Dibawah pancuran air dari shower, Kim Tan mengingat kejadian sebelum dia berangkat ke Amerika. Kim Won (Choi Jin Hyuk), kaka tirinya, mengucapkan kata-kata perpisahan yang simple, singkat dan to the point. "Study? kau tidak perlu repot-repot untuk itu, English? tak usah kau pelajari jika kau tak mau. Just have fun. Jangan khawatir dan jangan berfikir tentang apapun. Itulah yang harus kau lakukan ketika kau dilahirkan di keluarga kaya, tak perlu mempunyai mimpi. Dan kalau bisa, jangan kembali"
Dan saat itulah Kim Tan menyadarai bahwa dia dikirim ke Amerika bukan untuk sekolah, melainkan diasingkan dan kakak tirinya itu telah mengambil lebih dulu apa yang akan menjadi miliknya di masa depan.
Setelah dari pantai Kim Tan dan Jay makan di restauran dekat pantai tersebut. Seorang pelayan dating menawarkan isi ulang untuk kopinya. Kelihatannya mereka sudah akrab karena pelayan tersebut berbahasa Korea juga.
Jay bertanya apa Kim Tan tidak menyalahkan
kakaknya yang selalu membencinya, ibunya yang melahirkan atau ayahnya yang tak
pernah memihaknya. Kim Tan hanya menjawab dalam hati bahwa ia terlalu malas
untuk menyalahkan siapapun.
Beralih ke Korea, Choi Young Do (Kim Woo Bin) sedang melempar-lemparkan bola baseball ke dinding dekat temannya berdiri. Jelas sekali kalau dia sedang membully temannya tersebut. Young Do menanyakan apa rencana temannya itu saat liburan nanti karena Young Do pasti akan ‘merindukan’ nya.
Anak tersebut hanya gemetar ketakutan sedangkan
dua teman Young Do yang lain hanya tertaw-tawa melihatnya. Young Do bertanya
lagi, “kenapa? Apa kau tak akan merindukan ku? Kau sangat berarti bagiku” . Anak
itu teriak kesakitan karena Young Do melemparkan bola dengan keras pada lengannya.
Bukannya merasa bersalah, Young Do dan kedua temannya malah asyik
menertawakan anak itu sambil berkata “ I am Sorry, Apakah itu sakit?” *Grrrrhhh
ya iyalaaahh >.< Temannya pun
‘memperingatkan’ Young Do agar hati-hati karena lemparan Young Do mulai kacau
dan jika ada seseorang yang melihat, mereka akan dituduh sedang membully
*padahal kan emang iya -_-
Tak
hanya sampai disitu, Young Do menawarkan temannya yang bicara tadi (belum tau
namanya) untuk berdiri dekat dinding itu, temanya heran dan temannya yang satu
lagi bertanya kenapa dia yang harus berdiri, tapi Young Do malah balik
bertanya, apakah kau yang akan berdiri disitu. Dengan terpaksa temannya yang
tadi menuruti Young Do untuk berdiri dekat dinding sambil melemparkan bolanya
yang langsung ditangkap oleh Young Do. Young Do tersenyum dan berkata bahwa dia
tidak berkata akan melempar bola itu, permainan ini harus adil, sambil
melemparkan bola pada anak yang di bully itu, Young do bilang bahwa kini giliran
anak itu yang melempar bola. Jelas saja anak itu dilema, Karena dia akan
dipukuli kalau dia melemparkan bola pada teman Young Do dan dia juga akan
dipukuli kalau dia tidak menuruti perintah Young Do untuk melempar bola.
Sambil tertawa Young Do mengatakan bahwa kau akan dipukuli oleh orang
yang berkuasa (seperti Young Do) dan kau
juga akan dipukuli oleh orang yang sedikit berkuasa (seperti teman nya Young Do
itu), dan masalah yang paling besar adalah kau akan terus hidup seperti ini
karena saat dewasa nanti kami akan menjadi atasanmu, jadi cepat putuskan siapa
yang akan kau pukul. Anak itu terlihat menahan emosinya, dengan tangan gemetar
dia melemparkan bola itu ke cermin. Langsung saja kedua teman Young Do
mencengkeram baju anak itu dan bertanya, apa kau kehilangan pikiranmu? Masih
dengan rasa gembira Young Do berkata “Kau mungkin miskin, tapi kau masih
mempunyai harga diri? Kalau begitu jaga dirimu baik-baik, karena kesehatanmu
lebih penting”. Young Do berbalik pergi sambil membawa tasnya, dia pun
berpura-pura merasa takut dan mengatakan kalau dia akan pergi dan akan bertemu
kembali ketika masuk sekolah nanti dengan tak lupa mengucapkan have a great
summer. Dan kedua teman Young Do pun memukuli anak itu. Hmm.. mirip Jun pyo di
awal-awal episode BOF :D.
Young Do sedang berada di dealer sepeda motor, pemilik dealer tersebut
menyebutkan onderdil yang dipesan dari luar negeri seperti racing kit, jok,
handle dan head lamp yang masih langka di Korea, dan sudah di setting sesuai
dengan keinginan Young Do, semua nya dia lakukan karne Young Do
adalah pelanggan tetapnya. Pemilik dealer pun mau melanjutkan tentang service
yang Ia berikan tapi Young Do memotongnya dengan mengatakan apa kau
menyombongkan diri dengan menghabiskan uangku, hehehehh tentu saja orang itu
langsung menyangkal dengan bilang bahwa dia tidak bermaksud begitu.
Obrolan mereka terpotong oleh kedatangan Cha Eun Sang (park Shin Hye) yang mengantarkan chicken delivery, pemilik dealer pun langsung menyuruhnya masuk ke dalam, Young Do sendiri tak mengalihkan perhatiannya sedikitpun dari sepeda motor barunya.
Cha
Eun Sang memberikan makanan itu pada pegawai yang sedang duduk dan berkata
bahwa semuanya 16.100 won, peagawai itu bilang kenapa harus dengan 100 won, apa
kau akan membeli kue dengan 100 won itu, Eun Sang tak menjawab dia hanya bilang
kalau dia punya kembalian dan minta segera dibayar, pegawai yang satu lagi
berkata bahwa Eun Sang sangat pintar, apakah dia seorang pelajar SMU, lagi-lagi
Eun Sang hanya berkata bahwa tanda terimanya ada didalam kotak, namun pegawai
yang pertama tadi (iiissshhh… nyebelin) malah menanyakan jam berapa Eun Sang
pulang kerja, apakah mau diantar pulang, Eun Sang menjawab tidak, berikan saja
uangnya, eehh orang yang nyebelin itu malah bilang tak perlu malu-malu aku akan
menjemputmu, dan akhirnya Eun Sang menggunakan jurus pamungkasnya, dia
mengeluarkan ponselnya dan menelepon, pegawai itu kaget saat tau kalau Eunsang
menelepon polisi dan mengatakan bahwa dia hanya bercanda saja tadi dan segera
memberikan uangnya pada Eun Sang, Jelas ini bukan pertama kalinya Eun Sang
menghadapi hal seperti ini, Karena Eun Sang sudah tahu cara mengantisipasi kejadian itu.
Eun Sang pun langsung pamit pergi, Namun kali ini Young Do
sempat memperhatikan Eun Sang saat lewat dihadapannya. Ehmm...
Beralih ke pekerjaan paruh waktu lain yang Eun Sang lakukan
yaitu bekerja di cafe, Eun Sang terlihat sibuk menerima dan membuatkan pesanan
pelanggan.
Eun Sang terlihat jenuh dan lelah tapi dia tetap beranjak menuju
meja yang hendak dibersihkan, namun langkahnya terhent ketika dia melihat
seseorang yang dia kenal, Yoon Chan Young (Kang Min Hyuk), sahabatnya
dari kecil yang selalu baik padanya. Langsung saja Eun Sang bertanya, sejak
kapan kau disini, Chan Young yang sedang menulispun mengangkat wajahnya dan
menjawab sudah dari 30 menit yang lalu, 30 menit disini dan kau tidak memesan
apa-apa? Eun Sang kembali bertanya, apa kau pikir ini tempat pelayanan umum?,
Chan Young tersenyum dan berkata kalau dia akan memesan jika Bo Na sudah
dating. Mendengar Chan Young menyebut nama pacaranya, Eun Sang bertambah ketus,
dari sekian banyak café di Seoul, kenapa café ini yang selalu kau datangi,
omelan Eun Sang terhenti saat Chan Young memberikannya sebuah payung dan
berkata setelah Eun Sang pulang kerja akan turun hujan, dan hal itu membuat Eun
Sang tersenyum dan menerima payung tersebut, Eun Sang pun duduk dihadapan Chan
Young.
Eun Sang Tanya, “bagaimana dengan pacarmu?” Chan Young mengambil
jaketnya dan menutupi kapalanya, “ bagiku Bo Na adalah seorang bintang film”.
Hihihi jadi mereka itu lebih suka menggunakan jaket untuk melindungi kepalanya
dari hujan seperti dalam film-film romantic, Eun Sang pun langsung mencibir.
Chan Young menyarankan agar Eun Sang segera mempunyai pacar, tapi bagi
Eun Sang mempunyai pacar adalah sebuah kemewahan karena Eun Sang tidak akan
bisa menghabiskan waktu satu jam pun tanpa dibayar, heheheh.
Chan Young menghela nafas dan bertanya berapa pekerjaan paruh waktu
yang ia lakukan saat ini, Eun Sanag menjawab hanya pekerjaan paruh waktu di
surge yang belum ia kerjakan dan ia tak punya pilihan. Chan Young memandangnya
dengan rasa khawatir. Tiba-tiba terdengar omelan dari seorang wanita yang
meminta Chan Young untuk menurunkan pandangannya dari Eun Sang. Dia adalah Lee
Bo Na, pacar Chan Young.
Eun sang melirik kea rah Bo Na sambil menghela nafas dan Bo Na menatap
Eun Sang dengan kesal, sementara Chan
Young tersenyum menyapa Bo Na dan mempersilakannya duduk.
Baru saja duduk, Bo Na meneruskan omelannya kepada Eun Sang “sudah
kukatakan untuk berhenti menggoda
pacarku”
“apakah aku terlihat secantik itu?” balas Eun Sang
“aku tidak pernah mengatakan kau cantik” serang Bo Na
Dengan malas Eun Sang berkata tidak, Bo Na memang tidak pernah berkata
Eun Sang cantik Karen Bo Na lah yang paling cantik, Jadi berhentilah
membuang-buang waktuku, Eun Sang pun menanyakan apa Bo Na mau pesan atau pergi,
Bo Na tidak terima dia berkata “wow, apakah kau memperlakukan pelanggan seperti
ini?”
Tak mau kalah, Eun Sang pun membalas “oh aku ketauan” dengan ekspresi
malas, hahahaha lucu lihat dua perempuan ini saling meledek. Yang satu
kelihatan banget kesalnya dan yang satu lagi malah nantangin, dua-duanya ga ada yang mau ngalah :p . Chan Young pun
tak bisa berbuat apa-apa, dia hanya memperhatikan keduanya sambil sesekali
tersenyum. Sepertinya hal ini sudah sering terjadi diantara mereka.
Bo Na pun mengajak Chan Young bergegas pergi (duh jadi inget Bona si
gajah berbelalai panjang ya heheheh). Dia mengingatkan kalau besok Chan Young
akan pergi, jadi dia tidak ingin membuang-buang waktu bersma Eun sang.
Eun Sang sempat bertanya apa Chan Young akan pergi ke suatu tempat,
ketika Chan Young hendak menjawab, Bo Na langsung menutup mulut Chan Young dan
melarang Chan Young untuk mengatakannya pada Eun Sang yang lagi-lagi terlihat
malas dengan sikap Bo Na.
Chan Young pun hanya pasrah ditarik oleh Bo Na menuju pintu keluar,
namun Bo Na berhenti dan memperhatikan penampilan Chan Young. Dengan cerewetnya
Bo Na bilang bukankah dia sudah mengatakan kepada Chan Young untuk mengenakan
sesuatu yang merah saat Chan Young memakai baju putih atau krem, karena itu
yang dinamakan “summer jingle bell concpt” yang sedang in saat ini, Chan Young
pun menunjukan sepatunya, lagi-lagi Bo na protes bahwa itu bukan merah tetapi
marun, dan dengan kesal Bo Na menarik Chan Young keluar dari café. Sebelum
keluar Chan Young sempat pamit dan minta maaf pada Eun Sang karena sudah
mengganggu waktunya dan berkata bahwa nanti dia akan mengirim pesan pada Eun
Sang, tapi dijawab dengan omelan Bo Na “Don’t You Dare” hahahahah bener-bener deh nih cewe. Eun Sang
menatap kepergian mereka sambil bergumam “dasar anak-anak orang kaya”, dia pun
tersenyum saat melihat Chan Young mengusap-usap rambut Bo Na.
Dijalanpun Bo Na masih saja mengomel, dia berkata “aku tidak suka Cha Eun Sang, aku membencinya, sangat membencinya”
“bisakah kau tidak bersikap seperti itu?” Tanya Chan Young
“sekarang aku semakin membencinya karena kau bertanya begitu, dia itu
miskin tapi dia merendahkan aku, dia bahkan selalu merasa percaya diri
dihadapanku, dia tahu tentang masa kecilmu sedangkan aku tidak tahu apa-apa,
itu sangat mengganggu” teriak Bo Na,
“stress akan membuatmu terlihat lebih tua” sahut Chan Young
Bo Na terlihat semakin kesal, Chan Young menenangkan Bo Na dengan mengacak-acak rambutnya, dan menjelaskan bahwa dia dan Eun Sang hanya berteman, dan mereka sudah berteman cukup lama. “bisakah kau mempercayaiku?” Tanya Chan Young. Namun Bo Na tidak percaya karena menurutnya tidak pernah ada laki-laki dan perempuan yang benar-benar berteman. Chan Young hanya tersenyum. Hmmm.. I love his smile, so cute..
Malam harinya sepulang kerja, Eun Sang menelepon kakaknya. Dia juga
mengatakn bahwa dia tidak suka pada Bo Na, menurutnya Bo Na benar-benra seperti
gadis-gadis dalam drama, dia juga tidak suka pada Bo na yang selalu memakai
pakaian yang berbeda setiap harinya dan selalu bersama supir ketika pergi, juga
Eun Sang tak suka melihat wajah Bo Na yang selalu cerah tanpa keriput, xixixi.
Eun Sang bilang dia sangat merindukan kakaknya, dan kakaknya itu sangat
beruntung karena dia bisa kuliah di Amerika.
Benar apa yang dikatakan Chan Young, tak lama setelah Eun Sang selesai
menelepon, hujan turun, Eun Sang tak berhasil membuka payungnya karena macet
sehingga dia berteduh disebuah toko sambil berusaha membuka payung itu.
Saat menoleh ke etalase toko, Eun Sang langsung
terpana melihat ada dream catcher berwarna ungu dan biru yang bergantung
disitu, bersamaan itu pula payungnya
terbuka, namun dia belum beranjak dari tempat itu karena dream catcher itu
membuat Eun Sang kagum dan memandanginya terus.
Dirumahnya, Chan Young melihat hujan dari jendela, dia tersenyum,
mungkin dia ingat pada Eun Sang dan payung yang diberikannya. Ayahnya Chan
Young mengira malam ini Chan Young akan makan bersama Bo Na. Chan Young yang
baik hati ini tak membiarkan ayahnya makan sendiri, apalagi disaat hujan
seperti ini. Good boy (:
Bukannya senang ayahnya malah merasa Chan Young merusak malamnya, Chan
Young pun curiga, jangan-jangan ayahnya punya pacar, sambil memotong-motong wortel dengan keras, ayahnya
menyalahkan sikap Chan Young yang seperti ini yang membuatnya kehilangan
kesempatan untuk punya pacar, hehehehh
Cha Young mengomentari cara
memotong wortelnya, yang seharusnya wortel dipotong lebuih kecil daripada
kentang agar bisa matang bersamaan. Ayah
bertanya bagaimana jika dimasaknya terpisah saja, Chan Young menjelaskan kalau
dengan cara itu membuat memasak menjadi lebih lama dan rasa makanannya pun
tidak akan sama, jadi tidak efisien. Ayah mengerti lalu menyuruh Chan Young
menjelaskan itu semua memakai bahasa Inggris. Chan Young menyerah, dia memang
tak pernah bisa mengalahkan ayahnya dalam hal apapun, karena sudah kalah jadi
ayahnya menuyuruh Chan Young untuk mencuci karena dia sudah menghabiskan banyak
uang hari ini untuk membeli tiket Chan Young yang akan pergi ke Amerika.
Chan Young bilang bahwa dia sudah memberitahukan kepergiannya pada Bo
Na, bahkan Bo Na ingin ikut bersamanya, hehehe ini pasti karena Bo Na takut
Chan Young ada yang ngambil, secara cewe yang satu ini kan cembururan :D, tapi
Chan Young belum memberitahukannya pada Eun Sang karena Chan Young merasa tak
enak pada Eun Sang yang sibuk bekerja sementara dirinya pergi keluar negeri
libur musim panas ini.
Chan Young kemudian menanyakan keadaan ibunya Eun Sang,
ayahnya menjawab bahwa ibunya Eun Sang berada dipusat Jeguk Group, bahkan dia
bisa mengendalikan Nyonya Han. Dan ini membuat Chan Young berkata “benarkah?”
Tentu
saja benar, Ibu Eun Sang (ini yang jadi bibinya Min Ho di drama Faith kan?
Sering banget ya mereka ketemu xixixi..) bekerja sebagai pelayan Rumah Tangga dikeluarga
Empire Group, dia sedang membuat jus ketika pelayan yang lain dating
memberitahukan bahwa nyonya Han mau makan dan pelayan itu memperingatkan agar
hati-hati karena nyonyanya itu sedang kesal, dia tidak bisa menghubungi anaknya
yang sedang di Amerika (siapa lagi kalau bukan Kim Tan), tapi ibunya Eun Sang
hanya tersenyum, dia pasti sudah terbiasa dengan mood nyonyanya itu.
Nyonya Han mondar-mandir dengan tangan memegang gelas berisi
anggur sambil terus mencoba menghubungi Kim Tan, dia duduk dan meyuapkan makanan
yang disajikan ibu Eun Sang, baru saja satu suapan, Nyonya Han sudah menggerutu
lagi, dia merasa supnya tidak enak dan bertanya pad ibu Eun Sang “Kau ini tidak
bisa bicara atau tidak bisa merasakan makanan? Apa mulutmu tidak berguna?”
Ibu Eun Sang yang bisu mengeluarkan notes nya dan menuliskan
“haruskah saya menyiapkannya lagi?” dengn ketus, nyonya Han bilang “berapa lama
lagi menyiapkannya? Bawa pulang saja makanan ini”
Tiba-tiba pelayan lain muncul dan membawa kabar bahwa Tuan
Kim datang, yang membuat nyonya Han yang sedang minum anggur tersedak saking
kagetnya. Nyonya Han kebingugan karena dia takut ketahuan sedang minum anggur
oleh anak tirinya itu. Dia meminumnya lagi hendak menghabiskannya sebelum Kim
Won datang, si pelayan berkata lagi kalau tuannya sudah pergi ke atas, dan
perkataan pelayan itu membuat nyonya Han mengeluarakan anggur yang telah ia
minum tadi ke gelas *iyaakkhh.. -_- dan
tentu saja pelayan itu kena semprot nyonya Han, “kau selalu memberikan
informasi penting disaat-saat terakhir, apa kau sengaja menjebak ku?”belum
sempat melanjutkan omelanya, ibu Eun Sang merebut gelas yang ada ditangan nyonya
Han, menumpahkan anggurnya kedalam sup, mengelap mulut nyonya Han dengan tisu
dan menyembunyikan gelas anggur tadi dibwah celemeknya, tentu saja nyonya Han
tidak bisa marah karena tindakan ibu Eun Sang tadi adalah demi menyelamatkan
dirinya dari Kim Won yang sudah membuka pintu menuju tempat itu.
Nyonya Han menyapa Kim Won dengan mengajaknya makan, tanpa
meliriknya sedikitpun Kim Won menjawab dia sudah terlambat makan siang, nyonya Han hendak menasehati agar Kim won
makan dengan baik, namun omongannya dipotong oleh Kim Won yang menyuruh
pelayannya membersihakan kamarnya LAGI dan meminta dibawakan minuman ke ruang
belajarnya, kemudian dia pergi begitu saja.
Kejadian yang mengesalkan nyonya Han itu membuat nya meminta
anggur untuk dikamarnya, Ibu Eun Sang mengingatkan agar nyonyanya itu makan
dulu, tapi dengan gaya nyonya besarnya dia berkata “jika aku bisa makan dengan
tenang setelah penghinaan tadi, maka itu berarti aku telah menerima statusku
sebagai istri simpanan karena istri yang sah tidak akan bisa memakan apapun
setelah diperlakukan seperti itu” dan dia pun pergi. Ibu Eun Sang menatap kepergiannya sambil berkata dalam hati
“kau mau makan atau tidak, tetap saja kau istri keduadan istri simpanan yang
mau makan lebih baik daripada istri yang suka minum-minum” heheheh ibunya Eun
Sang bener kan?
Ibu Eun Sang membawa pulang makanan itu dan menghidangkannya
di meja makan dihadapan Eun Sang yang mencibir makanan itu, walaupun ibunya
menjelaskan bahwa makanan itu pemberian nyonya Han, Eun Sang tetap tak mau
memakannya karena Eun Sang tak mau dibilang seperti tempat sampah yang selalu
menangkapnya jika mereka melempar makanan.
Ibu dengan bahsa isyarat mngeatakan “siapa yang perduli kau
itu apa? Apa ada yang lebih penting dari makan? Apa dengan gaji kita sekarang
kita mampu membeli makan seperti ini?”
“apakah aku yang salah jika kita tidak bisa membeli makanan
seperti ini? Makanlah yang ibu suka”
Eun Sang lalu masuk kekamar meninggalkan ibu
yang hanya bisa menatapnya.Eun Sang membuka-buka buku sambil menggerutu “dasar gadis jahat, kau hidup enak sendirian” dan melirik foto kakaknya dengan kesal. Melihat ibunya masuk kekamarnya Eun Sang membalikkan badannya dan berkata dia tidak mau makan. Ibu memberikan sebuah buku tapi Eun Sang tetap diam. Akhirnya Ibu memukul pundak Eun Sang dan Eun Sang pun teriak kesakitan. Ibu berjanji tidak akan membawa makanan lagi dari rumah nyonya Han dan bertanya jam berapa besok Eun Sang pergi kerja Karena besok dia harus ke Bank, ibu ingin mengambil uang dan mengirmkan semua uangnya yang berjumlah 8,3 juta won itu ke Amerika karena kakaknya akan menikah disana. Jelas saja Eun Sang kaget dan bertanya apa ada sesuatu yang terjadi pada kakaknya itu, dan Eun Sang lebih kaget lagi saat tahu bahwa ibunya mengirimkan uang itu kepada Eun Suk untuk membeli perlengkapan pernikahan.
Tak hanya Eun Sang yang kaget dengan berita pernikahan, ditempat
lain Yoo Ra Hael (Kim Ji Won) pun kaget saat mendengar ibunya akan menikah lagi
padahal baru saja bercerai dari ayahnya. Ra Hael heran bagaimana ibunya bisa
secepat itu memutuskan untuk menikah lagi. Ra Hael menanyakan apa ayahnya tahu
tentang hal ini, ibunya bilang bahwa tentu saja ayahnya akan segera tahu karena
berita ini akan tersebar di media.
Ibu Ra Hael mengajak Ra Hael makan siang bersama calon suami
dan keluarganya, dan menyuruh Ra Hael berganti pakaian dan melarang Ra Hael
menggunakan high heels karena calon ayah tirinya itu tidak terlalu tinggi *heuheuheu….dengan
sedikit berteriak kesal Ra Hael siapa dia? Pria yang tak begitu tinggi dan
terkenal di media.
Keesokan harinya, Eun Sang dan ibunya hendak berangkat
kerja, sepanjang jalan Eun Sang memberondong ibunya dengan pertanyaan mengenai
calon suami kakanya, mulai dari berapa umurnya, orang Korea atau Amerika, kaya
atau tidak, apa Eun Sang dan ibu dikirimkan undangan atau tidak sampai menanyakan
apa kakaknya membelikan tiket untuk mereka. Karena ibu tidak menjawab
pertanyaan-pertanyaan Eun Sang maka Eun Sang pun menghalangi lankah ibu dan
memaksa ibu untuk menjawabnya. Ibu menjawab kalau mereka tidak akan menyaksikan
pernikahan mereka dengan menggunakan bahasa isyarat tapi Eun Sang mengingatkan
kalau mereka sedang ditempat umum jadi Eun Sang meminta ibu mengirim sms saja.
Maka ibupun mengetik sms “kakakmu sedang kuliah di Amerika, tentu saja dia
memilih pria yang baik, jika kita pergi ke sana, hanya akan membuat dia malu.
Eun Sang tak habis pikirbagaimana bisa mereka membuat malu kakaknya, tidak ada
yang salah dengan Eun Sang dan ibunya, awalnya Eun Sang ingin meneruskan
amarahnya, tapi dengan wajah yang hamper menangis, dia sekuat tenaga menahannya
karena Eun Sang tidak tega melihat wajah ibunya, akhirnya Eun Sang mengatakan
kalau dia akan mengirimkan uang ibu kepada kakaknya tapi tidak ditransfer,
malainkan dia yang akan mengantarnya sendiri ke Amerika, Eun Sang pun bergegas
pergi, ibu berusaha memanggil Eun Sang namun Eun Sang tak menghiraukannya dan
ibu hanya bisa menghela nafas dan menahan tangisnya, huhuhu…kasian :(
Yoo Ra Hael dan ibunya sedang makan siang dengan calon suami
ibunya, dan calon suami ibunya itu ternyata ayahnya Young Do (jadi ini si orang
pendek itu, hehehe). Tentu saja Young Do pun ikut hadir (Young Do ga mirip
ayahnya karena doi kan tinggi hihihi). Dari keempat orang yang sedang makan siang
itu, hanya calon pasangan mempelai yang terlihat menikmatinya, sementara Young
Do dan Ra Hael terlihat ogah-ogahan. Setelah berbasa-basi dengan saling memuji,
ibu Ra Hael pun memperkenalkan putrinya dan meminta Young Do memanggilnya adik
karena Young Do lahir lebih dulu, Ayah Young Do pun menyuruh Young Do untuk memperkenalkan
diri pada calon adik tirinya itu. Dengan malas Young Do menyapa Ra Hael “Halo
Sister”, Ra Hael merasa jengah mendengarnya. Tanpa memperdulikan ekspresi
keduanya, ibu Ra Hael meminta Young Do untuk menjaga Ra hael sebagai adik,
dengan tersenyum meremehkan Young Do menjawab “tentu saja, dia adalah type ku”
dan tentu saja ketiga orang yang ada disitupun kaget mendengarnya. Young Do
berdiri dan akan meninggalkan meja tapi ayahnya menyuruhnya duduk, Young Do
bilang dia sudah punya rencana lain, ayah bangkit dan menamparnya *aaawwww..
ayah kembali memerintahkan Young Do, setelah dipermalukan seperti itu membuat
Young Do benar-benar tidak ingin duduk dan dia cepat-cepat pergi setelah sempat
mengucapkan “have a great meal with your family” dengan nada mengejek.
Ayah Young Do meminta maaf atas kejadian itu, tpi Ra Hael
merasa Young Do harus meminta maaf langsung jadi dia pun berdiri untuk menyusul
Young Do. Setelah Ra Hael pergi ayah Young Do berkata bahwa Ra Hael mirip
dengan ibunya dan Ibu Ra hael membalas bahwa Young Do mirip dengan mantan
istrinya. Ayah Young Do tak suka mendengar ibu Young Do disebut-sebut, Ibu Ra
Hael meneruskan perkataannya, “apakah dia cantik?” Ayah Young Do tersenyum dan
berkata, itulah mengapa aku menyukaimu, huuufth -_-
Young Do yang akan menaiki sepeda motornya berhenti ketika
mendengar Ra hael memanggilnya “hey brother!” dan menyindirnya dengan berkata
kalau Young Do terlihat seperti ‘pemukul’ yang baik. Young Do membalasnya kalau
ia hanya membuat ‘pesta’ yang bagus untuk Ra Hael dan merekapun saling
menyindir. Young Do memutuskan untuk pergi, ketika menaiki sepeda motornya, Ra
Hael mengingatkan Young Do bahwa Ra Hael sudah bertunangan dengan Kim Tan dan jika
pernikahan orang tua mereka terjadi maka Kim Tan dan Young Do akan menjadi
saudara ipar dan tentu saja hubungan ini akan dibenci oleh mereka bertiga
terutama oleh Young Do, Ra hael pun berbalik dan berniat pergi, namun Young
Do mengejutkan Ra Hael dan berkata bahwa
dia tidak pernah berkata membenci pernikahan ini, karena untuk orang-orang kaya
seperti mereka, pernikahan termasuk pertunangan Ra Hael adalah M & A. Ra
Hael berbalik meng hadap Young Do dan menanyakan maksudnya. Dengan santai Young
Do menjawab “mergers and acquisitions, jadi apabila orang tua kita menikah maka
tak hanya ibu mu saja yang akan dapat saham Jeguk Group bukan? Hentikan saja
pernikahan ini jika kau bisa dan jangan sampai namamu Yoo Ra Hael menjadi Choi
Ra Hael” dengan senyum puasnya Young Do meninggalkan Ra Hael yang terlihat
shock.
Eun Sang sedang bekerja paruh waktu di sebuah tempat makan.
Dia harus mencuci piring kotor yang menumpuk, belum juga dia selesai
mengerjakannya, pegawai lain sudah memberikan setumpuk piring kotor lagi, Eun
Sang hanya bisa menghela nafas dengan kesal.
Selesai bekerja Eun Sang menerima uang dari bosnya. Eun Sang
memberitahukan bosnya bahwa dia akan menyusul kakaknya pergi ke Amerika dan
tidak tahu kapan akan kembali. Lalu Eun Sang pulang kerumah setelah seblumnya
menyempatkan ke bank.
Malam harinya, Eun Sang memberitahu ibunya bahwa dia sudah
membuat paspor dan akan siap 3 hari lagi, Eun Sang berpendapat bahwa akan lebih
baik jika salah satu dari mereka dating ke perrnikahan kakaknya. Ibu hanya
mengangguk dan kembali dengan aktifitasnya. Eun Sang menyiapkan notes baru yang
akan digunakan ibunya untuk berkomunikasi, ketika akan menyimpan dilemari, Eun
Sang melihat notes yang sudah dipakai dan membukanya, saat membacanya satu
persatu, Eun Sang merasa sedih. Notes itu penuh dengan tulisan ibu untuk
berkomunikasi ditempat kerjanya, seperti “maafkan saya nyonya”, “apa yang anda inginkan untuk makan malam
nyonya” “tenangkan diri anda nyonya”, “saya tidak bisa berbahasa inggris tapi
saya akan belajar dengan baik” dan lembaran berikutnya notes itu penuh dengan
kata-kata bahasa inggris agar ibu dapat mengingatnya. Eun Sang mengusap air
matanya dan menatap ibu yang sedang membuat bubuk kacang yang akan dia bawa
untuk kakaknya, Eun Sang pun mengambil notes yang baru dan menuliskan “maafkan
aku ibu”. So sad :(
Sama
dengan Eun Sang yang sedang siap-siap akan berangkat ke Amerika, Ra Hael pun
sedang packing barang-barangnya. Berbeda dengan Eun Sang yang membawa barang
seadanya, Ra Hael sibuk memilih sepatu mana yang akan ia bawa, dia juga
memasukan fotonya yang sedang bersama Kim Tan. Acara beres-beres itu diwarnai
dengan pertengkaaran Ra Hael dan ibunya. Ibunya mengancam akan mencoret namanya
dari daftar penerima warisan jika Ra Hael tak setuju dengan pernikahan ibu. Ra
Hael sudah bosan dengan ancaman ibu, namun ibu berdalih karena ancaman itu
selalu efektif untuk Ra Hael *wew.. ra Hael tak mengerti kenapa ibunya mau
menikah dangan ayah Young Do yang jelas-jelas suka melakukan kekerasan terhadap
anaknya sendiri, apa ibunya benar-benarjatuh cinta padanya, ibu membentak “Yoo
Ra Hael” Ra hael membalasnya “apa ibu tk
merasa buruk saat memanggil nama pemberian ayah? Kau sedang mencoba mengganti
Yoo Ra Hael menjadi Choi Ra Hael”. Ibu tak ingin melanjutkan pertengkaran itu
dan berkata bahwa Ra Hael punya tunangan yang bisa dia jadikan sebagai k tempat
pelarian membuat hidupnya tak terlalu buruk, ibu menyampaikan salam untuk Kim
Tan lalu pergi meninggalkan Ra Hael. Ra Hael terlihat kesal dan mengambil
ponselnya untuk menelepon seseorang.
Di kediamannya yang mewah, Kim Tan sedang menulis
dikamarnya, Kim Tan ingat saat pertama kali di asingkan ke California, yang dia
pikirkan setdaknya dia bisa ‘makan kacang sepuasnya’. Awalnya Kim Tan ingin
memberontak saja seperti anak haram pada umumnya namun akhirnya dia memutuskan
untuk bersenang-senang seperti saran kakaknya yang mengakibatkan dia menjadi
perhatian di sekolah, di awasi oleh polisi dan juga selalu membuat ibunya
menangis.
Telepon Kim Tan berdering, tentu saja dari Ra
Hael, Jay memberikan telepon itu pada Kim Tan, namun ketika Kim Tan tahu siapa
yang meneleponnya, Kim Tan justru mengabaikannya. Saat jay bertanya kenapa Kim
Tan tak mau mengangkatnya, Kim Tan menjelaskan bahwa telepon itu dari
tunangannya dan itu membuat Kim Tan tahu kalau Ra Hael akan naik pesawat,
sedang berada di pesawat atau sudah berada di Amerika karena sebentar lagi
adalah anniversary pertunangan mereka. Jay merasa Kim Tan tidak tertarik, Kim
Tan dengan gaya nya yang cute sambil memakai topinya berkata “No, I always look
this good” *terpukau :D. Jay tertawa melihat tingkah Kim Tan dan menanyakan apa
yang akan dilakukannya pada ulang tahun pertunangannya kali ini, Kim Tan hanya
menyuruh Jay mempersiapkan barang-barangnya karena dia begitu malas untuk
merayakannya dan mereka pun pergi menuju pantai
Eun Sang tiba dibandara Los Angeles, dia tampak gugup karena
dia dating sendiri dan taka ada seorangpun yang menjemputnya. Dia mengingatkan
dirinya sendir untuk tidak takut, dia adalah peringkat ke 14 saat di sekolahnya
dulu, dia pun melihat catatan yang telah dia buat di kertas, sambil memegang
erat-erat kertas itu Eun Sang mencoba melafalkan kata-kata yang hendak ia
ucapkan seperti “can I get a city map?” atau “where is the subway station”
Diluar bandara EunSang mendengar seorang gadis menerima
telepon dengan bahasa Korea, gadis itu Yoo Ra Hael, Eun Sang memperhatikan Ra
Hael dengan pakaian, tas dan sepatunya yang bagus juga bawaannya yang banyak,
berbeda sekali dengan Eun Sang yang hanya memakai kemeja dan jeans yang hanya
membawa 1 koper dan tas ransel kecil. Eun Sang tersenyum saat Ra Hael berkata
bahwa dia sedang bersama Kim Tan kekasihnya yang terlihat semakin tinggi dan keren
dengan kulitnya yang coklat karena terkena matahari California dan Kim tan
bilang kalau Ra Hael semakin cantik, karena kenyataannya saat ini Ra Hael
sedang bersama supir yang memasukan barang-barangnya kedalam mobil.
Eun Sang ketauan sedang menertawakan Ra Hael, Eun Sang pun
pura-pura tidak mengerti dan hendak pergi, Ra Hael menghentikannya dan berkata
dalam bahas korea, “apa kau menertawakanku?” Eun Sang menjawab dalam bahasa
jepang “maaf, saya orang Jepang” Ra Hael tak mau kalah dan membalas dengan
bahasa jepang juga “Jika kau orang Jepang, kau tidak akan menguping
pembicaraanku ditelepon tadi” masih dengan bahasa korea Eun Sang meminta maaf
dan akan pergi, tapi Ra Hael dengan bahasa Korea berteriak “hey kenapa kau
menertawakanku tadi?” Akhirnya Eun Sang pun menyerah, dengan bahasa Korea Eun
Sang menjelaskan kalau dia bukan menertawakannya, Eun Sang hanya merasa sama
dengan Ra Hael karena dia pun tidak ada yang menyambutna disini, Eun Sang pun
pamit dan pergi. Aahh pertemuan pertama yang menyebalkan dan dipastikan akan
ada pertemuan-pertemuan menyebalkan berikutnya haha..
Dalam perjalanan mencari tempat tinggal kakaknya, Eun Sang
melewati pantai. Dari atas jembatan dia memperhatikan gadis-gadis bule, dia
merasa benar-benar berada diluar Korea lalu dia melihat kedadanya yang tertutup
kaos, mungkin karena merasa ukuran dadanya tidak sama dengan gadis-gadis itu,
dia bergumam dan mencibir, apa karena makanan kita berbeda, heheheh may be yes,
may be no :p
Eun Sang juga melihat Kim Tan yang baru selesai surfing dan disambut oleh
teman wanitanya yang memuji kehebatan Kim Tan bermain surfing. Eun Sang
beroikir, banyak sekali orang yang hidup dengan baik, lalu dia focus kembali
untuk mencari alamat (kayak lagu dangdut dehh hihihi). Dari bawah, Kim Tan sempat melihat punggung
Eun Sang yang menarik koper. Kemudian Jay menghampiri dan mengajaknya kepesta
nanti malam, namun Kim Tan tidak tertarik dan memperingatkan Jay untuk
hati-hati karena kalau kekasih dari wanita yang sedang dia dekati ada dipesata
itu juga, maka Jay akan ada dalam masalah besar.
Eun Sang sampai di alamat yang dituju, rumah yang kotor dan
tak terawat. Eun Sang memencet bel lalu terdengar suara wanita dan mengira itu
kakaknya sehingga Eun Sang pun berteriak “Unnie ini aku, Eun Sang” namun yang
membukakan pintu itu wanita asing dengan rambut dan pakaian yang berantakan.
Eun Sang bertambah kaget ketika muncul pacarnya Eun Suk dari dalam yang membuat
Eun Sang memalingkan wajahnya karena pria itu bertelanjang dada. Pria itu
mngenali Eun Sang dan mempersilakan masuk. Saat didalam rumah Eun Sang melihat
banyak botol minuman keras yang berantakan, sementara itu, Chris, pacarnya Eun
Suk bertengkar dengan wanita bule tadi yang mempermasalahkan Chris yang sering
membawa banyak wanita kerumahnya, Chris menjelaskan bahwa Eun Sang tiu hanya
adiknya Stela alias Eun Suk, tapi wanita itu tidak percaya dan memilih pergi
dari rumah itu.
Chris menghampiri Eun Sang dan Eun Sang bertanya apa Chris
ini suami kakaknya, Chris menjelaskan bahwa dia mereka tidak menikah dan hanya
tinggal bersama, tentu saja Eun Sang heran, Eun Sang bertanya lagi dimana
tempat Eun Suk kuliah, giliran Chris yang heran karena Eun Suk disini tidak
kuliah, akhirnya Eun Sang menyadari bahwa selama ini Eun Suk berbohong, dengan
kesal, EunSung berteriak, “dimana gadis jahat itu sekarang?”
Eun Suk yang tidak tahu dengan apa yang terjadi dirumahnya
sedang santai melayani tamu direstoran tempat dia bekerja. Eun Suk menghampiri
Kim Tan yang sedang duduk di tempat yang biasa dia makan jika bersama Jay.
Sambil menuangkan minuman, Eun Suk menanyakan apa yang sedang dikerjakan Kim
Tan. Eun Suk meragukan jawaban Kim Tan yang mengatakan sedang mengerjakan tugas
sekolahnya karena Kim Tan tidak seperti pelajar yang sedang mengerjakan tugas
yang biasanya menngunakan laptop, Kim Tan sedang menulis tangan, dan dia
menyebut itu semua sebagai pemberontakan.
“apakah itu untuk gurumu?” Tanya Eun Suk tapi Kim Tan enggan
menjawab dan mengucapkan terimakasih untuk kopinya. Kim Tan menulis dan berkata
dalam hati “saat aku menulis, aku menuliskan apa yang aku pikirkan, sesuatu
yang dilarang oleh hyung untuk kulalkukan”
Sementara, hyungnya atau kakaknya itu sedang memimpin rapat dikantornya, dari raut mukanya
yang terlihat marah, dia pasti tidak senang dengan laporan yang dibacakan oleh
salah seorang anggota rapat disitu. Usulan-usulan yang diajukan pun dia tolak, sekretaris Yoon (ayah Chan Young) yang sedari
tadi mengikuti rapat tiba-tiba mengatakan bahwa presdir Kim sudah mengetahui
laporan pertengahan tahun ini dan ini membuat semua anggota rapat kaget, dan
tentu saja Kim Won semakin geram dia bertanya “Jadi presdir yang hanya diam
dirumah sudah tahu bahwa aku gagal dalam seminggu ini, dan aku yang dating
kekantor setiap pagi baru mendapat laporan hari ini?” Sekretaris Yoon dengan
wajah ramah mengatakan bahwa presdir akan dating ke rapat hari ini, Kim Won
merasa presdir sudah berada disini, para anggota rapat menghindari tatapan Won
yang bertanya berapa banyak diantara kalian yang telah menjadi mata dan
telinganya. Sekretaris Yoon menyampaikan pesan presdir yaitu “Untuk
menjaga perkebunanmu, kau harus memperlakukan para petani yang menggarap
tanahmu dengan baik, dan bukannya para pemilik tanah” Kim Won bertanya, “dari seluruh direktur
eksekutiv sampai manager cabang, berapa perusahaan yang harus ia buat terkesan?”
sekretaris Yoon balik bertanya “apa yang dipikirkan oleh pemilik tanah?” dan
mereka pun saling menatap. (bagian yang ini cerna sendiri ya, karena saya pun
kurang mengerti maksudnya heheh)
Kim
Tan masih belum beranjak dari tempat dia duduk tadi, tiba-tiba dia melihat Eun
Sang yang melihat ke arahnya dari luar restoran (dari cara menatapnya, kayanya
Kim Tan udah tertarik sama Eun Sang), tapi setelah diperhatikan lagi ternyata
Eun Sang bukan melihat ke arahnya melainkan kearah Eun Suk yang ada dibelakangnya.
Eun Suk diam saja ketika para tamu pria direstoran itu menggodanya dan
menyelipkan uang ke bajunya Eun Sang tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Kim
Tan menoleh ke arah Eun Suk yang sedang berbicara dengan laki-laki lain, lalu
KimTan menoleh lagi ke arah Eun Sang yang matanya sudah berkaca-kaca.
Kim
Tan tidak melepaskan pandangannya pada Eun Sang yang sudah berlinang air mata
dan tidak menyadari kehadiran Eun Suk yang menawarkan refill untuk minumannya.
Karena tidak ada jawaban dari Kim Tan, Stella/Eun Suk pun melihat kearah Kim
Tan memandang, tentu saja Eun Suk kaget saat diluar ternyata adiknya sedang
memperhatikannya. Dan terjadilah pertengkaran antara kakak beradik itu, Eun Suk
sempat menanyakan kondisi ibunya, namun Eun Sang yang sudah kelewat kesal merasa
Eun Suk tidak pantas mengingat ibunya lagi setealh semua kebohongan yang dia
lakukan, dan yang lebih mengesalkan lagi, Eun Suk malah membongkar koper untuk
mencari uang yang dikirim ibu, setelah
berhasil mengambilnya, Eun Suk menyuruh Eun Sang pulang ke Korea lalu dia pun
berlari meninggalkan adiknya. Sambil menangis, Eun Sang hendak berlari mengejar
kakaknya, tapi melihat kopernya yang berantakan membuat Eun Sang bingung harus
mengejar kakaknya atau meninggalakn barangnya. Teriakan Eun Sang yang meminta
kakaknya untuk tidak pergi tak dihiraukan oleh Eun Suk. Akhirnya Eun Suk
memilih untuk mengambil barang-barangnya. Kim Tan yang sudah menonton kejadian
itu hanya bisa menatap iba kepada Eun Sang yang menangis sambil merapikan
barang-barangnya.
Tiba-tiba Jay datang dengan heboh dan mengajak Tan ke pesta
(lebay banget sih ni bule -_-) Tan memperingatkan Jay untuk diam, jay pun
menoleh dan langsung berlari kearah Eun Sang dan memanggilnya malaikat yang
jatuh dari langit. Kim Tan sedikit terlambat menyadari apa yang dilakukan oleh
temannya itu, dia pun mencoba menyusul Jay, namun Jay telah lebih dulu
mengambil bubuk kacang milik Eun Sang dan membawanya kabur, sepertinya Jay
mengira itu adalah narkoba. Eun Sang yang kaget merasa barangnya dicuri, dan diapun
berlari mengejar Jay. Sampai akhirnya Jay terjatuh karena menabrak net voli
dipantai, Eun Sang dan Jay pun saling menarik bubuk kacang itu sehingga
plastiknya terbuka dan berhamburan dimuka Jay dan masuk ke hidungnya. Hal itu
membuat Jay tak bisa bernafas dan kejang-kejang. Tan berhasil mengejar mereka
dan mencoba menyadarkan Jay. Dengan bahasa Korea Kim Tan menyuruh Eun Sang
untuk menelepon 911, tapi Eun Sang bilang dia tidak punya ponsel, beberapa
detik kemudian Eun Sang menyadari Kalau Kim Tan juga orang Korea, tentu saja
Kim Tan bertanya “apakah itu penting?”
Jay sudah berada di rumah sakit. Dokter menjelaskan bahwa
Jay menderita alergi kacang yang akut. Eun Sang membenarkan bahwa bubuk yang
tadi itu memang bubuk kacang. “aku tahu” seru Kim Tan dengan ketus. Dokter
memberitahu KimTan kalau kondisi Jay akan baik-baik saja dan menyuruh Kim Tan
untuk mengurus data-data yang diperlukan, Kim Tan pun mengiyakan dan hendak
pergi mengikuti dokter itu tapi Eun Sang menghentikannya dengan bertanya apa
kondisi temannya itu, namun Kim Tan malah menyalahkan Eun Suk yang membawa
bubuk kacang itu, Eun Sang tak terima disalahkan, justru disini Eun Sang lah
yang jadi korban karena teman Kim Tan itu telah mencuri barang darinya. Kim tan
pun merasa dia yang harus bertanggung jawab atas semua ini kemudian dia pergi.
Masalah tak hanya sampai disitu. Polisi menghampiri Eun Sang
dan menginterosi Eun Sang tentang bubuk kacang nya. Dengan bahasa inggris yang
terbata-bata, Eun Sang menjelaskan hal yang sebenarnya. Polisi curiga dengan
keberadaan Eun Sang disini, dia pun menanyakan paspor dan identitas Eun Sang,
Eun Sang memberikan paspornya, lalu polisi merasa Eun Sang dating ke Amerika
dengan cara yang illegal, Eun Sang yang bingung dengan apa yang dikatakan
polisi itu berkata “more slow please”dan tiba-tiba Kim Tan dating dan merangkul
Eun Sang, dengan tatapan penuh cinta, Kim Tan bilang “its okay baby, She’s my girlfriend. She’s just
here for vacation”. Awalnya tindakan Kim Tan tersebut untuk menyelamatkan Eun
Sang, tapi ketika kim Tan tahu polisi yang menginterogasi Eun Sang adalah
polisi yang selalu berurusan dengannya, Kim tan pun tak bisa berbuat apa-apa.
Polisi pun akhirnya menahan paspor Eun Sang karena semakin curiga dengan
keterlibatan Kim Tan yang selalu berbuat onar.
Eun Sang menanyak apa
yang terjadi, tapi Kim Tan malah protes karena Eun Sang menggunaka bahasa Korea
informal kepadanya, Eun Sang beranggapan bahwa umur mereka sama karena tadi dia
sempat melihat data Jay dirumah sakit yang umurnya juga sama dengannya. Kim Tan
kalah dan Eun Sang benar hehehe. Kim Tan menanyakan alamat Eun Sang agar dia
tahu kemana mencari Eun Sang saat polisi menghubunginya. Eun Sang inign
meminjam posel Kim Tan untuk menelepon kakaknya dan akan mengganti pulsanya,
tapi kim Tan tak yakin kakaknya Eun Sang akan mengangkat teleponnya setelah
pertengkaran tadi. Eun sang pun tahu kalau Kim Tan sudah menyaksikan kejadian
tadi siang. Kim Tan melanjutkan perkataan nya dengan bertanya “kau tak berpikir
untuk menginap dirumah kakakmu jug kan?” Eun Sang menunduk dan tidak membiarkan
Kim Tan tahu urusannya, diapun meminta Kim Tan untuk mengantarkannya kerumah
kakaknya dan dia akan membayar bensinnya. Kim Tan mencibir, “kau pikir uang
akan menyelesaikan semuanya? Apa kau ini orang kaya?” Eun Sang mengungkapkan
ketakutannya jika Kim Tan meninggalkannya dan memohon agar Kim Tan mau
mengantarkan kerumah kakaknya.
Kim Tan pun luluh,
maka dia mengantar Eun Sang ke tempat tinggal EunSuk, sambil menurunkan koper
dari mobil, Eun Sang berkata bahwa dia akan menelepon Kim Tan tiga kali sehari
untuk menanyakan paspornya, jika paspor itu belum ada ditangan KimTan, abaikan
saja telepon itu, Kim Tan bisa menjawab telepon dari Eunsang jika paspor itu
sudah bisa dia ambil. Setelah mengucapkan terima kasih Eun Sang pun beranjak
kerumah kakaknya. Dia mngetuk pintu, memencet bel dan memanggil-manggil
kakaknya, tak ada jawaban dari dalam. Kim Tan yang memperhatikan dari tadi
akhirnya turun.
“apa kau akan terus
menunggu diluar? Kau tidak pernah mendengar tentang keadaan jalanan di Amerika
saat malam hari? apa kau pikir kakakmu akan pulang kerumah setelah membawa
kabur uangmu?” Tanya Kim Tan.
Eun Sang bersikeras
kalau kakaknya akan dating dan itu membuat Kim Tan kembali ke mobil dan mencoba
tidak perduli dengan meninggalkan Eun sang disana.
Eun sang pun
sendirian, terdengar suara sirine mobil polisi yang menambah Eun Sang
ketakutan. Sekelompok remaja melewati rumah Eun Suk dan menggoda Eun Sang yang
sedang duduk di teras, Eun Sang bersembunyi dibalik tembok.
Setelah orang-orang
itu pergi, Eun Sang memutuskan untuk meninggalkan rumah itu, Eun Sang berjalan
pergi, namun dari arah belakang dating mobil dan berhenti didepan Eun Sang, Eun Sang dengan
ragu menoleh dan kaget, siapa sangka Kim Tan yang tadi terlihat tidak peduli
kini kembali dan berkata “apa kau mau menginap dirumahku?”
To be continue
Notes:
Episode pertama memperkenalkan pada kita setiap karakter
tokoh yang ada disini, rata-rata setiap tokohnya jutek semua ya, Cuma Chan
Young aja yang keliatan ceria dan perhatian dengan orang-orang disekitarnya. ditambah
lagi dengan senyumnya Chan Young yang so cute, membuat Eun Sang beruntung punya teman seperti
ini.
Banyak pertanyaan yang bikin penasaran, Kim tan keliatan gak
suka sama tunangannya, tapi kenapa dia bisa tunangan ya? Apa karena factor M
& A yang Young Do bilang? Hmmm… bisa jadi.
Kebersamaan Kim Tan dan Eun Sang pun hanya sebentar di
episode ini, tapi ga masalah Karena di episode selanjutnya kita akan sering
melihat mereka berdua hehehe.
Oia, ini synopsis pertama yang saya buat, kebanyakan kayanya
ya, masih banyak salah juga, di episode selanjutnya akan mencoba lebih baik
lagi, terima kasih buat yang sudah membaca dan jangan lupa untuk tidak mengcopy
tulisan ini tanpa menyertakan link hidup dari blog ini, mohon dihargai ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar