Eun Sang melakukan kebiasaannya tidur dimeja depan
minimarket. Young Do yang juga sedang makan ramen di sana menghampirinya dan
duduk dihadapan Eun Sang. Young Do mencoba membangukan Eun Sang dengan
menendang-nendang kaki meja. Eun Sang akhirnya menyadari kehadiran Young Do,
tapi dia tidak merubah posisinya, dia malah berpura-pura masih tidur. Mungkin
karena Eun Sang takut Young Do bertanya kenapa Eun Sang kerja paruh waktu
padahal dia seorang ‘new money’. Young Do berkata, kenapa Eun Sang selalu tidur
ditempat seperti ini, membuatnya ingin melindungi Eun Sang. Eun Sang yang
mendengar itu malah semakin terlihat cemas. Ponsel Young Do berderingg. Dari
nomor yang tak dikenal, tapi Young Do langsung tau siapa yang menelepon. Dia
sudah menebak kalau itu Kim Tan.
Young Do :”bagaimana bisa kau tau nomorku?”
Kim Tan :”bagaimana denganmu? Kau juga tampaknya tau kalau
ini adalah nomorku”
(soulmate niyee… sehati :D )
Young Do langsung terlihat kesal (atau malu karena ketauan
satu hati sama Kim Tan? hehe..) :”kita bahas itu nanti, ada perlu apa kau
meneleponku?”
Kim Tan :”apa ramen itu enak?”
Wow.. Kim Tan tau kalau Young Do sedang makan ramen, berarti
Kim Tan sedang melihat Young Do sekarang. Young Do juga terkejut, dia perlahan
mengedarkan pandangannya, dan dia mendapati Kim Tan diseberang jalan yang
sedang menatap sinis padanya yang sedang bersama Eun Sang. Kim Tan melihat Eun
Sang yang tidur dimeja, saat pandangan Young Do dan Kim Tan betemu, Young Do
tersenyum.
Young Do :”apa kau ingin makan ramen juga?”
Kim Tan :”apa kau pikir aku meneleponmu karena aku
merindukanmu?”
Young Do :”bagaimana bisa pertemanan kita berubah? Aku akan
membangunkan orang yang ingin kau temui”
Young Do menendang meja dengan kasar. Eun Sang terkejut.
Young Do memberitaukan kehadiran Kim Tan. Eun Sang berpura-pura dia baru bangun
dan menegur Young Do yang sangat berisik. Young Do memberi isyarat agar Eun
Sang melihat kes4ebrang jalan. Eun Sang kaget begitu melihat Kim Tan yang
sedang memandanginya. Masih ditelepon, Kim Tan bertanya kenapa Eun Sang dan
Young Do heran melihat dia `ada disekitar rumahnya sendiri. Young Do tertawa,
dia juga tidak yakin kalau Kim Tan hanya kebetulan lewat disekitar sini.
Giliran Eun Sang yang heran mengapa ada Young Do disini, dan ada Kim Tan
diseberang jalan sana (mungkin mereka janjian mau makan bareng, xixixi). Dan
sekarang giliran Young Do yang tanya, ada apa dengan Kim Tan and Eun Sang,
bukankah Kim Tan kesini untuk menemui Eun Sang (duuuhhh kenapa jadi saling
mengajukan pertanyaan “ada apa dengan kalian berdua?” ya? *sigh :D). jadi Young
Do mengira Eun Sang dan Tan ini janjian bertemu. Young Do menyuruh Kim Tan
untuk datang menghampiri Eun Sang, tapi Kim Tan mengelak, untuk apa dia menemui
Eun Sang.
Kim Tan :”aku tidak tau kenapa kalian berudua bisa disini
bersama-sama, jangan melakukan hal yang tidak-tidak, karena ini lingkungan
rumah orang lain”
Kim Tan menutup teleponnya dan pergi. Young Do menyuruh Eun
Sang untuk mengikuti Kim Tan. Eun Sang menggelang dan berkata dia kesini tidak
untuk bertemu Kim Tan. Young Do kesal dan menaruh ponselnya dengan kasar, dia
bilang “jadi kau bilang situasi ini hanya kebetulan?”. Eun Sang membalasnya,
dia dan Young Do bertemu disini juga secara kebetulan. Eun Sang bangkit dari
duduknya kemudian pergi meninggalkan Young Do setelah sempat menyuruh Young Do
agar menghabiskan ramennya. Young Do menatap Eun sang yang pergi berlawanan
arah dengan Kim Tan, dia menggerutu “kau benar-benar tidak bisa mengalahkan
orang yang selalu berdebat, aku jadi bingung”. Sepertinya Young Do tadi merasa
akan menangkap basah Eun Sang dan Kim Tan, tapi keduanya malah berhasil
mengecoh Youg Do. Young Do jadi semakin penasaran dan untuk sementara rahasia
Kim Tan dan Eun Sang masih aman.
Eun Sang pulang. Baru saja dia sampai ditaman rumah, Kim Tan
sudah menghadangnya dengan tiba-tiba dia menjerit ketakutan. Tak perduli dengan
keterkejutan Eun Sang, Kim Tan langsung menginterogasi Eun Sang soal kejadian
tadi. Kim Tan heran kenapa Eun Sang tidur ditampat seperti itu, apa Eun Sang
tidak takut. Eun Sang menjelaskan kalau dia kan memang tidak bisa cepat pulang
kerumah, dan ia juga tidak punya tempat lain yang bisa ia datangi. Kim Tan
tetap bertanya, kenapa Eun Sang memilih tempat itu padahal ada tempat yang
lebih baik, seperti coffee shop. Eun Sang beralasan, jika menghabiskan waktu di
coffe shop, maka harus menghabiskan uang juga. Kim Tan baru mengerti, Eun Sang
hendak masuk kedalam tapi Kim Tan menahannya, dia masih peanasaran kenapa tadi
EUn Sang bertemu dengan Young Do. Eun Sang bilang kalau itu hanya kebetulan,
dia tidak sengaja bertemu Young Do. Kim Tan masih cerewet, sudah berapa kali
dia mengingatkan Eun Sang agar berhati-hati dengan Yoing Do. Kim Tan ingin tahu
apa yang tadi Young Do katakan, apa Young Do mengancam Eun Sang. Eun Sang
dengan polos berkata, kalau tadi Young Do tidak mengancamnya, malah Young Do
bilang dia ingin melindungi Eun Sang. Lagi-lagi Eun Sang terkejut karena Kim
Tan langsung teriak “itu namanya ancaman! Mulai sekarang dengarkan aku, Jangan
lagi bertemu dengannya. ini bukan omelan, tapi peringatan., ” Eun Sang bingung bagaimana bisa dia
mengatur semua itu. Kim Tan langsung menyalahkan Eun Sang lagi yang tidak
berusaha sebaik mungkin untuk tidak bertemu Young Do. Giliran Eun Sang yang
bertanya, kenapa Kim Tan tidak menyukai Young Do. Kim Tan tertegun sejenak,
lalu dia menjawab kalau dia juga tidak ingat, dia hanya tau bahwa saat ini
mereka berdua saling membenci.
Eun Sang mengatakan akan masuk lebih dulu, dan menyarankan
Kim Tan untuk masuk kerumah 5 menit kemudian supaya orang rumah tidak curiga.
Kim Tan bertanya, apa Eun Sang tidak berpikir bahwa bisa saja mereka berdua
bertemu dikebun ini secara kebetulan. Eun Sang menggelang karena dia sudah
berusaha sebaik mungkin untuk tidak berpapasan dengan orang-orang yang berada
dirumah ini. Eun sang pergi, Kim Tan hanya bisa tersenyum. Benar kata Young Do
Eun Sang tidak bisa dikalahkan dalam berdebat ;)
Eun Sang masuk
kedapur, dia kaget mendapati nyonya Han disana. Nyonya Han menegur Eun Sang,
seharusnya Eun Sang pulang lebih cepat karena Eun Sang pulang terlambat, nyonya
Han jadi mengambil anggur sendiri. Eun Sang meminta maaf. Dan Eun Sang terkejut
lagi karena Kim Tan masuk kedapur juga.
Tan memanggil ibunya
dan meminta air. Nyonya Han berkata “sudah kubilang, jika kau membutuhkan
sesuatu bilang saja, tidak perlu datang kesini”. Kim Tan tidak menjawab, dia
malah memasang wajah menggoda kepada Eun Sang, untung saja nyonya Han tidak
menyadarinya. Melihat Kim Tan, Eun Sang berbalik dan hendak berjalan keluar,
tapi nyonya Han memanggilnya dan meminta diambilkan air. Eun Sang terpaksa
menurutinya, sementara Kim Tan tersenyum geli. Eun Sang hendak menuangkan air
untuk Tan, lalu nyonya Han bilang “ah, apa kalian baru pertama kali bertemu?”
dan mengenalkan pada Eun Sang bahwa ini adalah Kim Tan, Putera kedua Empire
Group (wkwkwk.. telat buuuu..). Tentu saja Kim Tan senang, dia terlihat geli.
Eun Sang salah tingkah, dia menunduk. Nyonya Han memberitau Kim Tan bahwa Eun
Sang adalah putri dari pelayan dirumah ini yang bisu itu. Giliran Kim Tan yang
salah tingkah, dia tidak enak mendengar kekurangan ibu Eun Sang disebut-sebut.
Mau tidak mau, Eun Sang menyapa dan
mengucapkan salam pada Kim Tan. Sepertinya malam ini Eun Sang banyak terkejut,
karena lagi-lagi Eun Sang dikagetkan dengan perkataan Kim Tan yang mengaku pada
ibunya bahwa dia sering melihat Eun Sang. Nyonya Han juga terkejut, beberapa
pertanyaan langsung meluncur dari mulutnya “benarkah? Kau sering melihatnya?
Dimana? Apa dirumah?” (pantesan tadi Eun Sang diinterogasi, ternyata Kim Tan
sama kaya ibunya, heheheh). Raut muka Eun Sang terlihat cemas, jangan-jangan
Kim Tan akan menceritakan kejadian tadi ditaman, bisa-bisa Eun Sang langsung
diusir karena nyonya Han sudah minta Eun Sang agar tidak sering terlihat
berkeliaran dirumah. Tapi Kim Tan tidak mungkin membiarkan Eun Sang dimarahi
ibunya, Kim Tan menjawab, dia melihat Eun Sang disekolah. Tan juga bilang “aku
sempat bertanya-tanya, siapa orang yang dandanannya aneh itu, ternyata itu kau,
senang bertemu dengan mu, lain kali kita bertemu lagi”. Nyonya Han komentar,
sepertinya Tan tidak perlu bertemu dengan Eun Sang lagi, kemudan dia bertanya
pada Eun Sang, apa Eun Sang pernah melihat Tan disekolah. Eun Sang menggeleng.
Nyonya Han heran karena dia merasa Kim Tan adalah orang yang akan menarik perhatian,
meskipun Eun Sang mencoba untuk tidak tertarik. Kim Tan langsung menyambar
uacapan ibunya itu “yeah, benarkan? Dia memang orang yang aneh” (hahaha, ibu
anak ini sama narsisnya). Kim Tan melirik pada Eun Sang dan langsung pamit
pergi pada ibunya, tak peduli pada Eun Sang yang mendelik padanya.
Eun Sang juga pamit pada nyonya Han, tapi nyonya Han
berbisik pada Eun Sang
Nyonya Han :”apa kau melihat wajahnya yang tampan?”
Eun Sang :”maaf?”
Nyonya Han :”sekarang kau sudah tau wajahnya, jadi kau harus
mengawasinya, bisakah kau melaporkannya padaku tentang apa yang dia lakukan
disekolah?”
Eun Sang :”melaporkan?”
Nyonya Han :”kenapa? Setelah kau dibiayai masuk sekolah itu
kau tidak mau menuruti perintahku?”
Eun Sang :”tidak”
Nyonya Han meminta Eun Sang memata-matai Tan, tapi bukan
berarti Eun Sang harus berteman dengannya. Nyonya Han juga mengingatkan Eun
Sang untuk tidak bersikap mengenal Kim Tan hanya karena Eun Sang dan Tan
tinggal dirumah dan bersekolah ditempat yang sama, seperti saat ini saja,
keduanya tinggal dirumah yang sama tetapi berada ditempat yang berbeda. Bahkan
disekolahpun, udara yang keduanya hirup haruslah berbeda (wuiihhh…). Tak hanya
sampai disitu, nyonya Han meminta Eun Sang untuk tidak memanggil putranya itu
dengan “Tan” saja, walaupun usia mereka sama. Eun Sang mengerti dan berjanji
akan memanggil Kim Tan dengan sebutan tuan muda. Nyonya Han memuji kepintaran
Eun Sang. Tanpa mereka ketahui, ternyata Kim Tan belum naik kekamarnya, dia
menguping semua ucapan ibunya tadi dari balik pintu, terlihat jelas kalau Kim
Tan tidak menyukai apa yang dia dengar barusan.
Eun Sang masuk kekamarnya dengan lesu. Tapi kesedihannya itu
hilang saat melihat baju seragam yang tergantung dikamarnya. Eun Sang tak
percaya, darimana ibunya bisa mendapatkan seragam itu, ibu bilang tentu saja
dia membelinya. Eun Sang kaget, bagaimana bisa ibu membeli seragam yang
harganya hampir satu juta won itu. Ibu memegang lembut tangan Eun Sang, dia
meminta EUn Sang untuk tidak khawatir soal itu. Ibunya akan selalu berusaha, ibu
hanya ingin Eun Sang terlihat cantik dengan memakai seragam itu. Eun Sang
terharu, matanya berkaca-kaca, dia bergurau bahwa dia selalu kelihatan cantik
memakai baju apapun. Eun Sang berterimakasih pada ibunya, dia sangat menyukai
seragam itu. Eun Sang tak henti-hentinya tersenyum dan memandangi seragam itu,
ibu juga senang melihat kebahagiaan putrinya.
Berbeda dengan Eun Sang yang bahagia dengan kasih sayang
ibunya, Yoo Ra Hael malah kebalikannya. Dia terlihat tak suka saat ibunya
memberi kabar bahwa akan diadakan pengambilan foto keluarga. Itu berarti
dirinya akan berada dalam satu frame bersama Young Do sebagai kakak adik.
Presdir Lee bilang kalau foto itu nantinya akan dipajang saat pesta pertunangan
mereka, juga akan dicantumkan dalam kartu undangan. Ra Hael berbicara dengan
nada tinggi, dia tidak percaya dengan apa yang ibunya bicarakan. Presdir Lee
meminta putrinya itu untuk merendahkan suaranya karena mereka sedang berada
ditempat kerja orang lain. Ra Hael bertanya, apa dengan berfoto bersama mereka akan
benar-benar menjadi keluarga. Presdir Lee menyebut Ra Hael seperti anak umur 3
tahun yang sedang merengek, ra Hael membalas kalau sejak usia tiga tahun,
ibunya sudah tidak bisa mengatur hidupnya lagi, dia juga menegaskan kalau dia
tidak akan melakukan pemotretan itu. Ra Hael pergi meninggalkan ibunya yang
berteriak memanggilnya untuk pulang bersama.
Ra Hael menemui Young Do yang baru selesai latihan Judo. Ra
Hael membicarakan soal pemotretan untuk foto keluarga. Ra Hael yakin, Young Do
juga tidak menginginkannya. Bahkan Ra Hael meminta Young Do mencari cara untuk
membatalkan pertunangan kedua orang tua mereka. young Do bertanya apa ra Hael
mau kalau mereka berdua pacaran. Ra hael kesal, dia bilang kalau dia tidak
ingin menghancurkan pertunangannya. Young Do akhirnya mengusulkan agar membatalkan
acara pemotretan saja, tapi dia meminta imbalan yaitu, Ra Hael harus
mengabulkan apapun yang diminta Young Do. Ra Hael tertarik dengan tawaran young
Do.
Pagi-pagi buta Kim Tan sudah siap berangkat sekolah. Dia
berjalan mondar-mandir didepan pagar rumah sambil mengeluhkan udara yang
dingin. Tak lama kemudian Eun Sang keluar rumah, dia heran kenapa pagi-pagi
begini Tan berada disini. Kim Tan mengomel, pantas saja dia tidak pernah
melihat Eun Sang berangkat sekolah pada pagi hari, Kim Tan selalu
bertanya-tanya jam berapa Eun Sang berangkat, apa Eun Sang sengaja menghindarinya
dengan berangkat subuh seperti ini, bahkan supirnya pun belum datang. Eun Sang
menambahkan, kalau dia bukan hanya menghindari Kim Tan saja, kemudian Eun Sang
pamit berangkat duluan. Tapi Kim Tan menarik tangan Eun Sang dan menyeretnya
menuju taxi yang sudah dipesan Kim Tan dan menunggu mereka, Kim Tan bilang “apa
kau pikir aku berangkat lebih awal untuk melihat mu berangkat sekolah? Jangan
coba-coba melawanku”. Eun Sang berusaha melepaskan tangannya, tapi Kim Tan
menunjuk kea rah CCTV. Hehehe… kejadiannya jadi mirip waktu Eun Sang menarik
Kim Tan dari depan rumah itu karena takut terekam CCTV (episode 5). Tan
mendorong EUn Sang masuk mobil dan meminta supir taksi untuk mengantar mereka
ke Empire School.
Dalam perjalanan kesekolah, Tan mengoceh :”murid-murid
menyukai Kim Tan karena dia tampan. Kim Tan belajar dengan baik karena dia
tampan. Kim Tan …..” Eun Sang memotong perkataan Kim Tan.
Eun Sang :”apa yang kau lakukan?”
Kim Tan :”itu adalah kata-kata yang harus kau laporkan pada
ibuku, aku mendengar semuanya kemarin”
Eun Sang :”jadi kau menyuruhku untuk berbohong?”
Kim Tan :”memang bagian mana yang bohong?” (qiqiqiq… bener
ga ada bagian yang bohong kalau soal Kim Tan tampan, hahaha)
Eun Sang :”sudahlah”
Kim Tan bilang, ketika ibunya memerintahkan
untuk melaporkan tentang dia, Eun Sang langsung bilang “ya, nyonya”. Eun Sang
beralasan, itu karena kata “tidak mau” adalah kata yang tidak bisa dia ucapkan
saat dirumah Kim Tan. Kim Tan menyindir “jadi karena itu, aku selalu mendengar
kata “tidak” dan “sudahlah” dari mu setiap waktu, huh?”. Eun Sang tersenyum,
dia sendiri tidak meyadari selalu melakukan hal itu. Kim Tan menoleh pada Eun
Sang yang tersenyum.
Kim Tan bertanya mengenai alasan Eun Sang yang datang
kesekolah pagi-pagi sekali dan apa yang sebenarnya Eun Sang hindari. Eun Sang
langsung teringat dengan murid-murid disekolahnya yang selalu datang dengan
mobil mewah dan diantar supir, tidak seperti dirinya. Dia pun menjawab kalau
dia menghindari kendaraan, kemudian Eun Sang meminta supir taksi untuk berhenti
tapi Kim Tan menyuruh supir itu melakukan hal yang sebaliknya. Eun Sang
mengingatkan Tan bahwa mereka tidak oleh terlihat keluar dari taksi bersama. Kim
Tan bilang kalau disekolah pasti belum ada yang datang, dia meminta Eun Sang
untuk kesekolah bersama hari ini karena besok dia tidak akan lagi datang
kesekolah pagi-pagi begini, bahkan jika Eun Sang memintanya. Eun Sang mau
protes, tapi Kim Tan menunjuk seolah ada sesuatu yang terjadi dijalanan. Eun
Sang langsung mengalihkan pandangannya kearah yang ditunjuk Kim Tan, tapi
ternyata itu hanya akal-akalan Tan saja, karena sedetik kemudian Kim Tan
tiba-tiba menyandarkan kepalanya dibahu Eun Sang. Eun Sang langsung mematung.
Tan memejamkan matanya, dia berkata kalau dia mengantuk, dia bangun pagi-pagi
sekali karena Eun Sang. Eun Sang menanyakn sikap Tan yang menyandarkan
kepalanya. Tan meminta sekali lagi agar mereka berdua bisa turun bersama-sama.
Eun Sang menyerah, speechless. Tan yang katanya ngantuk itu, menambahkan pujian
“seragam ini cocok untuk mu”. Eun Sang perlahan menyunggingkan senyumnya.
Mereka pun menikmati sisa perjalanan menuju sekolah.
Mereka berdua sampai disekolah. Saat mereka melewati berjalan dihalaman sekolah, Eun Sang berjalan didepan Kim Tan. Eun Sang merasa salah tingkah karena dia tau Kim Tan memandanginya terus. Tan juga tak henti tersenyum, dia terlihat menikmati kebersamaan mereka.
Tapi lama-lama wajah Kim Tan terlihat cemas saat melihat kearah leher belakang Eun sang yang tidak tertutupi rambut karena Eun Sang menguncir rambutnya. Kim Tan kemudian berjalan lebih cepat dan mendekati Eun Sang. Setelah tepat berada dibelakang Eun Sang, tanpa diduga, Tan langsung menarik ikat rambut Eun Sang, yang langsung membuat rambut Eun Sang tergerai. Eun Sang kaget dan langsung berbalik, dia tidak mengerti apa yang sedang Kim Tan lakukan. Dengan wajah serius, Tan meminta Eun Sang agar tak mengikat rambutnya saat disekolah.
Eun Sang meminta ikat rambutnya, tapi Tan malah mengacak-acak rambut Eun Sang dengan gemas. Kim Tan bilang kalau Eun Sang harus menutupi wajahnya agar terlihat cantik. Setelah wajah Eun Sang tertutup rambut, Tan Nampak puas, dia menyuruh Eun Sang untuk berpenampilan begini saja.
Eun Sang marah, dia menyuruh Kim Tan agar tidak melakukan itu. Eun Sang khawatir kalau ada yang melihat mereka. Kim Tan bilang siapa yang akan datang kesekolah dijam seperti ini. Ooopppss.. siapa bilang tidak ada yang datang kesekolah pada jam seperti ini. Buktinya tiba-tiba saja ada yang memanggil Kim Tan. Eun Sang dan Kim Tan menoleh ke arah datangnya suara, ternyata itu Myung Soo. Dia sedang menyemprotkan parfum ke bajunya (ehh gaya rambutnya…). Dia menyapa Eun Sang dengan memanggil si orang kaya baru.
Myung Soo heran bagaiman bisa mereka berdua datang bersama. Kim Tan menarik Eun Sang agar berada didekatnya. Tan bertanya apa yang Myung Soo lakukan jam segini disekolah, Tan menebak kalau Myung Soo pergi kesekolah langsung dari klub malam. Myung soo tersenyum dan membenarkan ucapan Kim Tan, dia tidak mau ibunya tau kalau dia diluar sepanjang malam.
Myung Soo mengajak mereka masuk kegedung sekolah, tapi Eun Sang kaget melihat ada garis gambar tubuh dilantai yang Myung Soo injak. Gambar tubuh itu seperti gambar yang sering digambar polisi pada peristiwa pembunuhan. Myung Soo melihatnya dan menenangkan Eun Sang kalau itu hanya gambar biasa saja, seseorang sering menggambarnya. Sudah sering dihapus, tapi selalu saja ada yang menggambar lagi. Myung Soo mengira Joon Young yang menggambarnya sebagai bentuk protes.
Tiba-tiba Myung Soo seperti teringat sesuatu, dia memandang Eun Sang, dia bilang dia seperti familiar melihat wajah Eun Sang apalagi disaat jam-jam seperti ini. Myung Soo belum ingat kalau dia pernah melihat Eun Sang pagi-pagi seperti ini dirumah Tan beberapa waktu lalu. Eun Sang bingung dengan pernyataan Myung Soo barusan. Kim Tan langsung membela Eun Sang dengan mengatakan kalau Eun Sang tidak pernah pergi ke club.
Myung Soo tanya, bagaimana Tan bisa tau. Tan beralasan kalau
club juga punya standar tersendiri, dengan kata lain Tan menyatakan bahwa
penampilan Eun Sang tidak layak untuk masuk club, xixixi. Tan berjalan
meninggalkan Eun Sang yang kesal karena dianggap Tan penampilannya tidak masuk
standar untuk masuk club. Sementara Myung Soo memperhatikan wajah Eun Sang dan
dia merasa Eun Sang tidak begitu jelek. Tentu saja Eun Sang merasa terganggu
dengan dua pria itu yang terang-terangan membicarakan dirinya.
Teman nyonya Han yang dulu pernah memberikan saran soal
detektif untuk memata-matai nyonya Jung, main kerumah Tan. Mereka berdua
berbicara dengan dialek dan aksen daerah yang kental. Teman nyonya Han yang
ternyata ibunya Ye Sol itu terkagum-kagum dengan rumah nyonya Han yang besar
dan mewah, dia merasa ini bukan rumah melainkan istana. Walaupun nyonya Han
seorang istri simpanan tapi jika hidup seperti ini, menurutnya, semua itu
sebanding. Nyonya Han menegaskan kalau sekarang ini dia sudah menjadi wanita
pemilik rumah ini, kemudian dia mengajak temannya itu untuk melihat-lihat rumahnya.
Ibu Ye Sol bertanya apa tidak apa-apa dia berkunjung kesini, bagaimana jika
presdir Kim mengetahuinya. Nyonya Han bilang kalau suaminya itu sedang tidak
dirumah, lagipula dia sekarang lebih percaya diri karena Tan sudah kembali jadi
nyonya Han merasa saat ini adalah kesempatan untuk dirinya.
Ibu Ye Sol mendapatkan SMS yang memberitaukannya tentang pertemuan
orang tua murid, dia tampak enggan menghadirinya. Berbeda dengan nyonya Han
yang tampak iri karena dirinya tidak pernah kesekolah sebagai ibu Tan. ibu Ye Sol
malah bilang pergi ke pertemuan itu hanya akan membuat lelah. Para ibu yang
datang pasti pamer barang-barang bermerk
yang mereka kenakan dari ujung kepala
sampai ujung kaki. Ibu Ye Sol juga memperagakan bagaimana ibu-ibu itu memamerkan
tas sambil membicarakan sambil membicarakan apa bisnis suami mereka. Nyonya Han
menanyakan apa yang ibu Ye Sol bilang pada mereka soal bisnisnya. Ibu Ye Sol
Han bilang kalau dirinya punya bisnis air (alcohol). Nyonya Han kaget, apa itu
tidak berpengaruh buruk pada Ye Sol. Tapi ibu Ye Sol merasa tidak khawatir,
karena seperti yang mereka katakan kalau bisnis yang mereka pegang tidak menunjukan siapa mereka. Lagipula orang tua murid disekolah itu mengira orang
tua Ye Sol pengusaha air mineral, tidak ada yang tau kalau sebenarnya dia
adalah pemilik club/bar yang biasa dipanggil madam.
Ibu Ye Sol kemudian menanyakan soal penyelidikan yang
dilakukan pada nyonya Jung. Nyonya Han mengeluh karena dia tidak menemukan
sesuatu yang buruk yang dilakukan nyonya Jung. Nyonya Jung hanya pergi ke
pameran dan belanja. Bahkan bisa dibilang kalau nyonya Jung itu seperti seorang
biarawati. Ibu Ye Sol memberikan ide untuk mengubah target orang yang harus
diselidiki, dia mengusulkan Won, tapi nyonya Han megatakan kalau itu sama aja.
Ibaratnya, kalau nyoya Jung saja seperti biarawati, maka Won seperti pendeta.
Saat nyonya Han dan ibu Ye Sol masih serius mengobrol,
tiba-tiba mereka berteriak kaget “OH MY GOD!!!”. Mereka berdua dikejutkan
dengan kehadiran Ibu Eun Sang yang tiba-tiba. Ibu Eun Sang sedang mengepel.
Sebenarnya ibu Eun Sang sudah ada sejak tadi, mungkin karena ibu Eun Sang tak
bisa bicara jadi dia tidak berisik. Nyonya Han bertanya, apa ibu Eun Sang
mendengar apa yang mereka bicarakan tadi. Dengan polos ibu Eun Sang mengangguk
lalu berjalan pergi. Ibu Ye Sol langsung bertanya, apa itu pelayan yang nyonya
Han pernah ceritakan. Nyonya Han tak menjawab, dia tampak serius, tepatnya
menakutan karena dia mengajak ibu Ye Sol untuk mengubur ibu Eun Sang, hehehe. Ibu
Ye Sol berkomentar bahwa sifat asli nyonya Han keluar (heuheuheu..), dia juga
bertanya apa ibu Eun Sang itu benar-benar bisu. nyonya Han jadi bertambah
panic
Dan untuk membuktikan
apakah ibu Eun Sang memang bisu, nyonya Han pergi kedapur dengan mengendap-endap.
Dia bermaksud untuk mengagetkan ibu Eun Sang. Akan tetapi yang terkaget-kaget
malah nyonya Han sendiri, karena sebelum sempat mengagetkan ibu Eun Sang, ibu
Eun Sang tiba-tiba bebalik. Dan itu membuat nyonya Han yang sudah pasang
kuda-kuda untuk mengagetkan ibu Eun Sang, LOL.
Nyonya Han kesal, bagaiman ibu
Eun Sang bisa tau kehadirannya. Ibu Eun Sang menunjuk ke lemari es, ternyata
bayangan nyonya Han terlihat disitu, hahahah. Akhirnya tampak basa-basi lagi
nyonya Han menanyakan, apa benar ibu Eun Sang ini bisu. ibu Eun Sang mengagguk.
Nyonya Han bertanya, sejak kapan ibu Eun Sang tidak bisa
bicara. Ibu Eun Sang hendak menuliskan jawabannya tapi nyonya Han bilang
sudahlah, dia berbalik hendak pergi tapi sedetik kemudian dia coba mengagetkan
ibu Eun Sang lagi namun tidak berhasil karena ibu Eun Sang malah menatap heran
dengan kelakuan majikannya ini, nyonya Han jadi malu dia pun berjalan pergi.
Ibu Eun Sang menatap kepergian nyonya Han dan dia sempat melihat lagi
tulisannya yang hendak ditunjukan pada nyonya Han tadi “sejak umur 3 tahun,
setelah demam tinggi”.
Kalau baru saja ibu Eun Sang melihat tulisan pada notesnya tentang kebisuannya, Eun Sang pun tak jauh berbeda. Dia memberikan CV nya kepada Hyo Sin. Dalam CVnya itu, Eun Sang menuliskan kelebihan yang dia miliki, yaitu bisa berbahasa isyarat. Hyo Sin mengatakan kalau itu adalah bakat yang unik karena biasanya, murid-murid yang lain menuliskan keahlian bisa berbahasa dan sebagainya. Eun Sang langsung mengatakan itulah sebabanya Hyo Sin harus memilihnya, dengan semangat Eun Sang hendak mendemonstrasikan kemampuannya itu tapi Hyo Sin memotongnya lebih dulu dengan mengatakan kalau Eun Sang gagal. Tentu saja Eun Sang bingung. Hyo Sin menjelaskan, bukankah alasan Eun Sang bergabung itu karena dia ingin mendapatkan uang untuk membeli seragam, sekarang Eun Sang sudah memakai seragam dan Hyo Sin menebak kalau Eun Sang sudah menjual kembali tasnya untuk membeli seragam itu. Eun Sang mengaku kalau Eun Sang memang berbohong soal tas itu. Tapi Hyo Sin tetap saja tidak terima. Eun Sang terlihat kecewa. Hyo Sin mengizinkan Eun Sang untuk mengatakan sesuatu sebelum wawancara ini berakhir. Eun Sang kemudian mengeluarkan kemampuannya berbahasa isyarat, dengan wajah serius dia bilang “kumohon, pilihlah aku. Jika tidak aku akan membalas dendam padamu”.
Hyo Sin menanyakan artinya. Eun Sang langsung tersenyum dan
menjelaskan kalau artinya adalah “kumohon pilhlah akuu”. Hyo Sin tidak percaya
kalau artinya hanya itu saja, karena tadi dia melihat Eun Sang
mengisyaratkannya lebih lama, jadi tidak mungkin kalau artinya hanya sesingkat
itu. Eun Sang jadi salah tingkah, tapi perhatian mereka teralihkan dengan
kedatangan Bo Na. saat Bo Na tau kalau Eun Sang yang sedang diwawancara, dia
langsung meminta Hyo Sin untuk tidak memilih Eun Sang. Hyo Sin menanyakan
alasannya. Bo Na bilang itu karena Eun Sang adalah BFF kekasih nya a.k.a Chan
Young’s Best Female Friend (wkwkkk..). Bo Na mengungkapkan kecemburuannya, dia
merasa tidak masuk akal kalau ada laki-laki dan perempuan yang benar-benar
berteman (laahh alasan dia ga memilih Eun Sang untuk bergabung di tim
broadcasting lebih ga masuk akal lagi). Sesaat kemudian, ada seorang siswi masuk
yang akan diwawancara oleh Hyo Sin. Kelihatanya Bo Na lebih membenci anak itu
dibanding Eun Sang, jadi Bo Na langsung berteriak kalau Eun Sang lulus dan
mengajak Hyo Sin untuk memilih Eun Sang. Bo Na kemudian mengucapkan selamat
kepada Eun Sang yang telah bergabung dengan tim broadcasting sebagai the next program
director yang beruntung. Eun Sang dan Hyo Sin terbengong-bengong, tapi sedetik
kemudian dia tersenyum geli.
Eun Sang berjalan dijembatan halaman sekolah, dia masih tampak gembira karena lamarannya diterima. Sambil berjalan Eun Sang mengikat rambutnya. Dia tidak menyadari kalau Kim Tan berjalan dibelakangnya.
Baru saja rambutnya selesai dikuncir, Kim Tan langsung menarik dan mengambil ikat rambut Eun Sang. Eun Sang berteriak “hey!!” tapi Kim Tan berjalan begitu saja melewati Eun Sang, dia tersenyum meninggalkan Eun Sang yang hanya bisa menghela nafas.
.Eun Sang berjalan dijembatan halaman sekolah, dia masih tampak gembira karena lamarannya diterima. Sambil berjalan Eun Sang mengikat rambutnya. Dia tidak menyadari kalau Kim Tan berjalan dibelakangnya.
Baru saja rambutnya selesai dikuncir, Kim Tan langsung menarik dan mengambil ikat rambut Eun Sang. Eun Sang berteriak “hey!!” tapi Kim Tan berjalan begitu saja melewati Eun Sang, dia tersenyum meninggalkan Eun Sang yang hanya bisa menghela nafas.


Saat Eun Sang menoleh kesamping, dia baru tahu kalau Young Do melihat keakraban Eun Sang dan Kim Tan tadi. Eun Sang jadi cemas, karena Young Do memandangnya dengan tatapan tidak suka.
Bo Na dan Chan Young sedang berada diperpustakaan. Mereka
membicarakan Eun Sang yang baru saja diterima di tim broadcast sekolah. Bo Na
tidak mengaku bahwa sebenarnya dialah yang membuat Eun Sang diterima, dia malah
bilang Hyo Sin lah yang memilih. Bo Na
menyuapi Chan Young makanan.
Chan Young :” apa kau diet lagi?”
Bo Na :” tidak, aku memakan ini untuk otak ku, karena
sebentar lagi akan ujian”
Sambil mengacak-acak rambut Bo Na dengan gemas, Chan Young
tersenyum dan memuji Bo Na kalau Bo Na ini “gamtan” yang artinya luar biasa.
Tapi Bo Na salah dengar, dia mengira Chan Young menyebutkan Kim Tan bukan
gamtan, jadi dia bertanya “Kim Tan apa yang ada pada diriku?”. Chan Young
sedikit terganggu, dia tersenyum dan balik bertanya pada Bo Na “apa duniamu
penuh dengan Kim Tan sehingga saat aku bilang gamtan jadi terdengar Kim Tan?”.
Bo Na cemberut, dia membantah karena dia pacaran sebentar dengan Kim Tan dan
itu pun saat masih kecil. Masih dengan
senyumnya, Chan Young bertanya lagi apa Bo Na masih belum bisa melupakan Kim
Tan.
Bo Na :”apa yang kau katakan? Aku dan Kim Tan hanya pernah
berpegangan tangan, tidak lebih”
Chan Young menggoda Bo Na :”benarkah?”
Bo Na mengangkat tangannya :”aku bersumpah, tapi..apa Kim
Tan yang memberitaumu bahwa kami pernah berkencan?”
Chan young :”bukan, Yoo Ra Hael yang meberitauku. Tapi, aku
baru tau kalau kau pernah berpegangan tangan dengannya, dan itu sangat
menggangguku”
Bo Na membela diri kalau pegangan tangannya juga tidak
sperti yang Chan Young bayangkan dan Bo Na baru sadar kalau tadi Chan Young menyebutkan
Yoo Ra Hael yang memberitau soal hubungannya dengan Kim Tan dulu. Chan Young
menjelaskan kalau saat dirinya di Amerika, Ra hael mengenalkan Chan Young pada
Kim Tan sebagai pacar Lee Bo Na dan menyebutkan Kim Tan sebagai mantan pacar
Lee Bo Na. Bo Na jadi marah pada Ra Hael, saking kesalnya dia lepas control
dengan memaki ra Hael sebagai crazy bi**h. tapi dia langsung menutup mulutnya
dan meminta maaf pada Chan Young karena dia tidak sengaja mengucapkan kata-kata
tidak sopan seperti itu.
Chan Young beralih ke pembicaraan lain, dia meminta Bo Na
untuk tidak memberitaukan kepada murid lain soal Eun Sang yang mendapatkan
beasiswa.
Bo Na :”jang
bercanda, untuk apa aku elakukan itu?”
Chan Young mendekatkan wajahnya pada Bo Na :”karena aku
percaya padamu”
Bo Na :”aku tidak mau melakukan itu, jadi jangan percaya
padaku”
Bo Na bangkit dari duduknya, dia bilang kalau masa lalu
adalah masa lalu dan dia tidak menyukai Cha Eun Sang, kemudian dia pamit pergi.
Chan Young menghela nafas.
Kim Tan sedang melihat-lihat foto yang ada di studio Myung
Soo, dia memandang fotonya yang sedang bersama Young Do. Kemudian Chan Young
datang dan menanyakan dimana Myung Soo. Masih memandangi foto, Kim Tan menjawab
kalau Myung Soo sedang pergi menemui ibunya.
Chan Young :”sedang apa kau disini?”
Kim Tan :”mengenang masa lalu”
Kim Tan lalu berbalik mengahadap Chan Young, lalu dia
bertanya sudah berapa lama Chan Young berpacaran dengan Lee Bo Na. chan Young
menjawab sudah satu setengah tahun, dia juga bertanya sudah sampai tahap apa
hubungan Kim Tan dan Eun Sang. Tan mengaku kalau sebentar lagi dia akan
menyatakan perasaannya pada Eun Sang.
Kim Tan :”ketika kau tumbuh bersama dengan Eun Sang sebagai
teman selama hampir separuh hidupmu, apa tidak ada yang terjadi diantara kalian
berdua?”
Chan Young :”apa maksudmu>”
Kim Tan :”aku bertanya tentang perasaanmu pada Eun Sang, apa
kau pernah menyukainya?”
Chan Young :”kalau iya, memang kenapa?”
Kim Tan menghela nafas :”tentu saja, hal seperti itu pasti
terjadi. Kapan itu terjadi (menyukai Eun Sang)?”
Chan Young :”mungkin saat aku berusia 9 tahun? Saat itu Eun
Sang lebih tinggi dariku, jadi dia mengalahkan anak-anak yang menjahatiku. Dia
terlihat mempesona dan hatiku jadi berdebar-debar”
Kim Tan menatap penuh curiga :”apa benar seperti itu?”
Chan Young :”kenapa kau memegang tangan Bo Na ku??”
Kim Tan :”karena saat itu sedang dingin”
Chan Young juga tak percaya :”hanya itu?”
Kim Tan nyengir, lalu mengambil foto Bo Na dan berkata kalau
Bo Na dulu juga lebih kuat darinya. Kim Tan pamit pergi meninggalkan Chan Young
yang kemudian memandangi foto Kim Tan dan Young Do saat masih remaja. Wuihh dua
orang ini saling cemburu ternyata, hehehe.
Malamnya Won datang kerumah, nyonya Han yang baru keluar
dari dapur terkejut melihatnya. Dia cepat-cepat menyembunyikan gelas
anggurdibelakang punggungnya. Nyonya Han bertanya apa yang membuat Won datang
kerumah, apa Won akan tinggal disni lagi. Won malah menyindir, sepertinya nyonya
Han memang mengharapkan Won tidak disini, lalu dia pergi meninggalkan nyonya
Han yang berteriak-teriak kesal, dia bilang kalau dia sebenarnya senang bertemu
dengan Won.
Won menemui ayahnya, dia bilang kalau untuk sementara ini
dia akan pindah dan tinggal ditempat lain. Won datang kerumah untuk mengabarkan
hal ini agar ayahnya tidak merasa khawatir. Presdir Kim heran, bukankah selama
ini Won memang sudah tinggal ditempat lain. Won menjawab, dulu dia merasa masih
punya tempat untuk kembali, tapi sekarang dia tidak punya tempat lagi untuk
pulang. Presdir Kim berkata kalau tadinya dia pikir Won akan menyelesaikan
urusan ini dengan cara yang lebih cerdas dan baik. Won menyindir kalau
perbuatan ayahnya yang membawa Tan kekantor juga bukan cara yang cerdas dan
baik. Presdir Kim membela Tan yang masih berusia 18 tahun, Won tak mau kalah,
dia berkata bahwa saat ibunya meninggal, usianya pun baru 6 tahun, dan saat dia
berusia 12 tahun, seolah satu ibu tiri saja tidak cukup, dia harus menerima
kehadiran ibu tiri lagi dengan adik tirinya juga. Won menyadari tindakannya ini
akan beresiko. Tapi dia juga akan mendapatkan sesuatu, karena tindakannya ini
akan membuat seseorang terluka dan luka orang itu menjadi hiburan tersendiri
baginya. Presdir Kim menanggapinya dengan bertanya apa Won tau dia aka
kehilangan apa won menjawab dia tidak tahu, tapi kalaupun dia harus kehilangan,
dia akan merelakannya. Won pamit, dia membungkuk dan berjalan pergi. Presdir
Kim tertegun.
Won pergi kekamarnya,
dia sedang membereskan pakaiannya saat ada yang mengetuk pintu kamar. Won menoleh,
ternyata kim Tan (tumben ketok pintunya sebelum masuk, biasanya kan masuk dulu
baru ketuk pintu. Kayanya Cuma sama Won aja dia begini, hehehe). Seperti anak
kecil, Tan langsung menghambur dan tersenyum sumringah melihat Won. Dia menyapa
“hyung”. Won memalingkan mukanya saat tau siapa yang datang.
Tan bertanya apa
kakaknya itu akan kembali kerumah. Sayang sekali, keramahan Tan harus dibalas
dengan kesinisan Won yang bilang kalau Tan dan ibunya sama saja, apa hanya
kepindahan Won yang selalu membuat mereka tertarik. Senyum Tan langsung
menghilang. Apalagi Won juga mengusir Tan dari kamarnya. Tan berusaha membujuk
Won, antara dia dan kakaknya, walaupun saling membenci atau tidak, tidak
bisakah mereka tinggal bersama. Won berkomentar, hanya keluarga yang
sesungguhnyalah yang bisa melakukan itu. Tan bertanya apa Won merasa nyaman
dengan semua ini. Won mengaku kalau dia tak nyaman dengan kondisi seperti ini,
tapi mengetahui kalau Tan juga tidak nyaman dengan ini semua, bagi Won, itu
saja sudah cukup. Pengakuan kakaknya itu membuat Tan sedih.
Won sudah memasukan semua barangnya kedalam koper, dia
meminta Tan untuk minggir karena dia akan keluar kamar. Tan menghalangi
kakaknya, Won meminta Tan lagi untuk minggir. Tan masih bersikeras, dia
bertanya kenapa Won bisa bertindak sejauh ini. Bagaimana bisa Won meninggalkan
rumah hanya karena Tan kembali. Won beralasan karena Tan selalu mengikuti
dirinya. Tan tidak mengerti. Won menjelaskan, Tan datang kehotel tempat dia
menginap, Tan juga datang kekantornya, jika Tan terus mengikutinya seperti anak
berumur tujuh tahun, maka tidak ada tempat lagi bagi Won untuk bersembunyi. Dan
kenapa Won bisa bertindak sejauh ini, itu karena Tan tidak pernah merasa kalau
dia telah mengambil posisi Won. Won bertanya, apa sekarang Won lah yang harus
pindah ke Amerika dan kapan Tan akan beranjak dewasa. Won juga meminta Tan agar
cepat tumbuh karena dia tidak mau bersaing dengan anak SMU. Won kemudian pergi
meniggalkan Tan yang tertegun sendiri dikamar.
Won pergi kegudang anggur, dia mengambil beberapa botol
anggur buatan ibunya yang diberi nama Won juga. Ternyata Tan belum menyerah,
dia mengikuti Won ke gudang anggur. Dan lagi-lagi Won mengabaikannya. Tan
meminta maaf pada Won karena telah datang kehotel dan kantornya. Tan juga
meminta maaf atas kepulangannya ke Korea. Tan mengakui itu semua kesalahannya,
dia memohon agar kakaknya tetap tinggal dirumah. Karena Won tidak juga
menanggapinya, Tan memegang lengan Won. Won kaget dan langsung menatap tajam
pada Tan. Won menyuruh Tan untuk melepaskan tangannya. “beraninya kau melakukan
ini padaku” seru Won. Tan meninggikan suaranya “bahkan aku tidak diiizinkan
untuk memberanikan diri melakukan ini?”. Tan kemudian melembutkan suaranya, dia
menunduk.
Kim Tan :”aku tau aku keras kepala, tapi.. aku mengerti”
Kim Won :”mengerti? Apa kau mengejekku? Kau sudah berani
kembali kesini, tapi kau tidak punya keberanian untuk melawan ku? Memangnya kau
pikir kau siapa bisa sesombong ini?”
Tan langsung memeluk Won. Dia bilang dia tidak ingin
bertengkar dengan Won karena sudah pasti dia akan kalah. Tan tidak bisa
memenangkan pertarungan yang dia sendiri tidak pernah menginginkannya. Won
terpaku, sepertinya dia juga tersentuh tapi dia tetap tak bergeming.
Tan melepaskan pelukannya, dia hendak berbicara
lagi, tapi Won memotongnya “aku tidak tau kau menurun dari siapa, tapi kau
sangat berisik”. Won mengambil tasnya dan lagi-lagi pergi meninggalkan Tan.
Tan yang masih sedih, melamun ditaman rumahnya. Tak lama
kemudian Eun Sang pulang. Eun Sang tidak mengetahui keberadaan Kim Tan, jadi
saat Tan menyapanya, Eun Sang menjerit karena kaget. Eun Sang kemudian menyapa
Tan dengan bahasa formal. Dia membungkuk dan mengucapkan salam. Tan malah
bertanya, apa Eun Sang sedang menngodanya. Masih dengan bahasa formal, Eun Sang
menjawab kalau mungkin saja nyonya Han muncul, jadi dia mencoba bersikap yang
seharusnya. Eun Sang hendak masuk tapi Kim Tan menyuruhnya berhenti.
Eun Sang :”ada apa?”
Kim Tan :"kenapa kau tidak mengembalikan dream catcher
milliku? Bahkan kau juga tidak mengatakan terima kasih, aku adalah type orang
yang meminta pamrih atas apa yang telah aku lakukan, bawa dreamcatcher itu ke
gudang anggur sekarang, mengerti?”
Eun Sang cemberut, tapi mau tidak mau dia menuruti perintah
Kim Tan. saat Eun Sang masuk ke gudang anggur, Tan sedang memutar lagu kesukaan
Eun Sang yang sebelumnya pernah Eun Sang putar juga diruangan anggur ini. Eun
Sang menghampiri Kim Tan dan menyerahkan dreamcatcher sambil mengucapkan terima
kasih. Kim Tan bilang kalau dream catcher ini mempunyai kekuatan yang
mengejutkan. Tanpa dreamcatcher itu, Kim Tan akan segera mendapat mimpi buruk.
Eun Sang berkata kalau Tan pasti bohong, dia pun berbalik dan hendak pergi. Namun
Tan meminta Eun Sang untuk mendengarkan satu lagu saja bersamanya sebelum Eun
Sang pergi. Eun Sang menghentikan langkahnya dan berjalan mundur mendekati Kim
Tan.
Eun Sang :”aku akan duduk disini karena kau memilih lagu
yang bagus”
Kim Tan :”kau menyukai lagu ini? Kau pernah memutar lagu ini
sebelumnya”
Eun Sang :”ya, itu adalah lagu kesukaan orang yang aku
sayangi”
Mendengar kata orang yang Eun Sang saying, Tan langsung
menginterogasi :”apa kau pernah berpacaran? Kapan? Apa sebelum kau pergi ke
Amerika? Laki-laki seperti apa dia?”
Eun Sang :”aku tidak bilang kalau orang yang aku sayangi itu
laki-laki”
Kim Tan langsung sumringah :”oh, kau tidak berkata seperti
itu, jadi siapa dia?”
Eun Sang tersenyum :”kakak perempuanku”
Kim Tan :”ooohhh… apa kau masih ingin pergi ke Amerika?”
Eun Sang :”tak hanya ingin ke Amerika, selama itu bukan ke
Korea”
Kim Tan ::”jadi, apa yang kau rasakan setelah kembali ke
Korea?”
Eun Sang :”masih tetap sama, pergi untuk bekerja paruh waktu
setiap harii… namun pindah sekolah memberikan dampak bagi kehidupanku, meskipun
aku jadi terlihat malang karenanya”
Kim Tan :”jika kau membutuhkan bantuanku, katakan saja”
Eun Sang :”tidak apa-apa, dengan kau berpikir seperti itu
saja aku sudah merasa bersyukur”
Kim Tan :”siapa yang bilang kalau aku akan memberikan mu
bantuan?”
Eun Sang tersenyum, lalu dia bertanya bagaimana
rasanya dilahirkan sebagai putra dari Empire Group. Kim Tan mengungkapkan
perasaan sedihnya kalau dia tidak bisa memanggil ibunya dengan sebutan “ibu”,
dia juga tidak bisa memanggil kakaknya dengan sebutan “hyung”. Eun Sang merasa
kalau tuan mudanya itu memang ditakdirkan untuk hidup seperti itu. Mendengar
sindiran Eun Sang itu, Tan merasa kalau Eun Sang sentiment padanya.
Tan lalu bertanya, apa boleh dia menanyakan sesuatu. Eun
Sang tidak mengizinkannya. Tan protes, bagaimana bisa Eun Sang melarangnya,
sementara tadi dia sudah mendengarkan apa yang dirasakan Tan. Eun Sang
beralasan karena pertanyaan Kim Tan selalu berbahaya. Kemudian Eun Sang sudah
selesai menikmati lagu, dia pamit pergi dan menyuruh Tan tidur yang nyenyak.
Tan mengangkat dreamcatcernya, dan mengarahkan pada Eun Sang yang menaiki
tangga keluar, seolah Tan sedang menangkap Eun Sang dengan bulatan dreamcatcher
itu. Tan bergumam kecewa “bahkan bagian pertama lagu ini pun belum selesai”.
Eun Sang yang tadi menyuruh Tan untuk tidur nyenyak, tapi
dia sendiri malan melamun dikamarnya. Dia teringat kata-kata Kim Tan sewaktu di
Amerika dulu yang bertanya apa mungkin Tan menyukai Eun Sang. Eun Sang juga
ingat kata-kata Tan yang merindukan Eun Sang saat Eun Sang pertama kali tau
bahwa Tan adalah putra majikannya. Tan juga sama, dia melamun dan belum pergi
dari tempat duduknya digudang anggur.
Pagi hari disekolah, didepan kelas Eun Sang terlihat ramai.
Bo Na yang ingin tau berjalan menghampiri kerumunan itu. Didepan pintu kelas
ada anak buah Young Do yang melarang murid-murid masuk. Bo Na melongok kedalam
dan bertanya kenapa Young Do melarang mereka untuk masuk. Anak buah Young Do
itu tidak menjawab, dia malah menahan Bo Na untuk tidak masuk sekarang. Tapi Bo
Na tidak peduli dan menerobos masuk, dia terkejut saat tahu kalau Young Do
sedang menarik Eun Sang untuk duduk dihadapannya. Bo Na menegur Young Do, apa
Young Do telah menyewa seluruh sekolah ini, padahal sekolah ini pun Kim Tan
yang punya, memangnya siapa Young Do beraninya melarang murid-murid masuk
kelas. Young Do berkata dengan tenang
sambil memandang Eun Sang, kalau dia hanya penasaran dengan orang kaya baru.
Eun Sang menoleh pada Young Do yang memintanya untuk tidak gugup. Lalu Young Do
mengambil tas Eun Sang dan menghamburkan semua isinya. Eun Sang dan Bo Na
kaget, young Do merasa kedatangan Bo Na ada bagusnya juga, dia mengambil tas Bo
Na dan melakukan hal yang sama, mengeluarkan semua isi tas Bo Na. bo Na marah
“hey apa kau gila?”.
Young Do lalu
menyuruh Eun Sang untuk melihat yang ada dihadapannya. Jelas sekali kalau isi
dari tas Eun Sang dan Bo Na jauh berbeda. Tas Bo Na berisi dengan barang-barang
bagus dan bermerk, smentara isi tas Eun Sang hanya buku catatan dan
barang-barang yang terlihat murahan. Young Do bilang kalau Eun Sang terlihat
tidak pernah mengeluarkan uang. Young Do tanya pada Eun Sang”kau bukan orang
kaya baru kan?”. Eun Sang pucat, dia tidak bisa berkata apa-apa.
Young Do kemudian
mengalihkan pertanyaannya pada Bo Na “Lee Bo Na, apa benar dia orang kaya baru?
Aku dengar kau mengenal dia”. Bo Na juga terlihat gugup, tapi dia menjawab
kalau dia tidak tau. Bo Na merasa Young Do kekanak-kanakan, dia juga heran apa
pentingnya Young Do tau Eun Sang orang kaya baru atau bukan. Young Do merasa
hal ini penting, karena jika kelompok kesejahteraan social pura-pura menjadi
orang kaya baru,itu berarti seluruh murid disekolah telah menjadi korban
kebohongannya. Young Do menatap Eun Sang “benarkan?”.
Eun Sang yang sudah ketakutan mencoba menjaga suaranya agar
tidak gemetar “jika kau tidak berniat untuk meminta maaf atas apa yang baru
saja kau lakukan, bisakah kau minggir?”. Young Do menyeringai, dia mendekati
Eun Sang, lalu berkata dengan tajam “jika aku bertanya ‘siapa yang melindungimu
sehingga kau berani kepada kami’ apa itu terlalu kasar?”. Eun Sang benar-benar
bingung dan takut.
Untung saja, Chan Young masuk dan bertanya pa Bo Na apa yang
terjadi. Bo Na mengadukan perbuatan Young Do yang menurutnya sudah gila. Chan Young memandang Eun Sang, dia sadar apa
yang telah terjadi. Dia menegur Young Do baik-baik, dengan mengatakan kalau
perbuatan Young Do mulai menjengkelkan karena sudah mencegah murid lain masuk
kelas. Young Do menyampaikan keheranannya pada Eun Sang, kenapa banyak ksatria
yang berada dibelakang Eun Sang yang membuat Young Do ingin bersaing dengan
orang-orang itu. Young Do juga menanmbahkan kalau dia akan memulai persaingan
itu, kemudian Young Do berjalan keluar dan sempat menyenggol bahu Chan Young,
entah sengaja atau tidak.
Chan Young melirik sebal pada Young Do, setelah Young
Do keluar kelas, dia menanyakan apa Eun Sang dan Bo Na baik-baik saja, lalu
mengajak membereskan isi tas keduanya yang berserakan dilantai. Bo Na menatap
kesal pada Eun Sang dan mengatakan kalau semua hal yang mengesalkan ini adalah
gara-gara Eun Sang. Eun Sang hanya menunduk. Bo Na membereskan barang-barangnya
sementara Chan Young membereskan barang-barang Eun Sang. Eun Sang berjongkok
dan memunguti barang-barangnya juga. Sambil mengumpulkan isi tas Eun Sang, Chan
Young mengucapkan terima kasih pada Bo Na karena telah menjaga rahasia Eun Sang
didepan Young Do tadi. Bo Na yang cemberut sejak tadi memperlihatkan wajah
keruhnya pada Chan young, dia bilang dia sangat membenci Chan Young. Chan Young
hanya bisa menatap kekasihnya itu.
Eun Sang kemudian menyuruh Chan Young untuk
membantu Bo Na merapihkan tas nya, tapi Chan Young tetap memasukan
barang-barang Eun Sang ke tasnya. Bo Na mendelik, dan itu membuat Eun Sang
tidak enak. Bo Na pergi, Eun Sang menatap kesal pada Chan Young karena tidak
menurutinya. Chan Young jadi terlihat serba salah. Murid-murid mulai masuk
kelas dan tentu saja mereka membicarakan kejadian yang baru saja terjadi, Eun
Sang yang masih shock terlihat semakin menyedihkan.
Ye Sol si biang
gossip masuk ke kelasnya dengan memberitakan kejadian yang menghebohkan tadi
“hey, ada berita seru! Dikelas sebelah Choi Young Do mengobarak-abrik isi tas
orang kaya baru itu, dan berkata kalau anak itu benar-benar orang kaya baru,
maka…” belum selesai Ye Sol berkata, Kim Tan langsung memotong cerita Ye Sol
dengan bertanya kapan itu terjadi. Ye Sol bilang “baru saja”. Myung Soo juga
sedikit terkejut karena menurutnya beberapa hari ini sudah mulai tenang, tapi
sekarang mulai terjadi keributan lagi.
Tan langsung bangkit
dan hampir saja berlari keluar kelas jika gurunya tidak datang untuk memulai
pelajaran. Tan terpaksa kembali ketempat duduknya.
Selama pelajaran berlangsung, Tan kelihatan tidak tenang.
Dia berkali-kali melirik jam tangannya, dia berharap gurunya segera mengakhiri
kelas. Ra HAel yang memperhatikan Tan dari tadi awalnya terlihat kesal, namun
lama-lama wajahnya berubah jadi sedih.
Setelah pelajarnnya selesai, Tan tampak terburu-buru
menuruni tangga. Jelas, dia sedang mencari Young Do. Didekat loker, Young Do
sedang menunjukan surat tuntutan pada Joon Young atas pemukulan yang dilakukan
Joon Young padanya kemarin. Eun Sang yang berada disitu juga, melirik mereka
dengan muka yang masih ketakutan. Joon Young menunduk dihadapan Young Do, dia
meminta Young Do membatalkan tuntutannya. Tentu saja Young Do tidak mau. Ra
Hael yang baru datang hanya melihat dan tidak memperdulikan kejadian itu,
berbeda dengan Myung Soo dan Ye Sol yang memperhatikan apa yang akan dilakukan
Young Do.
Walaupun Joon Young sudah meminta maaf berkali-kali, Young
Do belum berniat membatalkan tuntutannya. Dia malah mendramatisir catatan yang
diberikan doter atas luka yang dia dapat dari pemukulan itu dan Young Do juga
menyuruh Joon Young mengeluarkan uang banyak untuk membayar pengacara. Joon
Young lalu bertanya apa yang bisa dia lakukan agar Young Do mau memaafkannya.
Young Do terlihat senang, sepertinya memang kata-kata itu yang dia tunggu,
kemudian dia menawarkan bagaimana kalau Joon Young berlutut dihadapannya,
mungkin Young Do bisa berubah pikiran. Joon Young menatap surat tuntutan yang
ada ditangannya. Walaupun dia enggan, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan
lagi, dia pun terpaksa berlutut dikaki Young Do.
Murid-murid yang menyaksikan
itu, terbeliak, ada yang iba, tapi ada juga yang melihat dengan tatapan
mengejek pada Joon Young. Diantaranya anak buah Young Do, sedangkan Young Do
tersenyum puas.
Tan muncul, dia yang sudah kesal karena perlakuan Young Do
pada Eun Sang sebelumnya, ditambah melihat Joon Young yang sedang berlutut, dia
terlihat semakin kesal. Eun Sang yang melihat Kim Tan melewatinya dan berjalan
ke arah Young Do, semakin khawatir.
Begitu juga dengan Ra Hael, Ye Sol dan Myung Soo.
Setelah berada didekat Joon Young, Kim Tan memintanya
berdiri. Joon Young tidak memperdulikan Kim Tan, dia merasa ini bukan urusan
Kim Tan. Tan mengulangi permintaannya agar Joon Young berdiri, tapi Joon Yoong
yang selama ini merasa terjajah berteriak, dia bilang agar Kim Tan jangan
bersikap seolah-olah Tan anak yang baik, itu menjijikan karena Tan tidak ada
bedanya dengan Young Do. Young Do yang mendengar itu tertawa lepas, dia memuji
Joon Young sebagai anak yang pintar karena masih ingat Kim Tan juga dulu
seorang bad boy. Tan menghela nafas.
Kim Tan :”mungkin… aku dulu pernah membully dirimu?”
Joon Young :”Choi Young Do, setidaknya dia ingat”
Tan terlihat menyesal, lagi-lagi dia menghela nafas, dia
menggigit bibirnya, lalu meminta maaf pada Joon Young, dan dia bilang kalau dia
juga akan membayarnya dengan ini. Tak disangka, yang dimaksud Tan membayar
dengan ini adalah memukul wajah Young Do. Semua yang melihat itu terpekik
kaget. Jika tidak ditahan oleh kedua temannya, mungkin Young Do sudah jatuhoung
Do sedikit terluka.
Tan kemudian
menantang Young Do : “cobalah untuk membuatku berlutut, karena aku, memukulmu
juga”
Young Do :”bisakah aku melakukannya?”
Kim Tan :”aku tidak sabar menunggunya”
Young Do :”bagaimana kau tau apa yang kupikirkan?”
Young Do melangkah mendekati Tan, sepertinya akan terjadi
perkelahian antara keduanya kalau saja tidak ada guru yang melihat dan
menanyakan siapa yang berkelahi. Tentu saja hal itu membuat murid-murid panic
dan membubarkan diri. Tapi tidak untuk Tan dan Young Do, mereka tetap dipanggil
kekantor kepala sekolah.
Diruang kepala sekolah, nyonya Jung menanyakan luka Young Do
dan menyyarankan untuk ke dokter. Tapi Young Do bilang kalau perkelahian sesama
teman itu biasa terjadi walaupun perasaannya sedikit terluka. Nyonyan Jung
meminta maaf, dia tahu kalau ayah Young Do pasti akan khawatir. y oung Do
menenangkan nyonya Jung, karena dia tidak akan mengajukan tuntutan hukum.nyonya
Jung menjelaskan maksudnya bahwa dia meminta maaf sebagai ibu Tan. mendengar
itu, Tan yang sedari tadi menunduk, memejamkan matanya. Mungkin dia merasa tak
nyaman, karena nyonya Jung bukan ibu yang sebenarnya. Nyonya Jung kemudian
memarahi Tan yang baru beberapa hari pindah, tapi sudah membuat banyak masalah,
apa Tan sudah lupa pada janji yang telah dia buat. Tan meminta maaf. Nyonya
Jung mengancam Tan, jika Tan terus bersikap seperti ini, maka dia akan
memindahkan Tan kesekolah lain.
Nyonya Jung :”aku telah memperingatkan mu dank au juga telah
berjanji. Apa lagi yang harus aku lakukan untukmu? Siapa orang yang bisa
membuatmu takut? Haruskah aku memanggil kakakmu?”
Young Do yang terlihat puas karena Tan dimarahi, dia berkata
bahwa dia baik-baik saja, dia juga melarang nyonya Han untuk bersikap keras
pada Tan. Tan langsung menoleh dan menatap tajam pada Young Do, sementara Young
Do memandang Tan dengan tatapan mengejek.
Tan dan Young Do keluar dari ruang kepala sekolah. Saat Tan
berjalan dikoridor, Young Do mengingatkan Tan bahwa ibu Tan juga menyarankan
agar Tan pindah kesekolah lain. Tan menghentikan langkahnya, dia membalas
perkataan Young Do, bukankah orang yang merasa malu karena dipukul yang
seharusnya pindah. Young Do langsung menyerang Tan dengan kata-kata “apa kau
mengacuhkannya karena dia bukan ibu kandungmu?” Tan berbalik, dia meminta Young
Do pergi sebelum dia membuat sisi wajah Young Do yang lain terluka juga. Young
Do menantang Tan bahwa dia juga memang menunggu Tan melakukan itu, karena dia
jadi merasa ada kesempatan untuk mengungkap semua kali ini. Dia meminta Tan
untuk memukulnya sekali lagi. Namun Tan bilang itdak untuk kali ini, dia pun
berbalik pergi. Young Do juga berbalik dan berjalan ke arah yang berbeda.
Kejadian seperti ini bukan untuk pertama kali bagi keduanya,
flash back.. saat masih remaja, dikoridor sekolah juga, Tan memanggil Young Do
dan bertanya kenapa Toung Do menghindarinya.
Young Do :”siapa yang menghindarimu?”
Tan :”apa itu karena apa yang kita lihat dihari itu? Apa kau
merasa malu?”
Young Do mencengkram baju Tan :”apa maksudmu dengan apa yang
kita lihat hari itu?”
Tan :”Choi Young Do, hal itu bukanlah sesuatu yang
memalukan, tapi sesautu yang menyakitkan”
Young DO :”apa yang kau tau?”
Tan :”semua orang memilki keadaan tertentu, begitu juga
denganku”
Tan kemudian mengungkapkan dirinya yang sebenarnya kalau dia bukan putra dari kepala
sekolah. Tan juga bilang kalau Young Do adalah orang yang pertama dia beritau. Young
Do yang terkejut langsung memotong ucapan Tan. dia merasa jika ayahnya
mempunyai hubungan dengan wanita lain dan memiliki anak, maka anak itu akan
menjadi anak haram seperti Tan. dan sejak saat itu, pertemanan mereka tidak sebaik sebelumnya. flash back end.
Saat pulang sekolah, Myung Soo, Bo Na dan Ye Sol berjalan
dihalaman sekolah. Mendengar Young DO telah dipukul oleh Tan, Bo Na merasa
senang sekaligus menyayangkan karena dia tidak sempat melihatnya, dia juga
menyuruh Myung Soo untuk tidak bergaul lagi dengan Young Do karena jika
diteruskan, mungkin saja Myung Soo akan gagal masuk universitas. Myung Soo yang
sejak tadi membela Young Do berkomentar kalau dalam hukum, kau harus membenci
kejahatannya, bukan orangnya. Ye Sol bertanya, apa kali ini Young Do termasuk
korban. Bo Na jadi merasa Ye Sol berada dipihak Young Do, sementara Myung Soo
setuju dengan pendapat Ye Sol tadi. Bo Na heran kenapa Ye Sol malah mendukung
Young Do padahal jelas-jelas tadi pagi Young Do sudah mengobrak-abrik isi tas
Bo Na. Ye Sol membalas kalau Bo Na sendiri jadi mendadak ada dipihak Kim Tan.
Myung Soo :”cinta masa lalu sangat menakutkan”
Bo Na :”apa maksudmu dengan cinta masa lalu? Aku sudah tidak
memilki perasaan apa-apa pada Kim Tan”
Ye Sol melihat Ra Hael, dia menyuruh Bo Na diam. Tapi Bo Na
merasa tidak perlu, dia malah memanggil Yoo Ra hael dan meminta Myung Soo dan
Ye Sol untuk pergi lebih dulu. Bo Na langsung menegur Ra Hael yang
memberitaukan hubungan Tan dan Bo Na pada Chan Young. Ra Hael merasa tidak ada
yang salah dengan itu.
Bo Na :”atas dasar apa kau harus membeberkan masa lalu orang
lain?”
Ra Hael :”aku tidak mengatakan sesuatu yang salah, kau
seharusnya menjaga pacarmu, kenapa kau membuat pacarmu bergaul dengan gadis itu
(Eun Sang)?”
Bo Na :”oh tentang itu, Chan Young dan aku sudah tau hal
itu. Justru yang mengejutkan adalah hubungan antara Tan dan Eun Sang yang
sepertinya ada sesuatu”
Ra Hael :”kau bukan satu-satunya orang yang membuatku kesal”
Bo Na :”aku memang sengaja ingin membuat mu semakin kesal”
Ra Hael :”ketika kau membuatku semakin kesal, aku akan
membalasnya”
Ra Hael berbalik dan pergi, Bo Na masih menantang Ra Hael
untuk melakukan itu.
Ra Hael menghampiri ibunya yang sudah menunggunya dimobil,
dia bertanya apa yang membuat ibunya menjemput Ra Hael. Presdir Lee bilang kalau dia ada keperluan
disekitar sini jadi sebagai ibu yang mempunyai hati nurani, dia mampir untuk
mejemput. Ra Hael menyindir kalau rencana ibunya untuk menikah lagi malah tidak
mengganggu hati nuraninya. Presdir Lee meminta Ra Hael untuk menjaga sikapnya
agar kedatangannya dia untuk menjemputnya tidak sia-sia.
Secara tidak sengaja, presdir Lee melihat Kim Tan, Ra Hael
hendak melarang ibunya untuk tidak memanggil Tan, tapi terlambat, presdir Lee
sudah membunyikan klakson mobil yang membuat Kim Tan menoleh. Sebelum Tan
menghampiri mereka, presdir Lee mengeluhkan pada Ra Hael karena sejak Tan
kembali, Tan belum pernah menyapa padanya. Presdir Lee membuka kaca mobilnya
saat Tan mendekatinya, dia berbasabasi sudah lama tidak bertemu. Tan juga
mengucapkan salam, dan dia menolak dengan sopan saat presdir Lee mengajaknya
makan bersama.
Dalam perjalanan pulang, presdir Lee menggerutu soal sikap
tunangan putrinya tadi yang tidak bisa berbasa-basi. Ra Hael membela Tan,
menurutnya lebih baik tidak bisa berbasa-basi daripada dipermalukan seperti
Young Do yang tadi di pukul oleh Tan. presdir Lee terkejut. Ra Hael bilang
ibunya tidak perlu heran karena Young Do memang pantas mendapatkannya. Ra Hael
juga menambahkan dengan melihat Young Do seperti itu, jelas bahwa tunangannya
lebih baik daripada tunangan ibunya yang merupakan ayah dari Young Do. Presdir
Lee yang kesal langsung menghentikan mobilnya dan menyuruh putrinya turun
karena dia tidak mau pergi bersamanya. Ra Hael menyindir, lalu kenapa tadi
ibunya menjemputnya (pantesan ya Ra Hael selalu sombong dan merendahkan orang
lain, itu karena dia mencontoh ibunya).
Di Hotel Zeus, Ester Lee atau presdir Lee menanyakan Young
Do kepada pegawai hotel, namun saat itu Young Do belum datang. Saat itu juga
presdir Lee menggunakan kesempatan untuk menanyakan telepon sekretaris Yoon.
Alibi yang digunakannya adalah karena Won menginap disini, jadi dia perlu
menghubungi sekretarisnya, hmmm. Sambil menunggu kedatangan calon anak tirinya,
presdir Lee menelepon sekretaris Yoon. Saat ayah Chan Young itu menjawab
teleponnya, presdir Lee langsung mengakui bahwa diantara mereka berdua,
dirinyalah yang paling merasa putus asa. Dia juga bilang kalau dia membutuhkan
banyak pertimbangan untuk mendapatkan nomor ini. Sekretaris Yoon membalas, dia
akan memberi presdir Lee kesempatan untuk berpikir apakah nomor teleponnya ini
sebanding dengan usaha yang dilakukan presdir Lee, lalu menutup teleponnya.
Tentu saja presdir Lee kesal.
Ternyata, sekretaris Yoon sedang berada diruangan presdir
Kim, sepertinya itu diruangan VIP rumah sakit. Presdir Kim baru saja selesai
diperiksa oleh suster. Setelah suster itu keluar, presdir Kim bertanya apa
sekretaris Yoon ada kencan hari ini. Skeretaris Yoon membantah. Predir Kim
heran kenapa sekretaris Yoon tidak terbuka padanya tapi dia tidak memperpanjang
soal itu, dia langsung menanyakan laporan sekretaris Yoon yang menurutnya, akan
membuat dia sakit kepala. Sekretaris Yoon melaporkan (eh dia melaporkannya ga
liat catatan, hapal diluar kepala? Wuiihh..) bahwa saat ini predir Lee Esther
memegang saham 1,4% di Empire Group. 1,2 dari yang dia warisi dan sisanya yang
850,000 adalah saham yang dia beli saat Tan dan Ra Hael bertunangan. Presdir
Lee juga mempunyai saham di hotel Zeus sebesar 1,2%, jadi dia sudah memiliki
suara dalam pengambilan keputusan para pemegang saham. Dan jika presdir Lee
menikah dengan pemilik Hotel Zeus alia presdir Choi atau ayahnya Young Do, maka
ibu Ra Hael itu akan memiliki saha 3,4% dihotel Zeus dan 1,8% Empire Group.
Presdir Kim bertanya apa pernikahan mereka benar-benar akan terjadi, dia
terlihat resah saat mengetahui saham presdir Lee akan naik. Sekretaris Yoon menjawab
(pandangannya menerawang) kalau selama pernikahan ini bukan karena cinta,
mungkin saja terjadi. Presdir Kim pun membenarkan. Sekretaris Yoon juga tampak
tertegun.
Sebenarnya, tak hanya presdir Lee yang putus asa, sekretaris
Yoon sepertinya galau. Setelah dia keluar dari ruangan presdir Kim, dia tampak
terluka. Masih terbayang jelas kejadian ciuman antara dia dan presdir Lee
beberapa waktu lalu. Tiba-tiba sekretaris Yoon menghentikan langkahnya saat dia
berpapasan dengan seseorang. Dia menoleh pada orang itu, ternyata orang itu
adalah orang yang sering memata-matai Won dan Tan. sekretaris Yoon tidak
mengenalinya, namun dia curiga karena orang itu membawa amplop Empire Group.
Jika orang itu berhubungan dengan Empire, harusnya sekretaris Yoon kenal kan?
Eun Sang sedang mendengarkan penjelasan Chan Young
diperpustakaan tentang mata pelajaran yang dirasa Eun Sang masih kurang. Chan
Young juga memberikan buku referensi untuk Eun Sang. Eun Sang berterima kasih,
dia tidak tau apa dia bisa bertahan kalau tidak ada Chan Young. Saat ada
telepon Eun Sang tidak mamu mengangkatnya dan mereject panggilan itu. Chan
Young langsung tanya siapa yang menelepon, Eun Sang bilang kalau dia juga punya
rahasia, dia pun mengalihkan perhatian dengan cepat-cepat menyurh Chan Young
menemui Bo Na sebelum dia marah. Chan young membantah kalau Bo Na tidak akan
marah, dia merasa everything about Bo Na is cute, hehehe….
Chan Young kemudian
pergi dan saat itu telepon Eun Sang bergetar lagi, telepon masuk. Eun Sang
tanpa ragu namun akhirnya dia menjawab juga. Ternyata panggilan itu dari Young
Do, dia mengajak Eun Sang makan jjajangmyeon (mie yang ditambahkan saus kacang
hitam) dengan alasan dia tidak bisa memesan via delivery kalau hanya memesan
satu porsi. Eun Sang bilang kalau Young Do kan banyak uang, jadi pesan saja dua
porsi, dan Young Do bisa memakannya satu porsi saja. Young Do beralasan lagi
bagaimana bisa dia membuang-buang makanan, dia memikirkan kondisi ekonomi
dinegaranya (jiaahhhh). Eun Sang membalas kanapa juga harus dia yang pergi, dan
menyarankan Yong Do untuk mencari orang lain saja. Tapi Young Do yakin Eun Sang
akan datang. Young Do tanya apa Joon Young belum menemui Eun Sang. Eun Sang
heran tapi kemudian terkejut saat melihat Joon Young sudah berdiri didepan Eun
Sang. Young Do menjelaskan kalau dia menjanjikan Joon Young akan membatalkan
tuntutannya kalau Joon Young berhasil membuat Eun Sang pergi menemui Young Do.
Eun Sang marah, bagaimana bisa Young Do melakukan itu dan segera menutup
teleponnya (wuiihh Young Do, mau ngajak Eun Sang makan aja pake ancaman). Tak
lama kemudian Joon Young menghampiri Eun Sang, dengan sura bergetar, dia
meminta maaf berkali-kali pada Eun Sang, Eun Sang yang sudah tau
permasalahannya menatap iba pada Joon Young.
Dan sekarang, Eun Sang sudah ada dikamar Young Do,
menemaninya makan mie. Eun Sang tidak menyentuh makanannya sama sekali. Malah
dia bertanya kenapa Young Do mempermainkan dirinya, Eun Sang juga menceritakan
bagaimana wajah Joon Young yang seperti
akan mati sambil memohon padanya, dan hal itu hanya permainan saja untuk Young
Do.
Young Do menjawab dengan wajah serius :”siapa bilang aku
hanya bercanda?”
Eun Sang :”apa kau sungguh-sungguh akan membatalkan tuntutan
mu?”
Young Do :”ya”
Eun Sang :”kenapa?”
Young Do :”karena kau datang”
Eun Sang :”bagaimana bisa kedatanganku kesini bisa merubah
semuanya”
Young Do :”perasaanku yang berubah” (cieee…)
Eun Sang :”hah?? Kenapa perasaan mu berubah?”
Young Do :”kedatanganmu kesini membuat perasaanku berubah
menjadi berbunga-bunga, seperti itulah”
Eun Sang :”aku sedang tidak ingin bercanda”
Young Do :”apa semua yang kukatakan terdengar seperti
candaan” (abis pake ancaman sih ngajaknya, mana ada yang percaya, yang ada Eun
Sang malah ketakutan)
Eun Sang speechless. Young Do bertanya, apa Eun Sang tidak
suka bunga. Eun Sang masih terdiam. Young Do menyuruh Eun Sang memilih, apa Eun
Sang tidak menyukai bunga, atau tidak menyukai kedatangannya ketempat Young Do,
dan jawaban Eun Sang akan membuat Young Do melakukan lebih dari hal Yang Eun
Sang peling benci. Eun Sang menjawab “aku membenci keduanya” (huufftthh..)
Young Do langsung merasa telah dicampakan
dan dia mengancam Eun Sang akan membalas dendam (*pasang emoticon warna
hijau a.k.a takuuuttt iihhh).
Young Do dengan
santai melanjutkan makannya. Eun Sang menghela nafas, tak percaya dengan sikap
orang yang ada dihadapannya. Tiba-tiba terdengar bel berbunyi, Eun Sang jadi
tambah cemas, dia tidak bisa menebak siapa yang datang. Ternyata si sombong Ra
Hael yang datang. Baru saja Young Do membuka pintu, dengan ketus dia langsung
bertanya kenapa Young Do tidak menjawab teleponnya. Young Do bilang itu karena
saat ini dia sedang makan dengan orang penting. Ra Hael menegur Young Do yang
tidak menepati janjinya untuk membatalkan acara foto keluarga, nyatanya, acara
foto itu sudah dijadwalkan akhir pekan ini.
Young Do tidak mau membicarakan hal ini sekarang, karena dia
sedang kedatangan tamu. Ra Hael yang kesal jadi penasaran siapa tamu yang Young
Do bicarakan. Dia menerobos masuk kekamar Young Do dan terkejut seklaigus kesal
melihat tamu itu adalah Eun Sang. Ra Hael ingin tau apa yang terjadi, tapi
Young Do bilang Ra Hael tidak perlu tau karena dia tidak berniat mengajak Ra
Hael untuk bergabung. Ra Hael membalas kalau dia juga tidak berniat untuk
bergabung, dia hanya ingin Young Do mengurus pembatalan acara foto keluarga
itu. Kemudian Ra Hael beralih pada Eun Sang, dengan sinis berkata kalau Eun
Sang telah melakukan hal yang tidak dia kira, dia pun pergi. Tentu saja hal
yang terlihat semakin rumit ini membuat Eun Sang semakin kesal juga. Dan
akhirnya Eun Sang memilih untuk pergi juga dari kamar itu. Sebelum pergi, Eun
Sang memohon pada Young Do untuk membatalkan tuntutan hukum pada Joon Young.
Young Do bertanya, apa Eun Sang akan pergi tempat keja part-time nya. Eun Sang
mengacuhkannya dan langsung pergi meninggalkan Young Do. Hmmm.. Young Do
terlihat semakin suka pada Eun Sang.
Baru saja sampai di lobby hotel, Ra Hael mengeluarkan
ponselnya dan menghubungi Tan. tentu saja dia berniat menjelek-jelekan Eun Sang
dan memanas-manasi Tan atas kejadian tadi.
Ra Hael :”ini aku, apa kau tau dimana Cha Eun Sang sekarang
dan sedang bersama siapa?”
Kim Tan :”apa aku harus tahu tentang hal itu?”
Ra Hael :”apa kau ingin aku memberitau mu?”
Kim Tan :”bukankah menelponku untuk memberitau ku?”
Ra HAel :”Cha Eun Sang dan Young Do sedang makan bersama
dikamar hotel”
Tan tidak berkomentar apapun, dia hanya bilang kalau dia
akan menutup teleponnya. Tidak seperti reaksi cuek yang dia tampakkan pada Ra
Hael, Tan terlihat sangat cemas saat tau hal itu. Dia pun langsung menghubungi
Eun Sang. Dia pun bertambah cemas saat teleponnya tidak dijawab juga oleh Eun
Sang walaupun sudah berkali-kali dia coba.
Ibu Eun Sang sedang merapikan meja, lalu dia mendapat pesan dari
sekolah kalau akan diadakan pertemuan orang tua murid. Ibu Eun Sang jadi
bingung. Tapi dia kemudian mengetik balasan kalau dia tidak bisa menhadiri
pertemuan itu karena sedang ada urursan, tepat saat itu nyoya Han datang. Dia
melihat isi pesan yang diberikan oleh ibu Eun Sang. Nyoya Han juuga merasa
sedih, karena bukan hanya ibu Eun Sang saja yang tidak bisa hadir, dia pun
begitu. Nyonya Han bilang kalau mereka berdua adalah ibu yang malang.
Akhirnya Tan memutuskan untuk menemui Eun Sang. Dia pamit keluar
pada nyonya Han yang sedang mengobrol dengan ibu Eun Sang. Tan tidak menghiraukan
ibunya yang mengingatkan bahwa ini sudah malam.
Tan pergi ke café tempat Eun Sang bekerja, dia menghela
nafas lega saat melihat Eun sang yang sedang sibuk membereskan meja. Tan
memandangi Eun Sang, lalu dia mendekati un Sang dan menarik Eun Sang keluar.
Tentu saja kaget,
Setelah diluar café, Tan langsung menegur Eun Sang kenapa
tidak menjawab teleponnya.
Eun Sang :”apa kau tidak lihat aku sedang bekerja?”
Kim Tan :”apa kau pergi ke Hotel nya Young Do?”
Eun Sang :”ahh… Ra Hael memang benar-benar….”
Kim Tan :”jadi kau memang pergi kesana?”
Eun Sang :”apa itu hotel milik keluarga Young Do?”
Kim Tan :”apa kau sudah gila? Apa kau tau itu tempat apa?
Bagaimana bisa kau ada disana?”
Eun Sang :”hey, saat di Amerika, aku juga menginap dirumahmu
yang mungkin adalah seorang penjual narkoba. Aku bukan orang yang akan
melakukan hal yang bodoh”
Kim Tan :”tindakanmu itu bodoh. Bagaimana bisa kau percaya
dan mengikutiku, bodoh! Siapa yang tau akan terjadi sesuatu?”
Eun Sang :”tapi kau bukan orang yang seperti itu”
Kim Tan :”siapa yang tau? Bagaiman kau tau bahwa aku bukan
orang jahat?’
Eun Sang diam. Tan bertanya lagi apa yang Eun Sang lakukan
di hotel Young Do. Eun Sang lalu menjelaskan soal Joon Young. Tan tidak percaya
pada tindakan Eun Sang.
Kim Tan :”apa kau percaya itu?”
Eun Sang :”aku jug tidak mempercayainya, tapi apa yang bisa
kulakukan? Ada seorang teman yang mempunyai kondisi yang mirip denganku, dan
dia memohon padaku”
Kim Tan :”memangnya teman seperti apa dia, kau baru saja
mengenalnya”
Eun Sang bilang kalau Joon Young sudah tau tentang Eun Sang,
bahkan tentang pekerjaan ibu Eun Sang, tapi dia menjaga rahasia itu, bagaiman
bisa Eun Sang tidak menolongnya. Tan beralasan, Eun Sang tidak usah perduli
pada Joon Young karena sebentar lagi juga Joon Young akan pindah. Tan sudah
mengingatkan Eun Sang berkali-kali untuk tidak mencampuri urusan orang lain.
Kim Tan kesal :”apa kau berpura-pura bersikap baik?”
Eun Sang mulai berkaca-kaca :”apa kau tau kenapa Choi Young
Do mengganggu ku? Itu karena kau!”
Kim Tan marah dan beteriak :”itulah mengapa aku bertindak
seperti ini! Semua yang terjadi ini karena aku! Kumohon, bisakah kau tidak
membuatku khawatir?”
Eun Sang juga marah :”kenapa kau tidak meninggalkan aku
sendiri? Hidupku sudah sulit, aku merasa lebih buruk saat berada di sekitar Young Do. Dan setiap hari,
kau membuatnya semakin tak nyaman. Aku hanya ingin lulus sekolah tanpa
masalah., dank aku ingin hidupku sedikit lebih baik sketika usiaku 20 tahun,
tapi aku tidak tau apa yang harus aku lakukan”
Kim Tan :”haruskah aku mengatakan apa yang harus kau
lakukan? Besok, pindahlah dari rumahku secepatnya”
Eun Sang terbelalak kaget, Tan bilang Eun Sang tidak bisa
pindah kan. Tan menambahkan jika Eun Sang ingin tetap bersekolah, mulailah
menyukainya. Dan jika mungkin sukailah Kim Tan dengan tulus karena Kim Tan
sudah mulai menyukai Eun Sang.
To be continued
Comment:
Wow.. Eun Sang speechless, aku juga heheh.
Menurutku, Tan and Young Do ini pasangan musuh yang
romantic. Karena mereka itu kalau ngobrol pasti ada kata-kata rindunya. Dan
melihat keakraban Eun Sang dan KimTan saat mengambil ikat rambut Eun Sang tadi,
Young Do kayaknya semakin ingintau siapa Eu Sang.
Chan Young and Kim Tan, type wanita yang mereka sukai
sepertinya sama. Bo Na kan pernah jadi pacar Tan, Chan Young juga mengaku
pernah menyukai Eun Sang. Dan sekarang terbalik, Tan suka sama Eun Sang and Lee
Bo Na adalah kekasih Chan Young. Ehhh… satu lagi, di awal episode, Young Do
pernah memuji Bo Na yang kelihatan cute walaupun sedang marah dan sudah pasti,
Young Do juga bakal cinta mati sama Eun Sang..wkwkwk.. bisa gitu ya ^_^
By the way, episode selanjutnya bakalan telat banget banget,
karena senin depan pekan UAS SD sudah dimulai, tau kan kalau anak SD ujian yang
belajarnya siapa? Heheheh… jd libur dulu ngeblognya kira-kira selama 2
mingguan.
Terima kasih untuk yang sudah membaca, jangan lupa untuk tidak mengcopy tulisan ini tanpa
menyertakan link hidup dari blog ini, mohon dihargai ya :)