah dia sudah mengatakan kepada Chan Young untuk mengenakan sesuatu yang merah saat Chan Young memakai baju putih atau krem, karena itu yang dinamakan “summer jingle bell concpt” yang sedang in saat ini, Chan Young pun menunjukan sepatunya, lagi-lagi Bo na protes bahwa itu bukan merah tetapi marun, dan dengan kesal Bo Na menarik Chan Young keluar dari café. Sebelum keluar Chan Young sempat pamit dan minta maaf pada Eun Sang karena sudah mengganggu waktunya dan berkata bahwa nanti dia akan mengirim pesan pada Eun Sang, tapi dijawab dengan omelan Bo Na “Don’t You Dare”  hahahahah bener-bener deh nih cewe. Eun Sang menatap kepergian mereka sambil bergumam “dasar anak-anak orang kaya”, dia pun tersenyum saat melihat Chan Young mengusap-usap rambut Bo Na.



Dijalanpun Bo Na masih saja mengomel, dia berkata “aku tidak suka Cha Eun Sang, aku membencinya, sangat membencinya”
“bisakah kau tidak bersikap seperti itu?” Tanya Chan Young
“sekarang aku semakin membencinya karena kau bertanya begitu, dia itu miskin tapi dia merendahkan aku, dia bahkan selalu merasa percaya diri dihadapanku, dia tahu tentang masa kecilmu sedangkan aku tidak tahu apa-apa, itu sangat mengganggu” teriak Bo Na,
“stress akan membuatmu terlihat lebih tua” sahut Chan Young


Bo Na terlihat semakin kesal, Chan Young menenangkan Bo Na dengan mengacak-acak rambutnya, dan menjelaskan bahwa dia dan Eun Sang hanya berteman, dan mereka sudah berteman cukup lama. “bisakah kau mempercayaiku?” Tanya Chan Young. Namun Bo Na tidak percaya karena menurutnya tidak pernah ada laki-laki dan perempuan yang benar-benar berteman. Chan Young hanya tersenyum. Hmmm.. I love his smile, so cute..



Malam harinya sepulang kerja, Eun Sang menelepon kakaknya. Dia juga mengatakn bahwa dia tidak suka pada Bo Na, menurutnya Bo Na benar-benra seperti gadis-gadis dalam drama, dia juga tidak suka pada Bo na yang selalu memakai pakaian yang berbeda setiap harinya dan selalu bersama supir ketika pergi, juga Eun Sang tak suka melihat wajah Bo Na yang selalu cerah tanpa keriput, xixixi.
Eun Sang bilang dia sangat merindukan kakaknya, dan kakaknya itu sangat beruntung karena dia bisa kuliah di Amerika.


Memang tak ada jawaban dari ujung telepon sana, karena apa yang diucapkan Eun Sang tadi hanya terekam di telepon. Kakaknya itu bukan tidak tahu ada telepon dari adiknya tapi dia memang sengaja tidak mengangkat teleponnya karena dia sedang ditampar dan dicaci maki oleh seorang pria. Ternyata tak seberuntung yang Eun Sang kira, Cha Eun Suk kakaknya tersebut hidup lebih buruk daripada Eun Sang, dan Eun Suk itu adalah pelayan direstoran dekat pantai yang Kim Tan datangi beberapa waktu lalu.



Benar apa yang dikatakan Chan Young, tak lama setelah Eun Sang selesai menelepon, hujan turun, Eun Sang tak berhasil membuka payungnya karena macet sehingga dia berteduh disebuah toko sambil berusaha membuka payung itu.
Saat menoleh ke etalase toko, Eun Sang langsung terpana melihat ada dream catcher berwarna ungu dan biru yang bergantung disitu,  bersamaan itu pula payungnya terbuka, namun dia belum beranjak dari tempat itu karena dream catcher itu membuat Eun Sang kagum dan memandanginya terus.



Dirumahnya, Chan Young melihat hujan dari jendela, dia tersenyum, mungkin dia ingat pada Eun Sang dan payung yang diberikannya. Ayahnya Chan Young mengira malam ini Chan Young akan makan bersama Bo Na. Chan Young yang baik hati ini tak membiarkan ayahnya makan sendiri, apalagi disaat hujan seperti ini. Good boy (:
Bukannya senang ayahnya malah merasa Chan Young merusak malamnya, Chan Young pun curiga, jangan-jangan ayahnya punya pacar, sambil  memotong-motong wortel dengan keras, ayahnya menyalahkan sikap Chan Young yang seperti ini yang membuatnya kehilangan kesempatan untuk punya pacar, hehehehh
 Cha Young mengomentari cara memotong wortelnya, yang seharusnya wortel dipotong lebuih kecil daripada kentang  agar bisa matang bersamaan. Ayah bertanya bagaimana jika dimasaknya terpisah saja, Chan Young menjelaskan kalau dengan cara itu membuat memasak menjadi lebih lama dan rasa makanannya pun tidak akan sama, jadi tidak efisien. Ayah mengerti lalu menyuruh Chan Young menjelaskan itu semua memakai bahasa Inggris. Chan Young menyerah, dia memang tak pernah bisa mengalahkan ayahnya dalam hal apapun, karena sudah kalah jadi ayahnya menuyuruh Chan Young untuk mencuci karena dia sudah menghabiskan banyak uang hari ini untuk membeli tiket Chan Young yang akan pergi ke Amerika.
Chan Young bilang bahwa dia sudah memberitahukan kepergiannya pada Bo Na, bahkan Bo Na ingin ikut bersamanya, hehehe ini pasti karena Bo Na takut Chan Young ada yang ngambil, secara cewe yang satu ini kan cembururan :D,  tapi Chan Young belum memberitahukannya pada Eun Sang karena Chan Young merasa tak enak pada Eun Sang yang sibuk bekerja sementara dirinya pergi keluar negeri libur musim panas ini.
Chan Young kemudian menanyakan keadaan ibunya Eun Sang, ayahnya menjawab bahwa ibunya Eun Sang berada dipusat Jeguk Group, bahkan dia bisa mengendalikan Nyonya Han. Dan ini membuat Chan Young berkata “benarkah?”


Tentu saja benar, Ibu Eun Sang (ini yang jadi bibinya Min Ho di drama Faith kan? Sering banget ya mereka ketemu xixixi..) bekerja sebagai pelayan Rumah Tangga dikeluarga Empire Group, dia sedang membuat jus ketika pelayan yang lain dating memberitahukan bahwa nyonya Han mau makan dan pelayan itu memperingatkan agar hati-hati karena nyonyanya itu sedang kesal, dia tidak bisa menghubungi anaknya yang sedang di Amerika (siapa lagi kalau bukan Kim Tan), tapi ibunya Eun Sang hanya tersenyum, dia pasti sudah terbiasa dengan mood nyonyanya itu. 



Nyonya Han mondar-mandir dengan tangan memegang gelas berisi anggur sambil terus mencoba menghubungi Kim Tan, dia duduk dan meyuapkan makanan yang disajikan ibu Eun Sang, baru saja satu suapan, Nyonya Han sudah menggerutu lagi, dia merasa supnya tidak enak dan bertanya pad ibu Eun Sang “Kau ini tidak bisa bicara atau tidak bisa merasakan makanan? Apa mulutmu tidak berguna?”
Ibu Eun Sang yang bisu mengeluarkan notes nya dan menuliskan “haruskah saya menyiapkannya lagi?”  dengn ketus, nyonya Han bilang “berapa lama lagi menyiapkannya? Bawa pulang saja makanan ini”



Tiba-tiba pelayan lain muncul dan membawa kabar bahwa Tuan Kim datang, yang membuat nyonya Han yang sedang minum anggur tersedak saking kagetnya. Nyonya Han kebingugan karena dia takut ketahuan sedang minum anggur oleh anak tirinya itu. Dia meminumnya lagi hendak menghabiskannya sebelum Kim Won datang, si pelayan berkata lagi kalau tuannya sudah pergi ke atas, dan perkataan pelayan itu membuat nyonya Han mengeluarakan anggur yang telah ia minum tadi ke gelas *iyaakkhh.. -_-  dan tentu saja pelayan itu kena semprot nyonya Han, “kau selalu memberikan informasi penting disaat-saat terakhir, apa kau sengaja menjebak ku?”belum sempat melanjutkan omelanya, ibu Eun Sang merebut gelas yang ada ditangan nyonya Han, menumpahkan anggurnya kedalam sup, mengelap mulut nyonya Han dengan tisu dan menyembunyikan gelas anggur tadi dibwah celemeknya, tentu saja nyonya Han tidak bisa marah karena tindakan ibu Eun Sang tadi adalah demi menyelamatkan dirinya dari Kim Won yang sudah membuka pintu menuju tempat itu.
Nyonya Han menyapa Kim Won dengan mengajaknya makan, tanpa meliriknya sedikitpun Kim Won menjawab dia sudah terlambat makan siang,  nyonya Han hendak menasehati agar Kim won makan dengan baik, namun omongannya dipotong oleh Kim Won yang menyuruh pelayannya membersihakan kamarnya LAGI dan meminta dibawakan minuman ke ruang belajarnya, kemudian dia pergi begitu saja. 


Kejadian yang mengesalkan nyonya Han itu membuat nya meminta anggur untuk dikamarnya, Ibu Eun Sang mengingatkan agar nyonyanya itu makan dulu, tapi dengan gaya nyonya besarnya dia berkata “jika aku bisa makan dengan tenang setelah penghinaan tadi, maka itu berarti aku telah menerima statusku sebagai istri simpanan karena istri yang sah tidak akan bisa memakan apapun setelah diperlakukan seperti itu” dan dia pun pergi. Ibu Eun Sang  menatap kepergiannya sambil berkata dalam hati “kau mau makan atau tidak, tetap saja kau istri keduadan istri simpanan yang mau makan lebih baik daripada istri yang suka minum-minum” heheheh ibunya Eun Sang bener kan?


Ibu Eun Sang membawa pulang makanan itu dan menghidangkannya di meja makan dihadapan Eun Sang yang mencibir makanan itu, walaupun ibunya menjelaskan bahwa makanan itu pemberian nyonya Han, Eun Sang tetap tak mau memakannya karena Eun Sang tak mau dibilang seperti tempat sampah yang selalu menangkapnya jika mereka melempar makanan.
Ibu dengan bahsa isyarat mngeatakan “siapa yang perduli kau itu apa? Apa ada yang lebih penting dari makan? Apa dengan gaji kita sekarang kita mampu membeli makan seperti ini?”
“apakah aku yang salah jika kita tidak bisa membeli makanan seperti ini? Makanlah yang ibu suka”
Eun Sang lalu masuk kekamar meninggalkan ibu yang hanya bisa menatapnya.
Eun Sang membuka-buka buku sambil menggerutu “dasar gadis jahat, kau hidup enak sendirian” dan melirik foto kakaknya dengan kesal. Melihat ibunya masuk kekamarnya Eun Sang membalikkan badannya dan berkata dia tidak mau makan. Ibu memberikan sebuah buku tapi Eun Sang tetap diam. Akhirnya Ibu memukul pundak Eun Sang dan Eun Sang pun teriak kesakitan. Ibu berjanji tidak akan membawa makanan lagi dari rumah nyonya Han dan bertanya jam berapa besok Eun Sang pergi kerja Karena besok dia harus ke Bank, ibu ingin mengambil uang dan mengirmkan semua uangnya yang berjumlah 8,3 juta won itu ke Amerika karena kakaknya akan menikah disana. Jelas saja Eun Sang kaget dan bertanya apa ada sesuatu yang terjadi pada kakaknya itu, dan Eun Sang lebih kaget lagi saat tahu bahwa ibunya mengirimkan uang itu kepada Eun Suk untuk membeli perlengkapan pernikahan.


Tak hanya Eun Sang yang kaget dengan berita pernikahan, ditempat lain Yoo Ra Hael (Kim Ji Won) pun kaget saat mendengar ibunya akan menikah lagi padahal baru saja bercerai dari ayahnya. Ra Hael heran bagaimana ibunya bisa secepat itu memutuskan untuk menikah lagi. Ra Hael menanyakan apa ayahnya tahu tentang hal ini, ibunya bilang bahwa tentu saja ayahnya akan segera tahu karena berita ini akan tersebar di media.




Ibu Ra Hael mengajak Ra Hael makan siang bersama calon suami dan keluarganya, dan menyuruh Ra Hael berganti pakaian dan melarang Ra Hael menggunakan high heels karena calon ayah tirinya itu tidak terlalu tinggi *heuheuheu….dengan sedikit berteriak kesal Ra Hael siapa dia? Pria yang tak begitu tinggi dan terkenal di media.
 

Keesokan harinya, Eun Sang dan ibunya hendak berangkat kerja, sepanjang jalan Eun Sang memberondong ibunya dengan pertanyaan mengenai calon suami kakanya, mulai dari berapa umurnya, orang Korea atau Amerika, kaya atau tidak, apa Eun Sang dan ibu dikirimkan undangan atau tidak sampai menanyakan apa kakaknya membelikan tiket untuk mereka. Karena ibu tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan Eun Sang maka Eun Sang pun menghalangi lankah ibu dan memaksa ibu untuk menjawabnya. Ibu menjawab kalau mereka tidak akan menyaksikan pernikahan mereka dengan menggunakan bahasa isyarat tapi Eun Sang mengingatkan kalau mereka sedang ditempat umum jadi Eun Sang meminta ibu mengirim sms saja. Maka ibupun mengetik sms “kakakmu sedang kuliah di Amerika, tentu saja dia memilih pria yang baik, jika kita pergi ke sana, hanya akan membuat dia malu. Eun Sang tak habis pikirbagaimana bisa mereka membuat malu kakaknya, tidak ada yang salah dengan Eun Sang dan ibunya, awalnya Eun Sang ingin meneruskan amarahnya, tapi dengan wajah yang hamper menangis, dia sekuat tenaga menahannya karena Eun Sang tidak tega melihat wajah ibunya, akhirnya Eun Sang mengatakan kalau dia akan mengirimkan uang ibu kepada kakaknya tapi tidak ditransfer, malainkan dia yang akan mengantarnya sendiri ke Amerika, Eun Sang pun bergegas pergi, ibu berusaha memanggil Eun Sang namun Eun Sang tak menghiraukannya dan ibu hanya bisa menghela nafas dan menahan tangisnya, huhuhu…kasian :(




Yoo Ra Hael dan ibunya sedang makan siang dengan calon suami ibunya, dan calon suami ibunya itu ternyata ayahnya Young Do (jadi ini si orang pendek itu, hehehe). Tentu saja Young Do pun ikut hadir (Young Do ga mirip ayahnya karena doi kan tinggi hihihi).  Dari keempat orang yang sedang makan siang itu, hanya calon pasangan mempelai yang terlihat menikmatinya, sementara Young Do dan Ra Hael terlihat ogah-ogahan. Setelah berbasa-basi dengan saling memuji, ibu Ra Hael pun memperkenalkan putrinya dan meminta Young Do memanggilnya adik karena Young Do lahir lebih dulu, Ayah Young Do pun menyuruh Young Do untuk memperkenalkan diri pada calon adik tirinya itu. Dengan malas Young Do menyapa Ra Hael “Halo Sister”, Ra Hael merasa jengah mendengarnya. Tanpa memperdulikan ekspresi keduanya, ibu Ra Hael meminta Young Do untuk menjaga Ra hael sebagai adik, dengan tersenyum meremehkan Young Do menjawab “tentu saja, dia adalah type ku” dan tentu saja ketiga orang yang ada disitupun kaget mendengarnya. Young Do berdiri dan akan meninggalkan meja tapi ayahnya menyuruhnya duduk, Young Do bilang dia sudah punya rencana lain, ayah bangkit dan menamparnya *aaawwww.. ayah kembali memerintahkan Young Do, setelah dipermalukan seperti itu membuat Young Do benar-benar tidak ingin duduk dan dia cepat-cepat pergi setelah sempat mengucapkan “have a great meal with your family” dengan nada mengejek.
Ayah Young Do meminta maaf atas kejadian itu, tpi Ra Hael merasa Young Do harus meminta maaf langsung jadi dia pun berdiri untuk menyusul Young Do. Setelah Ra Hael pergi ayah Young Do berkata bahwa Ra Hael mirip dengan ibunya dan Ibu Ra hael membalas bahwa Young Do mirip dengan mantan istrinya. Ayah Young Do tak suka mendengar ibu Young Do disebut-sebut, Ibu Ra Hael meneruskan perkataannya, “apakah dia cantik?” Ayah Young Do tersenyum dan berkata, itulah mengapa aku menyukaimu, huuufth -_-



Young Do yang akan menaiki sepeda motornya berhenti ketika mendengar Ra hael memanggilnya “hey brother!” dan menyindirnya dengan berkata kalau Young Do terlihat seperti ‘pemukul’ yang baik. Young Do membalasnya kalau ia hanya membuat ‘pesta’ yang bagus untuk Ra Hael dan merekapun saling menyindir. Young Do memutuskan untuk pergi, ketika menaiki sepeda motornya, Ra Hael mengingatkan Young Do bahwa Ra Hael sudah bertunangan dengan Kim Tan dan jika pernikahan orang tua mereka terjadi maka Kim Tan dan Young Do akan menjadi saudara ipar dan tentu saja hubungan ini akan dibenci oleh mereka bertiga terutama oleh Young Do, Ra hael pun berbalik dan berniat pergi, namun Young Do  mengejutkan Ra Hael dan berkata bahwa dia tidak pernah berkata membenci pernikahan ini, karena untuk orang-orang kaya seperti mereka, pernikahan termasuk pertunangan Ra Hael adalah M & A. Ra Hael berbalik meng hadap Young Do dan menanyakan maksudnya. Dengan santai Young Do menjawab “mergers and acquisitions, jadi apabila orang tua kita menikah maka tak hanya ibu mu saja yang akan dapat saham Jeguk Group bukan? Hentikan saja pernikahan ini jika kau bisa dan jangan sampai namamu Yoo Ra Hael menjadi Choi Ra Hael” dengan senyum puasnya Young Do meninggalkan Ra Hael yang terlihat shock.


Eun Sang sedang bekerja paruh waktu di sebuah tempat makan. Dia harus mencuci piring kotor yang menumpuk, belum juga dia selesai mengerjakannya, pegawai lain sudah memberikan setumpuk piring kotor lagi, Eun Sang hanya bisa menghela nafas dengan kesal.
Selesai bekerja Eun Sang menerima uang dari bosnya. Eun Sang memberitahukan bosnya bahwa dia akan menyusul kakaknya pergi ke Amerika dan tidak tahu kapan akan kembali. Lalu Eun Sang pulang kerumah setelah seblumnya menyempatkan ke bank.
Malam harinya, Eun Sang memberitahu ibunya bahwa dia sudah membuat paspor dan akan siap 3 hari lagi, Eun Sang berpendapat bahwa akan lebih baik jika salah satu dari mereka dating ke perrnikahan kakaknya. Ibu hanya mengangguk dan kembali dengan aktifitasnya. Eun Sang menyiapkan notes baru yang akan digunakan ibunya untuk berkomunikasi, ketika akan menyimpan dilemari, Eun Sang melihat notes yang sudah dipakai dan membukanya, saat membacanya satu persatu, Eun Sang merasa sedih. Notes itu penuh dengan tulisan ibu untuk berkomunikasi ditempat kerjanya, seperti “maafkan saya nyonya”,  “apa yang anda inginkan untuk makan malam nyonya” “tenangkan diri anda nyonya”, “saya tidak bisa berbahasa inggris tapi saya akan belajar dengan baik” dan lembaran berikutnya notes itu penuh dengan kata-kata bahasa inggris agar ibu dapat mengingatnya. Eun Sang mengusap air matanya dan menatap ibu yang sedang membuat bubuk kacang yang akan dia bawa untuk kakaknya, Eun Sang pun mengambil notes yang baru dan menuliskan “maafkan aku ibu”.  So sad :(


Eun Sang kemudian memasukan barang-barang yang akan ia bawa kedalam koper. Dia juga membawa dream catchernya yang berwarna ungu (eh kapan belinya ya?) dalam hati dia berjanji pada ibunya bahwa dia akan sukses, dan dia pun tidak tahan untuk tidak menangis.


Sama dengan Eun Sang yang sedang siap-siap akan berangkat ke Amerika, Ra Hael pun sedang packing barang-barangnya. Berbeda dengan Eun Sang yang membawa barang seadanya, Ra Hael sibuk memilih sepatu mana yang akan ia bawa, dia juga memasukan fotonya yang sedang bersama Kim Tan. Acara beres-beres itu diwarnai dengan pertengkaaran Ra Hael dan ibunya. Ibunya mengancam akan mencoret namanya dari daftar penerima warisan jika Ra Hael tak setuju dengan pernikahan ibu. Ra Hael sudah bosan dengan ancaman ibu, namun ibu berdalih karena ancaman itu selalu efektif untuk Ra Hael *wew.. ra Hael tak mengerti kenapa ibunya mau menikah dangan ayah Young Do yang jelas-jelas suka melakukan kekerasan terhadap anaknya sendiri, apa ibunya benar-benarjatuh cinta padanya, ibu membentak “Yoo Ra Hael”  Ra hael membalasnya “apa ibu tk merasa buruk saat memanggil nama pemberian ayah? Kau sedang mencoba mengganti Yoo Ra Hael menjadi Choi Ra Hael”. Ibu tak ingin melanjutkan pertengkaran itu dan berkata bahwa Ra Hael punya tunangan yang bisa dia jadikan sebagai k tempat pelarian membuat hidupnya tak terlalu buruk, ibu menyampaikan salam untuk Kim Tan lalu pergi meninggalkan Ra Hael. Ra Hael terlihat kesal dan mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.


Di kediamannya yang mewah, Kim Tan sedang menulis dikamarnya, Kim Tan ingat saat pertama kali di asingkan ke California, yang dia pikirkan setdaknya dia bisa ‘makan kacang sepuasnya’. Awalnya Kim Tan ingin memberontak saja seperti anak haram pada umumnya namun akhirnya dia memutuskan untuk bersenang-senang seperti saran kakaknya yang mengakibatkan dia menjadi perhatian di sekolah, di awasi oleh polisi dan juga selalu membuat ibunya menangis.


Telepon Kim Tan berdering, tentu saja dari Ra Hael, Jay memberikan telepon itu pada Kim Tan, namun ketika Kim Tan tahu siapa yang meneleponnya, Kim Tan justru mengabaikannya. Saat jay bertanya kenapa Kim Tan tak mau mengangkatnya, Kim Tan menjelaskan bahwa telepon itu dari tunangannya dan itu membuat Kim Tan tahu kalau Ra Hael akan naik pesawat, sedang berada di pesawat atau sudah berada di Amerika karena sebentar lagi adalah anniversary pertunangan mereka. Jay merasa Kim Tan tidak tertarik, Kim Tan dengan gaya nya yang cute sambil memakai topinya berkata “No, I always look this good” *terpukau :D. Jay tertawa melihat tingkah Kim Tan dan menanyakan apa yang akan dilakukannya pada ulang tahun pertunangannya kali ini, Kim Tan hanya menyuruh Jay mempersiapkan barang-barangnya karena dia begitu malas untuk merayakannya dan mereka pun pergi menuju pantai


Eun Sang tiba dibandara Los Angeles, dia tampak gugup karena dia dating sendiri dan taka ada seorangpun yang menjemputnya. Dia mengingatkan dirinya sendir untuk tidak takut, dia adalah peringkat ke 14 saat di sekolahnya dulu, dia pun melihat catatan yang telah dia buat di kertas, sambil memegang erat-erat kertas itu Eun Sang mencoba melafalkan kata-kata yang hendak ia ucapkan seperti “can I get a city map?” atau “where is the subway station”
Diluar bandara EunSang mendengar seorang gadis menerima telepon dengan bahasa Korea, gadis itu Yoo Ra Hael, Eun Sang memperhatikan Ra Hael dengan pakaian, tas dan sepatunya yang bagus juga bawaannya yang banyak, berbeda sekali dengan Eun Sang yang hanya memakai kemeja dan jeans yang hanya membawa 1 koper dan tas ransel kecil. Eun Sang tersenyum saat Ra Hael berkata bahwa dia sedang bersama Kim Tan kekasihnya yang terlihat semakin tinggi dan keren dengan kulitnya yang coklat karena terkena matahari California dan Kim tan bilang kalau Ra Hael semakin cantik, karena kenyataannya saat ini Ra Hael sedang bersama supir yang memasukan barang-barangnya kedalam mobil.
Eun Sang ketauan sedang menertawakan Ra Hael, Eun Sang pun pura-pura tidak mengerti dan hendak pergi, Ra Hael menghentikannya dan berkata dalam bahas korea, “apa kau menertawakanku?” Eun Sang menjawab dalam bahasa jepang “maaf, saya orang Jepang” Ra Hael tak mau kalah dan membalas dengan bahasa jepang juga “Jika kau orang Jepang, kau tidak akan menguping pembicaraanku ditelepon tadi” masih dengan bahasa korea Eun Sang meminta maaf dan akan pergi, tapi Ra Hael dengan bahasa Korea berteriak “hey kenapa kau menertawakanku tadi?” Akhirnya Eun Sang pun menyerah, dengan bahasa Korea Eun Sang menjelaskan kalau dia bukan menertawakannya, Eun Sang hanya merasa sama dengan Ra Hael karena dia pun tidak ada yang menyambutna disini, Eun Sang pun pamit dan pergi. Aahh pertemuan pertama yang menyebalkan dan dipastikan akan ada pertemuan-pertemuan menyebalkan berikutnya haha..


Dalam perjalanan mencari tempat tinggal kakaknya, Eun Sang melewati pantai. Dari atas jembatan dia memperhatikan gadis-gadis bule, dia merasa benar-benar berada diluar Korea lalu dia melihat kedadanya yang tertutup kaos, mungkin karena merasa ukuran dadanya tidak sama dengan gadis-gadis itu, dia bergumam dan mencibir, apa karena makanan kita berbeda, heheheh may be yes, may be no :p
Eun Sang juga melihat Kim Tan  yang baru selesai surfing dan disambut oleh teman wanitanya yang memuji kehebatan Kim Tan bermain surfing. Eun Sang beroikir, banyak sekali orang yang hidup dengan baik, lalu dia focus kembali untuk mencari alamat (kayak lagu dangdut dehh hihihi).  Dari bawah, Kim Tan sempat melihat punggung Eun Sang yang menarik koper. Kemudian Jay menghampiri dan mengajaknya kepesta nanti malam, namun Kim Tan tidak tertarik dan memperingatkan Jay untuk hati-hati karena kalau kekasih dari wanita yang sedang dia dekati ada dipesata itu juga, maka Jay akan ada dalam masalah besar.


Eun Sang sampai di alamat yang dituju, rumah yang kotor dan tak terawat. Eun Sang memencet bel lalu terdengar suara wanita dan mengira itu kakaknya sehingga Eun Sang pun berteriak “Unnie ini aku, Eun Sang” namun yang membukakan pintu itu wanita asing dengan rambut dan pakaian yang berantakan. Eun Sang bertambah kaget ketika muncul pacarnya Eun Suk dari dalam yang membuat Eun Sang memalingkan wajahnya karena pria itu bertelanjang dada. Pria itu mngenali Eun Sang dan mempersilakan masuk. Saat didalam rumah Eun Sang melihat banyak botol minuman keras yang berantakan, sementara itu, Chris, pacarnya Eun Suk bertengkar dengan wanita bule tadi yang mempermasalahkan Chris yang sering membawa banyak wanita kerumahnya, Chris menjelaskan bahwa Eun Sang tiu hanya adiknya Stela alias Eun Suk, tapi wanita itu tidak percaya dan memilih pergi dari rumah itu.
Chris menghampiri Eun Sang dan Eun Sang bertanya apa Chris ini suami kakaknya, Chris menjelaskan bahwa dia mereka tidak menikah dan hanya tinggal bersama, tentu saja Eun Sang heran, Eun Sang bertanya lagi dimana tempat Eun Suk kuliah, giliran Chris yang heran karena Eun Suk disini tidak kuliah, akhirnya Eun Sang menyadari bahwa selama ini Eun Suk berbohong, dengan kesal, EunSung berteriak, “dimana gadis jahat itu sekarang?”


Eun Suk yang tidak tahu dengan apa yang terjadi dirumahnya sedang santai melayani tamu direstoran tempat dia bekerja. Eun Suk menghampiri Kim Tan yang sedang duduk di tempat yang biasa dia makan jika bersama Jay. Sambil menuangkan minuman, Eun Suk menanyakan apa yang sedang dikerjakan Kim Tan. Eun Suk meragukan jawaban Kim Tan yang mengatakan sedang mengerjakan tugas sekolahnya karena Kim Tan tidak seperti pelajar yang sedang mengerjakan tugas yang biasanya menngunakan laptop, Kim Tan sedang menulis tangan, dan dia menyebut itu semua sebagai pemberontakan.
“apakah itu untuk gurumu?” Tanya Eun Suk tapi Kim Tan enggan menjawab dan mengucapkan terimakasih untuk kopinya. Kim Tan menulis dan berkata dalam hati “saat aku menulis, aku menuliskan apa yang aku pikirkan, sesuatu yang dilarang oleh hyung untuk kulalkukan”


Sementara, hyungnya atau kakaknya itu sedang  memimpin rapat dikantornya, dari raut mukanya yang terlihat marah, dia pasti tidak senang dengan laporan yang dibacakan oleh salah seorang anggota rapat disitu. Usulan-usulan yang diajukan pun dia tolak,  sekretaris Yoon (ayah Chan Young) yang sedari tadi mengikuti rapat tiba-tiba mengatakan bahwa presdir Kim sudah mengetahui laporan pertengahan tahun ini dan ini membuat semua anggota rapat kaget, dan tentu saja Kim Won semakin geram dia bertanya “Jadi presdir yang hanya diam dirumah sudah tahu bahwa aku gagal dalam seminggu ini, dan aku yang dating kekantor setiap pagi baru mendapat laporan hari ini?” Sekretaris Yoon dengan wajah ramah mengatakan bahwa presdir akan dating ke rapat hari ini, Kim Won merasa presdir sudah berada disini, para anggota rapat menghindari tatapan Won yang bertanya berapa banyak diantara kalian yang telah menjadi mata dan telinganya. Sekretaris Yoon menyampaikan pesan presdir yaitu “Untuk menjaga perkebunanmu, kau harus memperlakukan para petani yang menggarap tanahmu dengan baik, dan bukannya para pemilik tanah”  Kim Won bertanya, “dari seluruh direktur eksekutiv sampai manager cabang, berapa perusahaan yang harus ia buat terkesan?” sekretaris Yoon balik bertanya “apa yang dipikirkan oleh pemilik tanah?” dan mereka pun saling menatap. (bagian yang ini cerna sendiri ya, karena saya pun kurang mengerti maksudnya heheh)


Kim Tan masih belum beranjak dari tempat dia duduk tadi, tiba-tiba dia melihat Eun Sang yang melihat ke arahnya dari luar restoran (dari cara menatapnya, kayanya Kim Tan udah tertarik sama Eun Sang), tapi setelah diperhatikan lagi ternyata Eun Sang bukan melihat ke arahnya melainkan kearah Eun Suk yang ada dibelakangnya. Eun Suk diam saja ketika para tamu pria direstoran itu menggodanya dan menyelipkan uang ke bajunya Eun Sang tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Kim Tan menoleh ke arah Eun Suk yang sedang berbicara dengan laki-laki lain, lalu KimTan menoleh lagi ke arah Eun Sang yang matanya sudah berkaca-kaca.


Kim Tan tidak melepaskan pandangannya pada Eun Sang yang sudah berlinang air mata dan tidak menyadari kehadiran Eun Suk yang menawarkan refill untuk minumannya. Karena tidak ada jawaban dari Kim Tan, Stella/Eun Suk pun melihat kearah Kim Tan memandang, tentu saja Eun Suk kaget saat diluar ternyata adiknya sedang memperhatikannya. Dan terjadilah pertengkaran antara kakak beradik itu, Eun Suk sempat menanyakan kondisi ibunya, namun Eun Sang yang sudah kelewat kesal merasa Eun Suk tidak pantas mengingat ibunya lagi setealh semua kebohongan yang dia lakukan, dan yang lebih mengesalkan lagi, Eun Suk malah membongkar koper untuk mencari uang yang dikirim ibu,  setelah berhasil mengambilnya, Eun Suk menyuruh Eun Sang pulang ke Korea lalu dia pun berlari meninggalkan adiknya. Sambil menangis, Eun Sang hendak berlari mengejar kakaknya, tapi melihat kopernya yang berantakan membuat Eun Sang bingung harus mengejar kakaknya atau meninggalakn barangnya. Teriakan Eun Sang yang meminta kakaknya untuk tidak pergi tak dihiraukan oleh Eun Suk. Akhirnya Eun Suk memilih untuk mengambil barang-barangnya. Kim Tan yang sudah menonton kejadian itu hanya bisa menatap iba kepada Eun Sang yang menangis sambil merapikan barang-barangnya.



Tiba-tiba Jay datang dengan heboh dan mengajak Tan ke pesta (lebay banget sih ni bule -_-) Tan memperingatkan Jay untuk diam, jay pun menoleh dan langsung berlari kearah Eun Sang dan memanggilnya malaikat yang jatuh dari langit. Kim Tan sedikit terlambat menyadari apa yang dilakukan oleh temannya itu, dia pun mencoba menyusul Jay, namun Jay telah lebih dulu mengambil bubuk kacang milik Eun Sang dan membawanya kabur, sepertinya Jay mengira itu adalah narkoba. Eun Sang yang kaget merasa barangnya dicuri, dan diapun berlari mengejar Jay. Sampai akhirnya Jay terjatuh karena menabrak net voli dipantai, Eun Sang dan Jay pun saling menarik bubuk kacang itu sehingga plastiknya terbuka dan berhamburan dimuka Jay dan masuk ke hidungnya. Hal itu membuat Jay tak bisa bernafas dan kejang-kejang. Tan berhasil mengejar mereka dan mencoba menyadarkan Jay. Dengan bahasa Korea Kim Tan menyuruh Eun Sang untuk menelepon 911, tapi Eun Sang bilang dia tidak punya ponsel, beberapa detik kemudian Eun Sang menyadari Kalau Kim Tan juga orang Korea, tentu saja Kim Tan bertanya “apakah itu penting?”
Jay sudah berada di rumah sakit. Dokter menjelaskan bahwa Jay menderita alergi kacang yang akut. Eun Sang membenarkan bahwa bubuk yang tadi itu memang bubuk kacang. “aku tahu” seru Kim Tan dengan ketus. Dokter memberitahu KimTan kalau kondisi Jay akan baik-baik saja dan menyuruh Kim Tan untuk mengurus data-data yang diperlukan, Kim Tan pun mengiyakan dan hendak pergi mengikuti dokter itu tapi Eun Sang menghentikannya dengan bertanya apa kondisi temannya itu, namun Kim Tan malah menyalahkan Eun Suk yang membawa bubuk kacang itu, Eun Sang tak terima disalahkan, justru disini Eun Sang lah yang jadi korban karena teman Kim Tan itu telah mencuri barang darinya. Kim tan pun merasa dia yang harus bertanggung jawab atas semua ini kemudian dia pergi.


Masalah tak hanya sampai disitu. Polisi menghampiri Eun Sang dan menginterosi Eun Sang tentang bubuk kacang nya. Dengan bahasa inggris yang terbata-bata, Eun Sang menjelaskan hal yang sebenarnya. Polisi curiga dengan keberadaan Eun Sang disini, dia pun menanyakan paspor dan identitas Eun Sang, Eun Sang memberikan paspornya, lalu polisi merasa Eun Sang dating ke Amerika dengan cara yang illegal, Eun Sang yang bingung dengan apa yang dikatakan polisi itu berkata “more slow please”dan tiba-tiba Kim Tan dating dan merangkul Eun Sang, dengan tatapan penuh cinta, Kim Tan bilang “its okay baby, She’s my girlfriend. She’s just here for vacation”. Awalnya tindakan Kim Tan tersebut untuk menyelamatkan Eun Sang, tapi ketika kim Tan tahu polisi yang menginterogasi Eun Sang adalah polisi yang selalu berurusan dengannya, Kim tan pun tak bisa berbuat apa-apa. Polisi pun akhirnya menahan paspor Eun Sang karena semakin curiga dengan keterlibatan Kim Tan yang selalu berbuat onar.
Eun Sang menanyak apa yang terjadi, tapi Kim Tan malah protes karena Eun Sang menggunaka bahasa Korea informal kepadanya, Eun Sang beranggapan bahwa umur mereka sama karena tadi dia sempat melihat data Jay dirumah sakit yang umurnya juga sama dengannya. Kim Tan kalah dan Eun Sang benar hehehe. Kim Tan menanyakan alamat Eun Sang agar dia tahu kemana mencari Eun Sang saat polisi menghubunginya. Eun Sang inign meminjam posel Kim Tan untuk menelepon kakaknya dan akan mengganti pulsanya, tapi kim Tan tak yakin kakaknya Eun Sang akan mengangkat teleponnya setelah pertengkaran tadi. Eun sang pun tahu kalau Kim Tan sudah menyaksikan kejadian tadi siang. Kim Tan melanjutkan perkataan nya dengan bertanya “kau tak berpikir untuk menginap dirumah kakakmu jug kan?” Eun Sang menunduk dan tidak membiarkan Kim Tan tahu urusannya, diapun meminta Kim Tan untuk mengantarkannya kerumah kakaknya dan dia akan membayar bensinnya. Kim Tan mencibir, “kau pikir uang akan menyelesaikan semuanya? Apa kau ini orang kaya?” Eun Sang mengungkapkan ketakutannya jika Kim Tan meninggalkannya dan memohon agar Kim Tan mau mengantarkan kerumah kakaknya. 


Kim Tan pun luluh, maka dia mengantar Eun Sang ke tempat tinggal EunSuk, sambil menurunkan koper dari mobil, Eun Sang berkata bahwa dia akan menelepon Kim Tan tiga kali sehari untuk menanyakan paspornya, jika paspor itu belum ada ditangan KimTan, abaikan saja telepon itu, Kim Tan bisa menjawab telepon dari Eunsang jika paspor itu sudah bisa dia ambil. Setelah mengucapkan terima kasih Eun Sang pun beranjak kerumah kakaknya. Dia mngetuk pintu, memencet bel dan memanggil-manggil kakaknya, tak ada jawaban dari dalam. Kim Tan yang memperhatikan dari tadi akhirnya turun.
“apa kau akan terus menunggu diluar? Kau tidak pernah mendengar tentang keadaan jalanan di Amerika saat malam hari? apa kau pikir kakakmu akan pulang kerumah setelah membawa kabur uangmu?” Tanya Kim Tan.
Eun Sang bersikeras kalau kakaknya akan dating dan itu membuat Kim Tan kembali ke mobil dan mencoba tidak perduli dengan meninggalkan Eun sang disana.
Eun sang pun sendirian, terdengar suara sirine mobil polisi yang menambah Eun Sang ketakutan. Sekelompok remaja melewati rumah Eun Suk dan menggoda Eun Sang yang sedang duduk di teras, Eun Sang bersembunyi dibalik tembok.


Setelah orang-orang itu pergi, Eun Sang memutuskan untuk meninggalkan rumah itu, Eun Sang berjalan pergi, namun dari arah belakang dating mobil dan  berhenti didepan Eun Sang, Eun Sang dengan ragu menoleh dan kaget, siapa sangka Kim Tan yang tadi terlihat tidak peduli kini kembali dan berkata “apa kau mau menginap dirumahku?”
To be continue


Notes:
Episode pertama memperkenalkan pada kita setiap karakter tokoh yang ada disini, rata-rata setiap tokohnya jutek semua ya, Cuma Chan Young aja yang keliatan ceria dan perhatian dengan orang-orang disekitarnya. ditambah lagi dengan senyumnya Chan Young yang so cute,  membuat Eun Sang beruntung punya teman seperti ini.
Banyak pertanyaan yang bikin penasaran, Kim tan keliatan gak suka sama tunangannya, tapi kenapa dia bisa tunangan ya? Apa karena factor M & A yang Young Do bilang? Hmmm… bisa jadi.
Kebersamaan Kim Tan dan Eun Sang pun hanya sebentar di episode ini, tapi ga masalah Karena di episode selanjutnya kita akan sering melihat mereka berdua hehehe.
Oia, ini synopsis pertama yang saya buat, kebanyakan kayanya ya, masih banyak salah juga, di episode selanjutnya akan mencoba lebih baik lagi, terima kasih buat yang sudah membaca dan jangan lupa untuk tidak mengcopy tulisan ini tanpa menyertakan link hidup dari blog ini, mohon dihargai ya :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar